Soal harapan ini, mari kita menengok DKI Jakarta, pusat sebaran Covid-19. Pekan lalu adalah pekan dengan kabar gembira. Terjadi pelambatan pesat kasus positif covid-19 di DKI Jakarta.
Betul, perjuangan belum berakhir dan banyak kemungkinan masih bisa terjadi. Namun, untuk munculnya harapan dari upaya gigih bersama ini, kita perlu bersyukur. Syukur itu akan menjadi bekal kokohnya harapan dan kegigihan berjuang.
Usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, pekan lalu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan capaian baik di DKI Jakarta.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kanan) memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Untuk menangani penyebaran virus COVID-19, Kantor Staf Presiden menyerahkan bantuan masker dan sarung tangan masing-masing sebanyak 1 juta buah yang diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz (NOVA WAHYUDI)
Sebagai provinsi yang pertama kali meminta dan kemudian menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), DKI Jakarta mampu menurunkan jumlah kasus positif setiap hari.
Buat kamu yang lupa, DKI Jakarta menerapkan PSBB per 10 April 2020 setelah mengajukan dan mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan. Di awal-awal PSBB, jumlah kasus positif sangat tinggi dan mendominasi jumlah secara nasional.
Sebagai gambaran, pada 15 April 2020, jumlah warga yang positif covid-19 di DKI Jakarta mencapai 223 kasus. Penambahan kasus positif bisa dikurangi signifikan karena pergerakan orang yang punya potensi menularkan Covid-19 dibatasi.
Jumlah kasus positif di DKI Jakarta perlahan turun mulai 21-26 April 2020. Tanggal 26 April 2020, jumlah kasus positif 65. Tanggal 27 April 2020, jumlah kasus positif di kisaran angka itu, yaitu 70 kasus positif.
Dengan kemampuan mengendalikan jumlah kasus positif ini, Doni Monardo memperkirakan pada Juli 2020, aktivitas kita akan berangsur normal.
Normal? Tampkanya tidak juga. Dengan kesadaran dan perubahan yang kita lakukan selama bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah, jika situasi kembali normal, yang dimaksud adalah sebuah normal baru.
Ilustrasi karantina virus corona, Covid-19(Shutterstock)
Negara-negara lain yang lebih dahulu mampu mengatasi Covid-19 kembali normal dengan normal baru mereka. China salah satunya. Sekolah tidak lagi sama, bekerja tidak lagi sama dan berinteraksi sosial tidak lagi sama meskipun aktivitasnya berangsur normal.
Peran kita
Sebelum menuju normal baru yang tampaknya masih berupa harapan, baik kalau kita mencatat dan mempraktikkan syaratnya. Tidak hanya pemerintah dan petugas yang punya tanggung jawab, tetapi kamu bisa ambil peran juga.
Aktivitas kita akan normal di Juli jika tes masif dilakukan dan pelacakan agresif atas temuan dikerjakan sungguh-sunggu di bulan Mei ini. Syarat lainnya, menjelang Idul Fitri 1441 H yang jatuh 24-25 Mei 2020, mudik tidak dilakukan.
Kita perlu patuh dan disiplin. Petugas perlu tegas menindak pelanggaran kepatuhan dan kedisiplinan. Mulai 7 Mei 2020, pelanggaran larangan mudik didenda Rp 100 juta.
Meskipun di DKI Jakarta yang menjadi pusat penyebaran Covid-19 terjadi perlambatan pesat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar warga tidak terlena. Tetap patuh dan disiplin.
Arahan Anies Terkait PSBB DKI Jakarta(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
Untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan itu, DKI Jakarta menyediakan 20 juta masker. Tiap warga DKI Jakarta akan mendapat dua masker. Patuh dan disiplin pakai masker saat beraktivitas di luar rumah signifikan mencegah penularan Covid-19.
Di berbagai studi, Indonesia sedang bersiap menghadapi puncak pandemi covid-19. Ada yang menyebut pertengahan Mei, akhir Mei dan awal Juni 2020.
Untuk kamu ketahui, fase puncak pendemi terjadi jika kurva kasus rata, terjadi perlambatan penyebaran dan angka kasus baru turun. Tanda-tanda untuk hal ini sudah terlihat.
Menghadapi fase puncak ini, mari kita bersiap dengan lebih patuh dan disiplin. Upaya baik yang kamu lakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19 sejak pertengahan Maret 2020 tampaknya sudah menjadi kebiasaan baik juga. Pertahakan, ya.
Harapan akan vaksin
Sambil menjaga kepatuhan dan disiplin, kita melihat upaya mengatasi pandemi ini mulai mendapatkan titik terang. Semua ilmuwan baik di Indonesia maupun di belahan dunia mana pun tengah berkejaran menemukan vaksin.
