Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Tuesday, February 4, 2020

*Indonesia Melawan Pancasila*

*Indonesia Melawan Pancasila*



Tak perlulah aku keliling dunia. Untuk tahu bahwa kita berkhianat pada masa lalu. Untuk mengerti bahwa kita merusak janji proklamasi. Untuk menyadari bahwa kita menghancurkan konstitusi. Untuk memahami bahwa kita menternak virus korupsi.

Betapa bodoh kita jika harus keliling dunia hanya untuk tahu tumpang-tindihnya aturan, kroditnya akses layanan publik, dan kehancuran hukum.

Betapa naifnya kita jika harus keliling dunia agar paham bahwa proses pra-pendaftaran untuk memulai usaha saja diatur oleh sembilan undang-undang, dua peraturan pemerintah, empat peraturan presiden, dan 20 peraturan menteri. Akibatnya, untuk memulai usaha saja membutuhkan banyak biaya, waktu, dan prosedur yang harus dilalui.

Singkatnya. Kita membunuh kaum miskin, melindungi kaum kaya. Memariakan kaum bodoh, membahagiakan kaum cendekia. Ya itulah republik kita kini.

Biarkan aku di sini. Menyaksikan kalian berkuasa dengan muslihat yang sama. Dari para pengkhianat dajjal di dunia. Dan, untuk semua penderitaan ini, tak perlulah aku keliling dunia. Sungguh tak perlu. Karena aku tak mau jauh dari indonesia tanah pusaka. Aku tak sudi mengkhianatinya!

Dunia boleh mentertawa. Atas semua kebusukan kita-kita. Dunia tak ingin melihat kita bahagia. Dunia ingin kita terus berduka. Saat semua yang kita punya dirampasnya: diambil semena-mena, diperkosa seperlunya.

Indonesia kini melawan pancasila. Walau di tempat yang kalian anggap tak biasa. Walau di tanah kelahirannya. Walau di syorga purba saat dupa-dupa dan doa-doa diaurakan intensitasnya. Dalam pilu yang berulang kini biarkanlah aku bernyanyi. Biarkan aku berlari berputar menari di sini. Biarkan aku revolusi. Sampai mati. Agar teriakku lebih berdentum keras dari dalam kubur nanti.

Kini. Pancasila dikhianati di antara buku dan rindu. Habis sepah dijarah.

MELAGU. Tentang apa yang telah dilupakan. Maka kini kutanya, siapakah engkau gerangan. Engkau yang menjadi "omongan" dan candaan di antara mereka yang berkuasa. Engkau bukan putri dari kayangan. Engkau digali dari dalamnya indonesia purba: atlantik dan nusantara. Engkau yang jemarinya begitu cantik-lentik. Engkau yang membuat hatiku tergelitik. Engkau seperti kupu-kupu yang menari dalam pikiranku. Engkau yang diucapkan tanpa dipraktekkan.

Mendengarmu bagai mendengar suara berdenting; bagai gemuruh dawai gitar yang cemerlang; bagai piano gerza yang mengalun bergantian merdu; bagai tsunami aceh yang menggentarkan tetapi melagukan indah namamu. Setiap kuberseru, yang kusebut hanya namamu. Pancasila di hari minggu. Pancasila di Indonesia.

Indonesia dan pancasila yang lucu. Dikhianati tetapi dirindui. Aku membutuhkan satu orang yang jujur, tapi Indonesia memberiku sepuluh orang munafik. Aku membutuhkan sepuluh orang pemberani, tapi Indonesia memberiku seratus orang penakut. Aku membutuhkan seratus orang cerdas, tapi Indonesia memberiku sejuta orang jahil.

Aku membutuhkan sejuta orang pemimpin, tapi Indonesia memberiku semilyar penipu. Rasanya bergaul denganmu yang ada hanya jiwa munafik, penakut, jahil dan penipu yang bangga dengan karakter dan mental buruk rupa itu.

Engkau memang lucu dan lugu. Sebab hati dan jiwamu tuna nalar. Persis para penghuni istana. Kerjanya kini ukur, gadai dan jual tanah di mana-mana plus kapan saja. Tak peduli pikiran dan perasaan warganegara.