Dari Oxford kabar baik itu datang. Vaksin corona buatan Jenner Institute di Universitas Oxford terbukti efektif mencegah infeksi Covid-19 pada monyet.
Vaksin bernama "ChAdOx1 nCoV-19" telah diujikan pada enam monyet rhesus di Rocky Mountain Laboratory, National Institutes of Health, Montana, Amerika Serikat.
Ilustrasi vaksin corona(Shutterstock)
Bulan lalu, keenam monyet disuntik kandidat vaksin dan dipaparkan pada virus corona SARS-CoV-2 dalam jumlah besar. Setelah 28 hari berlalu, tidak ada satu pun monyet yang jatuh sakit.
Di kesempatan berbeda, Bill Gates yang sejak 2015 memperkirakan pandemi ini menyebut, dibutuhkan waktu sembilan bulan sampai 2 tahun untuk bisa memproduksi vaksin tersebut. Jumlah yang dibutuhkan pun fantastis antara 7-14 miliar vaksin.
Perkembangan dan perkiraan ini membuat sejumlah negara optimistis, awal 2021 kondisi karena pandemi covid-19 sudah bisa diatasi.
Respons berevolusi
Apakah kondisi kembali normal? Tampaknya tidak. Kalau pun kondisi normal, yang dimaksud dengan normal adalah normal baru hasil dari perubahan kita selama beberapa bulan sebelumnya.
Salah satu normal baru itu misalnya kemampuan kita beradapatasi dengan lebih cepat atas tuntutan-tuntutan perubahan yang perlu direspons.
Jika sebelumnya kita kerap bingung dengan respons pemerintah yang berubah-ubah menghadapi covid-19, normal baru membuat kita terbiasa dan memakluminya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, respons pemerintah menghadapi covid-19 memang berevolusi sesuai kecepatan perubahan.
Ngomong-ngomong Sri Mulyani, ada Sri Mulyani lain yang mencuri perhatian kita pekan lalu, dia merupakan Bupati Klaten.
Bupati Klaten Sri Mulyani membagi-bagikan 401 sepeda motor N-MAX warna merah kepada 391 kepala desa dan 10 lurah di Klaten, Jawa Tengah, serta menempeli hand sanitizer bantuan pemerintah dengan stiker wajahnya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani (kiri), stiker di hand sanitizer yang viral di media sosial (kanan).(Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya, Twitter/@LaodeMSyarief)
Ketakutan kehilangan jabatan dalam Pilkada Klaten yang belum jelas kapan pelaksanaannya membuat Sri Mulyani melakukan hal-hal tidak patut itu.
Ketakutan adalah reaksi wajar saat pertama mendapati ketidakpastian. Ketakutan itu perlu direspons sewajarnya saja karena ketakutan bisa mematikan sistem imunitas tubuh.
Apa ketakutan-ketakutanmu? Terhadap ketakutan-ketakutan itu, apa responmu?
Dari rasa takut yang berkecamuk di tengah ketidakpastian yang panjang ini, mari sama-sama belajar dan bertumbuh.
Tidak ada harapan yang sia-sia, terlebih harapan yang dilandasi upaya gigih untuk mewujudkannya. Jika dengan kegigihan itu harapan itu belum mewujud juga, mari menengadah ke langit membaca pertanda.
Ada bintang Turaya atau Tsurayya di atas sana.
Salam gigih,
|
Apriyan Sucipto

Rimba Raya
Monday, May 11, 2020
Surat Dari Mas Wisnu 2
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Operasi
Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak dini, hari ini dimulai pelaksanaan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk tiga Provinsi rawan di Sumatera, yakni Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.
Tadi pagi Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung telah menggelar peluncuran TMC dengan melibatkan para pihak terkait melalui rapat virtual.
Berdasarkan rekomendasi BMKG, saat ini menjadi waktu yang sangat tepat melakukan TMC karena masih banyaknya tersedia awan hujan.
Dengan bantuan TMC dimaksudkan semakin menambah curah hujan untuk membasahi lahan-lahan gambut, mengisi kanal-kanal, embung dan kolam-kolam retensi. Upaya ini sangat penting dilakukan untuk antisipasi datangnya musim kemarau yang diprediksi terjadi mulai Juni-Agustus.
Operasi TMC diawali dengan Pembentukan 2 Posko di wilayah Sumatera yaitu Posko Pekanbaru yang meliputi wilayah Provinsi Riau dan sebagian Jambi, serta Posko Palembang untuk wilayah Propinsi Sumatera Selatan dan sebagian Jambi. Operasi TMC ini akan dilaksanakan selama 15 hari di masing-masing posko.