Aku tak berdaya. Entah mengapa. Aku tak mengerti. Entah di mana. Apa yang kurasa. Apa yang kupikir. Setrilyun lalu gugup. Kini rindu yang tak pernah begitu hebatnya. Aku tau kau bisu dan buta tapi kumencintaimu lebih dari yang kau tau. Dan, kau takkan pernah tau. Sebab kau munafik dan penipu. Kaulah indonesia kini.

Engkau marah pada masa lalu. Lalu, aku persembahkan hidupku untukmu. Engkau dendam dengan waktu. Lalu, kurelakan hatiku padamu. Engkau benci takdir kelam. Lalu, kau membisu, diam seribu bahasa. Engkau sakit luar dalam. Lalu, hati kecilku bicara tentang kasih sayang dan pemberontakan. Tentang postkolonial dan triasekonomika.

Engkau memang belagu. Menyanyi dan kirim doa tiap hari. Tapi, baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan. Kaki-kakikupun remuk redam. Tangan-tanganku patah berantakan. Lalu, kau buat pecah seluruh hatiku. Semua jiwaku. Tanpa sisa. Tanpa warisan buat tetangga. Apalagi anak-cucu.

Engkau memang dahsyat. Seperti matahari. Dikejar seluruh dewa. Kencing di tiap kota. Jajakan ide dan senyum. Bokong kerinduan Nikita kau kalahkan juga. Kini, semoga aku memahami sisi hatimu yang beku. Mengerti jiwamu yang rusak binasa. Membaca cara berpikirmu yang delusif. Hingga suatu saat datang keajaiban hingga kaupun waras kembali.

Kini aku mencintaimu lebih dari yang kau mengerti. Kini aku merindukanmu lebih dari yang kau sadari. Kini aku menyayangimu lebih dari yang kau tangisi. Saat revolusi belum selesai. Saat buruh-buruh belum merdeka. Saat anak-anak miskin butuh beasiswa.(*)

Teori Gelembung "bubbles" (DR.Rizal Ramli)



Teori Gelembung (bubbles): Gelembung tidak didukung oleh fundamental yg kuat, tapi oleh persepsi, PR, doping dan goreng2-an. Gelembumg akan meletus, sebagai bagian dari koreksi alamiah. Untuk meledak, tidak perlu linggis atau kampak, hanya butuh peniti2 kebenaran dan fakta riel..

DR. Rizal Ramli
4 Februari 2020.

Tuesday, January 28, 2020

Surat dari Wisnu 2020


Dear. .
Bagaimana akhir pekan kemarin? Seru? Kurang?

Apa pun, hujan yang turun merata saat Tahun Baru Imlek cukup membuat kita merasa diberkati. Genangan memang didapati, namun segera surut.

Di Jakarta misalnya yang masih dibayang-bayangi banjir 1 Januari 2020, akhir pekan lalu ada 17 titik genangan seperti di Monumen Nasional. Tidak lebih dari satu jam, genangan yang datang jelang Imlek itu pergi.

Selamat Tahun Baru Imlek 2571. Selamat datang Tahun Tikus.

Apa yang panas dan menandai awal Tahun Tikus yang digambarkan sebagai cerdik dan licik ini?

Pertama, virus corona.

Hingga Minggu (26/1/2020) kemarin, 13 negara mengkonfirmasi menemukan kasus virus yang bermula dari Wuhan, China ini di negara masing-masing.

Negara itu adalah China, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Taiwan, Kanada, Singapura, Thailand, Nepal, Perancis, Malaysia dan Australia.

Muasal kepanikan dunia awal tahun ini adalah didapatinya virus corona di China pada 31 Desember 2019.

Hingga kemarin, 56 orang di China tewas karena virus yang gejalanya demam, batuk kering, lemas dan kesulitan bernafas ini.
Sebuah mobil melaju sendiri di jalanan kota Wuhan, China, yang sepi akibat wabah virus corona yang mematikan, Minggu (26/1/2020). (AFP/HECTOR RETAMAL)
Atas merebaknya konfirmasi virus ini, sejumlah negara merespons cepat.