Rencana kedepan sesuai dengan prediksi dan rekomendasi BMKG akan dibentuk lagi 3 (tiga) Posko serupa di wilayah Kalimantan, yaitu Posko Kalteng-Kalsel, Posko Kalbar dan Posko Kaltim-Kaltara.
Dengan didukung pesawat TNI-AU jenis Cassa 212-200 dari Skuadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh - Malang, dengan kapasitas angkut 800 kg garam (NaCl) berbentuk powder untuk disemai dalam setiap sorti penerbangan, diharapkan akan diperoleh hasil maksimal.
Saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan pada semua pihak yang terlibat dalam pengendalian karhutla. Khususnya pada tim satgas dari Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, BNPB, BPPT, BMKG, BPBD, Pemda, pihak swasta, Masyarakat Peduli Api (MPA), serta para relawan dari berbagai kelompok masyarakat lainnya, yang melakukan upaya-upaya pengendalian Karhutla di garis terdepan, dengan tetap menerapkan protokol Covid-19.
Tetap jaga kesehatan dan keselamatan. Kolaborasi kerja di tingkat tapak oleh semua pihak sangat penting dilakukan. Karena mengendalikan Karhutla tidak bisa menunggu. Upaya antisipasi dini seperti TMC dan patroli rutin menjadi pilihan yang tepat untuk dilakukan. Saya terus mengikuti laporan dari lapangan setiap hari.
Selamat bekerja untuk seluruh anggota tim. Semoga Allah Swt meridhoi segala ikhtiar kita.
#SitiNurbayaBakar
Akibat Lockdown, melawan Covid19.
Pasca Kebijakan Pemerintah Pusat yang menginstruksikan kepada pemerintah pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota untuk mengantisipasi serta melakukan tindakan dalam rangka pencegahan penyebaran dan penanggulangan pandemi covid19, sangat berpolemik, karena menyangkut kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya sebagai berikut ;
Economic breakdown mengintai. Banyak orang jatuh miskin. Family business tutup. Pecat karyawan. Nganggur. Kriminalitas naik.
Pada Negara Maju seperti ;Amerika, Italia, Inggris, Belanda dan lain-lain tidak terlalu lama me lockdown, Negara nya, mereka melakukan kebijakan tersebut, karena secara financial dan logistik mereka mampu dan cukup.
Sementara, Warga Michigan merilis demonstrasi "Operation Gridlock". Mereka merasa dirugikan oleh Kebijakan Pemerintah Daerah. Policy "Stay-at-Home" Yang dinilai melanggar konstitusi & kebebasan. Sehingga Gubernur Gretchen Esther Whitmer dilaporkan ke polisi.
Kepala Daerah yang minta PSBB nantinya bisa digugat dan di tentang oleh warganegara nya dalam class action. Gagal reduksi mortalitas sekaligus bikin bangkrut middle class.
Lagi lagi, yang menjadi korban yakni warga negara yang dalam kategori tidak mampu, alias miskin. Pemerintah Pusat dan Daerah/Kab/Kota, melakukan kebijakan yang beragam, terutama dalam memberikan bantuan dan insentif kepada masyarakat yang dinilai terdampak pasca covid19.
Semoga, pandemik corona ini tidak berkepanjangan sehingga mengakibatkan kemunduran ekonomi, yang berkelanjutan.
Kepala Daerah PDI Perjuangan Harus Pelopori Kedaulatan Pangan
Hari ini, saya memimpin rapat virtual DPP #PDIPerjuangan yang khusus membahas politik pangan bersama perwakilan kepala daerah PDI Perjuangan. Dalam rapat itu, saya menegaskan bahwa pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga bagaimana Indonesia harus kedepankan semangat berdikari dalam bidang ekonomi, termasuk di bidang kesehatan dan pangan.
“Politik berdaulat di bidang pangan dengan cara berdikari, melalui kebijakan hulu-hilir, dimulai dari penelitian, pengembangan benih unggul, sarana dan prasarana untuk peningkatan produksi, pengolahan hasil, hingga pemasaran.”
Para kepala daerah PDI Perjuangan juga berkomitmen saling bekerja sama terutama melalui penelitian benih, kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian, peningkatan produksi, pemasaran, dan komitmen untuk menghadirkan lumbung desa, badan usaha milik desa, pasar lelang komoditas, serta menggerakkan rakyat dalam gerakan menanam tersebut.
Instruksi saya berangkat dari apa yang disampaikan Bung Karno, bahwa persoalan pangan adalah “urusan hidup matinya sebuah bangsa”.