Hongkong misalnya, membatalkan semua rencana kunjungan resmi ke semua wilayah di China. Penerbangan dan perjalanan kereta cepat ke Wuhan dihentikan. Sekolah di Hongkong juga diliburkan lebih panjang sampai 17 Februari 2020.

Di Indonesia, ada beberapa dugaan kasus virus corona yang tengah ditangani. Namun, sampai kemarin, dugaan itu belum terkonfirmasi.

Sementara kabar virus corona menulari dua perawat RSUP Sardjito dibantah. Di tengah kepanikan seperti ini, hoaks tumbuh.

Konfirmasi informasi yang kamu dapat dari sosial media ke sumber-sumber terpercaya ya. Jika ragu akan informasi yang beredar, cek kebenarannya di media yang memiliki reputasi baik.

Tetap waspada karena virus corona makin meluas dan tentu saja berbahaya.

Kedua, Harun Masiku.

Misteri keberadaan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini belum terpecahkan juga . Kebenaran mungkin akan menemukan jalannya sendiri.

Itu terlihat dari bagaimana upaya mengaburkan keberadaan HAR, insial tersangka kasus korupsi KPK ini terkuak sendiri.

Lewat keterangan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie soal masuknya HAR ke Indonesia pada 7 Januari 2020, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak bisa berkata-kata.

Tanggal 7 Januari 2020 adalah sehari sebelum operasi tangkap tangan oleh KPK. Setelah penangkapan oleh KPK yang dilakukan pada 8 Januari 2020, Yasona mengatakan, HAR ke luar negeri pada 6 Januari 2020.

Presiden Joko Widodo sampai harus berbicara agar pembantu-pembantunya lebih cermat dalam memberi keterangan kepada media. Meskipun pembantunya banyak, pembantu yang dimaksud Jokowi kali ini adalah Yasonna.

Apa respons Yasona? Yasona meminta maaf. Namun, permintaan maafnya tidak untuk kasus HAR tetapi untuk warga Tanjung Priok.

Apalagi ini? Warga  Tanjung Priok beramai-ramai berunjuk rasa ke kantor Kementerian Hukum dan HAM lantaran tersinggung dengan pernyataan Yasonna soal Tanjung Priok yang identik dengan kemiskinan dan kriminalitas. Yasonna membandingkan Tanjung Priok dengan Menteng.
Wahyu Setiawan (kanan) meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (21/1/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pd.
Babak selanjutnya kasus HAR yang menyuap komisioner KPU Wahyu Setiawan adalah pemeriksaan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto oleh KPK.

Hasto mendatangi KPK untuk diperiksa sebagai saksi. Usai diperiksa, Hasto minta HAR kooperatif dan menyerahkan diri. Hasto mengatakan itu sambil memberi contoh tampaknya.

Ketiga, Sandiaga.

Selalu menarik perhatian memang Sandiaga Uno. Kemunculannya ke panggung politik sejak hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI di Pilkada 2017 membuktikan hal itu.

Minggu lalu, Sandiaga menjadi bahan percakapan dan spekulasi Pilpres 2024. Percakapan dan spekulasi ini begulir sejak Jokowi berseloroh dan memberi isyarat bahwa Sandiaga akan maju di Pilpres 2024.

Seloroh dan isyarat itu disampaikan Jokowi saat pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), 15 Januari 2020.
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan mantan Ketua Umum HIPMI Sandiaga Uno (kiri) sebelum acara pelantikan BPP HIPMI periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu (15/1/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Dalam rapat kerja Partai Gerindra DKI Jakarta, Minggu (26/1/2020), Sandiaga yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra meminta kader Gerindra pintar-pintar menempatkan diri.

Kenapa demikian? Di Pusat, Partai Gerindra mendukung Presiden Jokowi. Di DKI Jakarta, Gerindra mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Posisi yang membutuhkan “kepintaran” politik.

Seperti diketahui, hubungan Jokowi dan Anies tidak cukup harmonis sejak Anies tidak lagi dipakai sebagai pembantu Jokowi di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016. Hubungan tidak harmonis ini terpelihara dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019.