Karena itulah pengembangan penelitian di sektor pertanian harus dilakukan secara progresif sebagai penopang dari hulu untuk mewujudkan kedaulatan di bidang pangan.
#BuMegaBercerita
#GotongRoyongLawanCorona
Tingkatkan Kecepatan dan Kapasitas Pengujian Sampel Covid-19
Presiden Joko Widodo kembali meminta agar kecepatan dan kapasitas pengujian spesimen Covid-19 dengan metode PCR terus ditingkatkan. Berdasarkan laporan yang diterima oleh Presiden, kemampuan pengujian tersebut saat ini berada pada kisaran 4.000 hingga 5.000 sampel per hari.
"Ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu, yaitu 10.000 spesimen per hari," ujarnya saat memimpin rapat terbatas mengenai percepatan penanganan pandemi Covid-19 secara telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 11 Mei 2020.
Terkait dengan pengujian tersebut, saat ini juga terdapat 104 laboratorium pemeriksaan yang masuk dalam jaringan laboratorium Covid-19. Kepala Negara meminta agar sejumlah laboratorium tersebut dipastikan dapat berfungsi maksimal.
"Pastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal meskipun dari 104 lab tadi 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," tuturnya.
Selain itu, kesiapan sumber daya manusia yang terlatih untuk melakukan pemeriksaan serta ketersediaan alat-alat pengujian juga diminta oleh Presiden untuk lebih diperhatikan.
"Saya minta ini segera diselesaikan dalam minggu ini," tandasnya.
Jakarta, 11 Mei 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden
Saturday, May 9, 2020
Berjuang Melawan Covid19 ; (Otjih)
Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, hingga 20 April 2020, sudah ada 241.431 pekerja sektor formal yang terkena PHK dan 1,3 juta lainnya dirumahkan akibat dampak pandemi ke dunia usaha. Bahkan menurut proyeksi Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, pengangguran terbuka secara nasional pada kuartal II/2020 bisa bertambah 4,25 juta orang untuk sekenario ringan akibat COVID-19, 6,68 juta orang dalam skenario sedang, dan 9,25 juta orang pada kondisi terburuk.
Denyut nadi perekonomian nasional sudah sangat lemah setelah COVID-19 dinyatakan masuk pada 2 Maret. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha mengindikasikan aktivitas bisnis menurun signifikan pada kuartal I/2020. Pertumbuhan saldo bersih tertimbang turun signifikan (-5,6%) pada kuartal I/2020 dari 7,8% pada kuartal sebelumnya. Begitu juga industri pengolahan turun sangat dalam dan berada dalam zona kontraksi. Prompt Manufacturing Index (PMI) tercatat 45,6% di kuartal I/2020, turun dari 51,5% pada kuartal sebelumnya.
Dari sisi permintaan juga terlihat sangat lemah. Penjualan ritel berlanjut turun 0,8% (yoy) pada Februari 2020 seperti dua bulan sebelumnya. Untuk itu, Indonesia membutuhkan stimulus fiskal dan moneter yang superagresif seperti yang dilakukan banyak negara lain. Perppu dan POJK yang sudah ditebitkan seharusnya menjadi angin segar dan harapan baru.
Sementara itu, tingkat kriminalitas di Jakarta pasca dikeluarkannya ribuan Napi dalam program asimilasi yang ternyata banyak diantaranya kambuh kembali, menyebabkan derita anak bangsa semakin mengenaskan, karena kriminalitas semakin menunjukkan trend yang naik dan meluas.
Belum lagi adanya penolakan pemakaman korban Covid-19 oleh beberapa masyarakat di berbagai daerah, penyaluran bantuan sosial yang rawan kurang tepat sasaran dan rawan dipolitisasi untuk kepentingan Pilpres 2024, termasuk adanya kemungkinan “moral hazard” penggunaan dana Covid-19, ditambah dengan adanya judicial review terhadap Perppu Nomor 1 Tahun 2020 di MK oleh sejumlah politisi, tokoh, dan civil society membuat langkah pemerintah untuk menyelesaikan segera Covid-19 semakin berat dan banyak kerikilnya.
Situasi sama kronisnya juga terjadi di 210 negara yang terserang wabah Covid-19 seperti Amerika Serikat yang positif Covid-19 sudah mencapai 1 juta orang, termasuk banyaknya aksi vandalisme dan kekerasan sebagai ekses negatif Covid-19. Brasil disebut-sebut akan menjadi epinsentrum global penyebaran Covid-19 karena dinilai kurang taat dalam melaksanakan lockdown. Hanya beberapa negara yang penanganan Covid-19 sudah membuahkan hasil seperti Selandia Baru, Vietnam, Bhutan dan beberapa negara lainnya mulai geliat kegiatan masyarakatnya, walaupun WHO tetap memberikan warning agar negara-negara yang menurunkan status kewaspadaan lockdownnya tetap waspada, karena menurut WHO, Covid-19 masih “senang berlama-lama” di dunia.