Dengan “kepintaran” politik para kader di partai yang didirikan Prabowo Subianto , Sandiaga tampaknya hendak merawat seloroh dan isyarat Jokowi atasnya di Pilpres 2024.

Kenapa demikian? Dari semua tokoh, yang saat ini paling berpotensi maju dan dimajukan dalam Pilpres 2024 adalah Anies.

Partai Nasdem jauh-jauh hari sudah mencium dan menegaskan posisi ini meskipun belum tegas-tegas amat. Kecerdikan aka “kepintaran” politik khas partai yang didirikan Surya Paloh berlanjut kepada Anies.

Hal sama dilakukannya untuk Jokowi saat semua partai lain termasuk PDI-P belom berpikir Pilpres 2019 . Jauh-jauh hari. Di lwvel provinsi, Ridwan Kamil contoh lain lagi.

Dengan seloroh dan isyarat Jokowi dan komplikasi relasi kuasa Partai Gerindra dengan Jokowi dan Anies, Sandiaga yang pantai mencuri perhatian media akan mendapat sorotan lebih luas. Kecuali, Prabowo akan menyatakan diri maju dalam Pilpres lagi.

Apakah itu mungkin? Mungkin saja terjadi. Tidak ada larangan dalam konstitusi seorang warga negara berkontestasi dalam Pilpres lima kali berturut-turut.

Kisah Sukiyah.

Soal ketidakmungkinan yang jadi mungkin, saya bagikan pokok keempat, Sukiyah.

Siapa Sukiyah? Sukiyah (50) adalah warga Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Relawan ACT, Ardian bercengkerama dengan Sukiyah.(KOMPAS.com/IST)
Karena kebutaannya dan hidup sebatang kara, Sukiyah menutup diri selama 27 tahun. Selama tinggal di rumah papan beralas tanah tanpa penerangan lampu, itu, rambutnya tidak pernah dipotong. Rambutnya menjadi gimbal dan jadi tempat tikus dan ulat bersarang.

Terakhir Sukiyah berkomunikasi dengan warga adalah setahun lalu saat ia menolak dimandikan dan justru menggigit salah satu tangan warga. Perangainya yang sulit membuat warga yang hendak membantu berpikir ulang dan mengurungkan niat.

Adalah Ardian Kurniawan Santoso, yang memungkinkan komunikasi dengan Sukiyah terjadi, Sabtu (25/1/2020). Dengan pendekatannya, Ardian bisa mengajak Sukiyah membersihkan diri. Pertama-tama dengan memotong rambut gimbal Sukiyah sepanjang lebih dari dua meter.

Ardian adalah relawan Masyarakat Relawan Indonsia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT). Kelamnya hidup yang pernah dijalani membuat Ardian lebih bisa memahami kelamnya hidup orang lain.

Ardian dua kali masuk penjara karena merampok di Jember, Boyolali dan Salatiga.

Saat ini, di MRI, Ardian adalah Koordinator Wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang. Di ACT, Ardian adalah sopir Food Truck ACT ke Palu, Riau, Jambi, Dumai dan Padang.

Namun, pengalaman bertemu Sukiyah adalah pengalaman yang paling menggetarkan hatinya dibanding semua pengalaman lain.

Kisah tergetarnya hati manusia selalu menggetarkan hati manusia lainnya. Sehat selalu Sukiyah, Adrian dan semua perawat kemunusiaan di mana pun berada termasuk kita semua tentunya.

Sambil mengenang semua perawat kemanusiaan, mari menundukkan kepala untuk Kobe Bryant, legenda basket setelah era Michael Jordan yang meninggal karena helikoter yang ditumpanginya kecelakaan, dini hari tadi.


Salam,

Website
Twitter
Facebook
Instagram

Copyright © 
2020 PT. Kompas Cyber Media.
All rights reserved.

Gedung Kompas Gramedia, Unit II Lt. 5
Jl. Palmerah Selatan No. 22 - 28
Jakarta 10270
Indonesia

Want to change how you receive these emails?
You can unsubscribe from this list.






Monday, October 28, 2019

Kisah dibalik Sumpah Pemuda 1928



Di pertengahan tahun 1927, suatu saat Sugondo Djojopuspito, Maruto dan Pandu Kartawiguna datang ke kamarnya Mohammad Yamin, mahasiswa RHS (Sekolah Tinggi Hukum), disana Yamin bercerita bahwa ia baru saja bertemu Bung Karno, yang sering diledek pelajar-pelajar Jakarta saat itu sebagai "Bapak Persatuan Dari Bandung". Yamin dengan nada gagah berkata "Bung Karno hanya minta kita bersatu, itu...bagaimana menurut kalian?" Sugondo dengan gayanya yang lembut membalas "Buat saja satu kongres yang menyatakan pemuda bisa bersatu, biar Bung Karno senang" obrolan ini sebenarnya adalah pembuka dari rangkaian kongres yang kelak terjadi, namun jiwa dari obrolan ini sesungguhnya terletak pada ucapan Sjahrir.

Saat itu Sjahrir (-kelak jadi Perdana Menteri RI pertama-) masih duduk di AMS (sekarang setingkat SMA). Dia ini pelajar yang badung dan sudah diincar Intel Polisi Belanda, PID. Anak SMA ini sering membuat uraian tentang tulisan-tulisan politis di majalah dinding. Ia menulis revolusi Rusia, ia juga menulis ajakan menentang politik kolonial dan ia cantumkan di majalah dinding, pernah satu saat Sjahrir akan menempelkan tulisan di majalah dinding, Intel Polisi mengejar-ngejar Sjahrir sampai anak itu harus meloncat pagar. Beberapa hari kemudian majalah dinding di AMS Bandung dijaga polisi agar jangan sampai tulisan Sjahrir terpampang disana.

Sjahrir anak muda yang terlalu pintar, ia disenangi oleh mahasiswa-mahasiswa Jakarta yang kerap mengunjungi rumah Bung Karno. Biasanya setelah mengunjungi rumah Bung Karno di Ciateul anak-anak mahasiswa itu nongkrong di Braga disana Sjahrir dengan celana pendeknya menjadi orang yang paling disenangi untuk bicara. Sjahrir ini bukanlah seperti Bung Karno yang selalu menyenangkan lawan bicara, ia memiliki karakter judes dan ceplas ceplos bila bicara tapi Sjahrir sangat cepat dalam mendalami pemaknaan berpikir. Sjahrir yang anak SMA itu berkata "Kalian bicara persatuan, tapi tanpa suatu tindakan penjiwaan terhadap persatuan itu mana bisa?, persatuan itu bukan sekadar konsep untuk menyatukan sebuah perjuangan, tapi ia sebuah gagasan baru, sebuah jaman baru dan lebih besar lagi 'persatuan' itu adalah sebuah peradaban baru. Bisa nggak kalian bikin sebuah peradaban baru bernama Indonesia, sebuah peradaban yang bisa saja seagung 'peradaban yunani', 'peradaban romawi' atau 'peradaban eropa barat' itulah tujuan dari persatuan" kata Sjahrir sambil nyeruput sirop di pinggir jalan Braga.

Omongan Sjahrir inilah yang kena banget di hati Sugondo Djojopuspito, yang perlu mendapatkan perhatian adalah Sugondo ini, dialah pusar segala gerakan sumpah pemuda itu, ia yang mengatur agar PID tidak mengobrak abrik tempat berlangsung sumpah, ia mengakali kepala polisi bahwa kegiatan sumpah pemuda itu sebagai kegiatan debat biasa, dan ia juga mengakali para mahasiswa RHS dan siswa AMS untuk jangan berdebat karena ada kepala polisi, hal ini mempermudah terhadap jalannya kongres, karena kongres sering berlarut-larut karena perdebatan tiada henti. Saat itu terkumpullah 71 pengikrar sumpah pemuda yang diadakan di asrama milik Sie Kok Liong, Cina Semarang yang menjadi pengusaha properti di Jakarta. Sumpah pemuda ditutup oleh permainan biola WR Supratman, yang oleh intel PID dicatat sebagai "Permainan biola kelas jalanan, dan tidak memiliki mutu musik seperti orang Belanda".