Sejumlah pemerintahan di semua negara yang terserang Covid-19 jelas akan berpacu dalam waktu dengan penanganan secepatnya Covid-19 di negaranya, atau mereka akan mendapatkan pendadakan strategis lanjutan bahkan sampai ke tingkat yang paling parah yaitu social riots, political and security turbulence sampai beberapa penguasa bahkan harus “ousted from his/her throne” karena ketidakpercayaan masyarakatnya semakin meluas.
Ketahanan pangan, kedisiplinan, kepatuhan, ketersediaan cash flow, ketegasan pemerintah untuk menerapkan regulasi terkait lockdown/karantina wilayah atau PSBB, termasuk solidaritas global akan menjadi kunci-kunci penting dalam upaya #BersatuMelawanCorona, karena jika wabah ini lama berakhirnya kita tidak bisa membayangkan apa tragedi mengerikan dalam “the next scene” yang akan menimpa kita dan masyarakat global. Kita berharap dan berdoa semoga wabah ini segera teratasi, dan kita segera menyadari kekhilafahan, dosa bahkan kesombongan kita selama ini yang mungkin membuat penguasa alam menjadi murka. Semoga, kita cari hikmahnya saja.(**)
Oleh: Otjih S, penulis adalah pemerhati masalah Indonesia.
Friday, May 8, 2020
MARHAENISME TIDAK PERNAH MATI
Bung Karno di Perusahaan B&W Kopenhagen, Denmark (1959)
Marhaenisme merupakan sebuah ideologi yang dikembangkan oleh Bung Karno pada tahun 1926-1927. Bung Karno terinspirasi untuk mengembangkan paham tersebut setelah bertemu dengan seorang petani miskin di Bandung yang bernama Marhaen (versi lain: Mang Aen). Nama Marhaen diabadikan menjadi ideologi yang berdiri pada sosialisme dan pemberdayaan ekonomi kolektif pada kaum kecil.
Marhaenisme menjadi dasar ideologi organisasi mahasiswa GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), organisasi pelajar GSNI (Gerakan Siswa Nasional Indonesia), organisasi Pemuda Marhaen dan lain-lain. GMNI terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia terutama di kota/kabupaten yang memiliki perguruan tinggi. GMNI konsisten bergerak menjaga Ajaran Bung Karno sejak berdiri tahun 1954 hingga kini.
Prof. Peter Mahmud Marzuki, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga, mantan aktivis GMNI, menjelaskan bahwa pada dasarnya esensi Marhaenisme adalah memberdayakan yang kecil tanpa membenci yang besar. Penjabarannya, kaum kecil dan miskin yang kesusahan untuk menghidupi dirinya harus diberdayakan dengan diberi 'privileges' tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan agar tidak terjadi ketimpangan antara kaum atas dengan kaum bawah.
“Itu yang membedakan kaum Marhaen dengan kaum proletar. Menurut Bung Karno, proletar hanya menyumbangkan tenaganya untuk kelangsungan ekonomi kaum borjuis agar bisa bertahan hidup. Sementara kaum Marhaen, meski tidak kaya tapi mereka memiliki faktor produksi sendiri yang mampu menopang kebutuhan hidupnya.”
Prof. Peter menyatakan bahwa Marhaenisme tetap relevan di zaman sekarang. Konsep ekonomi kerakyatan yang menjadi poin penting Marhaenisme telah diadopsi kembali saat ini, namun diselaraskan dengan zaman menjadi ekonomi kreatif atau konsep UMKM.
Terakhir, ia menegaskan bahwa implementasi dari paham Marhaenisme begitu mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang terutama pemuda. Marhaenisme bukanlah suatu paham utopis yang tidak mungkin diimplementasikan dan hanya berkutat pada teori saja.
Sumber 📑: UNAIR NEWS


Subscribe to:
Posts (Atom)
KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI
Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...

-
Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...
-
(Sebuah draf naskah sinetron. Nama, tempat, dan peristiwa hanya rekaan belaka) Dalam rentang dua minggu setelah Penahanan Misno, pe...
-
Pada Abad pertengahan, ( Perang Salib) di Notingham ada Kisah tentang Robin Hood, Berdasarkan sejarah , Robin Hood merupakan tentara ...