Tapi toh kongres berjalan, Sjahrir tidak ikut karena harus ujian sekolah. Bung Karno mungkin tidak hadir karena menganggap itu kegiatan yunior-yuniornya. Bung Karno sudah di dalam lingkaran pemain-pemain pergerakan senior macam HOS Tjokro, Cipto Mangunkusumo, Sam Ratulangie dan Husni Thamrin. Tapi kemudian Bung Karno melonjak gembira saat ia dikabari Yamin bahwa sebuah kongres sudah berlangsung di Jakarta dan menjadi akar dari gerakan-gerakan pemuda selanjutnya. Dan memang anak-anak muda yang ikut dalam kegiatan sumpah pemuda itu banyak yang menjadi pemain politik pada masa revolusi. Yamin ikut Tan Malaka dan tergila-gila dengan kebudayaan Jawa. Sugondo agak tenggelam namanya karena kurang radikal, Maruto menjadi pemimpin banyak pemuda berwatak keras dan menguasai pertempuran-pertempuran di banyak kota di Jawa. Kaum muda menjadi pelopor sejarah.

Kaum muda penggerak sejarah yang besar di tahun 1920-an, adalah anak-anak muda yang dibesarkan pada situasi romantis. Mereka berasal dari kalangan elite, berpendidikan tinggi dan membaca ribuan buku. Mereka manusia berimajinasi dan tidak melandasi sikapnya dengan disiplin yang mendewakan kekerasan tapi ini beda dengan anak-anak muda yang besar di tahun 1940-an, mereka anak-anak jaman yang dibesarkan oleh perang dunia. Dunia mereka keras, dunia mereka penuh banjir darah dan anak-anak muda ini banyak tinggal di barak-barak tentara Jepang. Mereka lahir dari tangsi bukan dari dunia buku. Dunia mereka kokang senjata bukan berdebat dan tertawa.

Generasi 45 inilah yang kemudian menjadi paling mewarnai dalam sejarah. Generasi perang ini membentuk sikap keras. Perdebatan tidak lagi menjadi suasana intelektual perjuangan dalam membentuk dan menganalisa masalah tapi sebuah todongan pistol dan meletakkan bayonet di leher menjadi alat diskusi. Semua tokoh politik yang berusaha memanfaatkan radikalisasi pemuda dalam memainkan senjata ini habis dengan kekerasan, nasib meminta Tan Malaka yang memanfaatkan militansi pengikutnya dengan membentuk Barisan Banteng dan Murba justru dibunuh di Jawa Timur. Amir Sjarifudin yang memanfaatkan Pesindo habis di Boyolali oleh pasukan Gatot Subroto. Pemuda tangsi kemudian menjelma menjadi satu generasi dengan masa yang panjang menguasai Indonesia. Sukarno berusaha memanfaatkan namun juga habis oleh generasi ini.

Sukarno adalah satu-satunya orang yang paham mengarahkan energi muda pada sebuah pertarungan besar. Ia berhasil membangun militansi, membentuk barisan-barisan sukarelawan, membentuk imajinasi perjuangan bersama tentang kebangsaan dan jutaan pemuda disiapkan menyerbu Malaysia. Walaupun kemudian muncul sekelompok anak muda dari kalangan elite yang mengeritisi daya juang Sukarno, mereka dibesarkan alam pikiran Liberal Amerika Serikat dan jelas-jelas anti komunis. Sekelompok anak muda ini menolak mitos Sukarno. Aliran anti Sukarno ini justru bertemu dengan kemarahan barisan perwira nasionalis kolot setelah enam jenderal diculik.

Barisan perwira kolot ini dibesarkan dalam alam pikiran sederhana, berwatak priyayi feodal, pendukung nasionalisme dalam artian sempit dan tidak berdimensi intelektual. Barisan perwira ini yang kemudian pegang negara. Ironisnya barisan perwira yang tidak mengidahkan Intelektualitas ini justru berkompromi dengan barisan mahasiswa kritis anti Sukarno lalu terjadilah 'Monsterverbond' persekutuan jahat dalam penggulingan Sukarno. Monsterverbond yang hanya berlangsung sesaat setelah itu dikoreksi pada tahun 1974 saat peristiwa Malari.

Suharto pusar dari barisan perwira ini menghancurkan gerakan muda. Awalnya ia menghabiskan gerakan paling lemah dalam dinamika masyarakat yaitu : Gerakan perempuan, lalu Suharto menghantam gerakan muda. pertama kali dihancurkan Gerakan Pemuda Rakyat. Gerwani dan Pemuda Rakyat diibliskan oleh kelompok ini untuk masuk dan ikut bertanggung jawab dalam peristiwa penembakan enam jenderal. Lalu Suharto menggiring mahasiswa mendukung dia. Gerakan pemuda oleh Suharto dimasukkan ke dalam sistem. Semua masyarakat harus masuk dalam sistem formal dimana seluruh saluran sistem formal masuk ke dalam lingkaran kekuasaan yang berpusat pada Suharto.

Formalitas ala Suhartorian inilah yang kemudian menghancurkan seluruh jiwa dari dinamika gerakan pemuda. Kaum muda gagal memahami sistem tapi juga selalu merasa senang berada diluar sistem. Anehnya kaum yang diluar sistem diam-diam mengagumi kelompok di dalam sistem. Fenomena aktivis yang berbalik menjadi pemuja kekuasaan adalah fenomena umum yang dilahirkan dari sistem masyarakat Suhartorian.

Formalitas menjadi segalanya. Orang menganggap berjuang harus masuk ke dalam sistem : Menjadi bagian Partai Politik resmi, Menjadi bagian dari parlemen dan menjadi bagian dari kekuasaan yang menyeluruh. Mereka lupa bahwa tanpa masuk sistem-pun mereka bisa merubah sejarah. Gerakan muda menjadi sebuah arus besar-besaran untuk masuk sistem bahkan kerap menjadi pelacur bagi kekuasaan. Himpunan-Himpunan Mahasiswa hanya dijadikan alat untuk mempermudah karir bagi mereka, mereka memperluas jaringan untuk dipersiapkan masuk ke dalam sistem itu. Setelah masuk ke dalam sistem mereka main proyek dan menjadi makelar anggaran lalu menjadi pelobi untuk melanggengkan sistem yang rusak.

Konstitusional kita dikelabui seakan-akan seluruhnya bergerak dalam satu sistem yang sejatinya adalah mengarah pada kekuasaan dengan politik praktis sebagai panglima dan kedangkalan kedangkalan berpikir. Selama arah pikiran kita terpaku pada arus sistem itu sampai kiamat pun Indonesia tidak akan berubah. Kita perlu gerakan-gerakan muda yang memancing agar sistem ini hancur, Sistem Suhartorian.

(Apriyan Sucipto, SH. MH)

Wednesday, October 23, 2019

Black Stallion.



Kuda Catur..memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh bidak-bidak catur lain, bahkan Ratu..
Kuda memiliki kemampuan untuk "meloncat"..
Gerakan Kuda Catur sangat flexibel dan berbeda dengan bidak catur lain yang harus "memakan" bidak catur lain yang menghalangi jalan mereka..

Kuda Catur bisa menembus barikade yang belum tentu bisa dilewati oleh punggawa-punggawa catur lainnya..

Saya ingin mengajak kalian berimajinasi dan beranda-andai seolah kita adalah sosok kuda hitam,  Kalian yang dulu tidak pernah dianggap sama sekali oleh orang-orang di sekitar. Kalian yang selalu berada di posisi terakhir. Kalian yang selalu diremehkan dan ditertawakan ketika kalian memimpikan sesuatu. Namun, pada suatu titik keadaan itu berubah drastis karena suatu momentum. Sebuah momentum ketika kalian mampu melakukan hal yang selama ini tidak pernah diperkirakan oleh orang-orang di sekitar kalian. Semisal, ketika kalian berhasil meraih sebuah prestasi atau juara pada ajang kompetisi tertentu. Bukankah itu hal yang menakjubkan?

Menjadi sosok kuda hitam berarti kalian telah berhasil membuat orang-orang yang dulu meremehkan kalian menjadi bungkam. Kalian secara tidak langsung berhasil membuktikan dan mematahkan anggapan-anggapan mereka yang keliru. Kalian berhasil meunjukkan bahwa kalian sebenarnya mampu – bahkan sangat mampu – dan lebih hebat dari mereka-mereka yang dulu menertawakan kalian. Dan yang lebih penting, mereka akan mengubah sikap menjadi lebih respek terhadap kalian.

Akan tetapi, menjadi sosok kuda hitam itu memerlukan perjuangan dan kerja keras. Kalian harus bertarung melawan segala rintangan jika ingin melakukan sebuah pembuktian kepada orang-orang. Kalian tidak boleh cepat lelah dan menyerah karena kuda hitam sejatinya adalah perumpamaan bagi mereka-mereka yang gigih berusaha serta tidak patah semangat di tengah jalan. Mereka sang “kuda hitam” telah melalui masa-masa sulit dan ingin beranjak ke arah yang lebih baik. Mereka tidak ingin disebut sebagai PECUNDANG yang selalu terpinggirkan

Oleh sebab itu, kepada kalian-kalian semua yang merasa lemah, tak berdaya dan tidak diunggulkan sama sekali oleh orang-orang, jangan pernah menyerah karena selalu ada kesempatan untuk merubah keadaan. Berusahalah sekuat dan semampu kalian agar kalian menjadi sosok “kuda hitam” yang berkesan di mata orang-orang yang pernah meremehkan kalian. 

Kabinet Indonesia Maju

Presiden Joko Widodo melantik para menteri negara dan pejabat setingkat menteri yang akan membantunya dalam pemerintahannya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin lima tahun ke depan. Pelantikan anggota Kabinet Indonesia Maju tersebut dilangsungkan di Istana Negara, Rabu, 23 Oktober 2019.



Acara pelantikan diawali dengan penyerahan petikan Surat Keputusan Presiden oleh Presiden Joko Widodo kepada calon menteri dan pejabat setingkat menteri di Istana Merdeka. Pelantikan para menteri negara berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Selain para menteri negara, pada saat yang sama Presiden juga melantik pejabat setingkat menteri, yaitu Jaksa Agung, Sekretaris Kabinet, Kepala Staf Kepresidenan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Pelantikan Jaksa Agung berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Jaksa Agung Republik Indonesia. Sementara pelantikan Sekretaris Kabinet berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 115/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Sekretaris Kabinet.

Adapun pelantikan Kepala Staf Kepresidenan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 116/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan. Sementara itu, pengangkatan Kepala BPKM berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 117/P Tahun 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Presiden Joko Widodo kemudian memimpin pengucapan sumpah jabatan para menteri dan pejabat setingkat menteri periode tahun 2019-2024.

"Bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," demikian Presiden mendiktekan sumpah jabatan.

Acara pelantikan tersebut kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan yang hadir.


Jakarta, 23 Oktober 2019
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Erlin Suastini

Tuesday, October 22, 2019

Gusdurian..

Ramalan gusdur:

2014 jokowi akan jadi presiden

2015 Ahok akan jadi gubernur

"Orang paling ikhlas adalah Prabowo" Dan beliau berkata Prabowo akan menjadi Presiden RI bukan tidak mungkin krn beliau tidak menyebut Tahun nya... Soal paling ikhlas sdh terbukti, Hinaan badut,penghianat,bahkan cacian dari pendukung nya beliau tetap tersenyum. Dan sekalipun rival Jokowi saat pilpres tapi kini beliau LEGOWO Dan ikhlas menerima tawaran Jokowi masuk ke kabinet demi Kepentingan Rakyat,kepentingan NKRI... Lets see benarkah Prabowo Jadi Menhan??? Dan benarkah entah di tahun brp prabowo akan jadi presiden???

Saya pribadi memang Projo, namun akan Legowo menerima keputusan Prabowo masuk ke kabinet,ini demi kepentingan bersama... Orang baik akan berada dilingkungan atau berkumpul dengan orang baik pula... So think positive and think smart 🙋🙏

Kek aku yg selalu ikhlas, Legowo dan selalu berfikir positif tentang kita 😙😚


KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...