Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Saturday, May 23, 2020

Letnan Jenderal Hartono (Pejah Gesang Melu Bung Karno)




Letnan Jenderal KKO (Purn.) Hartono (lahir di Solo1 Oktober 1927 – meninggal di Jakarta6 Januari1971 pada umur 43 tahun) adalah seorang perwira tinggi militer yang sangat loyal kepada Presiden Soekarno. Ia pernah menjabat sebagai Komandan KKO (sekarang Korps Marinir) dan Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut. Saat ini nama nya diabadikan menjadi nama Kesatrian di Brigade Infanteri 2/Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Kesatrian Marinir Hartono. yang diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono.

Jenjang pendidikan awalnya adalah HIS kemudian melanjutkan ke MULO hingga SMP dan melanjutkan ke SPT Semarang. Pendidikan militer yang pernah di ikuti antara lain tahun 1959 mengikuti pendidikan militer pada KUTP, Junior School USMC USA dan General Staba (setingkat Seskoal) di USSR. Ia masuk ke TKR Angkatan Lautpada tahun 1945 dengan pangkat Letnan Dua KKO, selama di ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) kariernya memuncak. Saat menjabat Komandan KKO ke-3 dari tahun 1961 – 1968. Ia juga memegang jabatan sebagai Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut pada tahun 1966.[1] (satu satu nya perwira marinir yang menjabat Wakil Panglima Angkatan Laut/Wakasal).

Pada saat kepimpinannya KKO AL tengah mengalami perkembangan jumplah personil dan meteriil yang pesat salah satu pandangannya adalah menyingkat waktu untuk pendidikan Tamtama dan BintaraPerwira dan dilancarkannya kampanye pembebasan Irian Jaya. Dibidang material saat itu KKO membentuk Pasukan Komando Armada (Paskoarma). Namun sebelum Operasi Jaya Wijaya terlaksana tercapai kesepakatan antara RI - Belanda guna melaksanakan tugas pemulihan keamanan wilayah Irian Barat, KKO AL bersama Kodam XVII/Cenderawasih melancarkan Operasi Sadar (1965-1969) dan Operasi Wibawa (1969). Ketika berlangsung kofrontasi RI - Malaysia dalam rangka Dwikora. Panglima KKO AL Hartono mengirim beberapa Pasukan KKO AL yang tergabung dalam Paskoarma keperbatasan Kalimantan Timur tahun 1965 dengan meletusnya pemberotakan G 30 S/PKI KKO AL membantu TNI AD dalam usaha membantu pengangkatan jenazah 7 Perwira yang telah jadi korban. Sementara itu dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI. KKO AL terlibat dalam Operasi Penegak di Jawa Tengahdan Lampung (1965), Operasi Sapu Bersih (Satgas Sarutomo I-III) (1967-1968) di Kalimantan Barat.[2]

Pada masa kejatuhan Presiden RI Soekarno, ia menjadikan KKO sebagai benteng pelindung Soekarno dari tipu daya Soeharto seperti yang dicerminkan pidatonya: "Hitam kata Bung Karno, Hitam Kata KKO, Putih kata Bung Karno, Putih Kata KKO", "KKO selalu kompak di belakang Bung Karno". Ia menyelenggarakan demo KKO yang pro–Soekarno pada 1966. Slogan terkenal dalam demo ini ialah "Pejah Gesang Melu Bung Karno"artinya "Mati Hidup Ikut Bung Karno".[3]

Ia oleh Presiden RI Soeharto ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara dan pada tahun 1971 ia dipanggil ke Jakarta dan pada 7 Januari 1971, Jakarta dikejutkan dengan berita duka. Duta Besar Indonesia di PyongyangKorea Utara, meninggal dunia di kediamannya, Jalan Soepomo, Jakarta. Ia adalah seorang jenderal bintang tiga marinir yang legendaris, Letjen KKO Hartono. Sebagai kesuma bangsa, ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan KalibataJakarta SelatanKepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Sudomo bertindak selaku inspektur upacara pemakaman tersebut.

Beberapa sahabat korban tidak yakin Letjen KKO Hartono meninggal akibat bunuh diri. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Letjen KKO Ali Sadikin, dan Laksaman Madya TNI Rachmat Sumengkar, mantan Wakil KSAL, termasuk yang tidak yakin dengan penyebab kematian misterius itu. Kedua tokoh angkatan laut mengakui sulit memercayai bahwa Letjen KKO Hartono wafat karena bunuh diri hanya dengan data yang ditemukan di kediaman korban pada waktu itu. Apalagi, almarhum tidak divisum oleh dokter Rumah Sakit Angkatan Laut ataupun RSCM. Setelah ditemukan meninggal di rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB, jenazah almarhum Letjen KKO Hartono langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Baru setelah itu, jenazahnya disemayamkan di rumahnya, selanjutnya dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. “Almarhum bukan tipe manusia yang mudah putus asa. Apalagi mau bunuh diri hanya karena ada dugaan ia putus asa atas hasil pekerjaannya yang tidak berhasil sebagai Duta Besar Luar Biasa untuk Korea Utara,” ujar Letjen KKO Ali Sadikin. Namun, keraguan itu ditepis oleh Komandan Korps Marinir ke-12 yang mejabat tahun 1996-1999, Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto. Menurutnya, sesepuh Korps Marinir itu memang meninggal akibat bunuh diri. Semua data tentang peristiwa kematian Letjen KKO Hartono menguatkan jika mantan komandannya itu bunuh diri dan tidak perlu dijadikan sebagai polemik di masyarakat. “Tidak perlu lagi dipolemikkan,” ujar Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto. Terlepas apakah kematiannya akibat bunuh diri atau menjadi korban konspirasi pembunuhan, yang jelas Letjen KKO Hartono menjadi salah satu legenda marinir. Ia dikenal sebagai perwira tinggi yang berani terang-terangan mendukung Bung Karno.



Cersil Pendekar Manja (kwaci)

Cerita Silat

Siuuttt berkelebattt sebuah bayangan Sosok lelaki bertubuh tinggi.. tapi gak langsing lho ha-ha-ha.. Iya juga menggunakan sebuah Cadar yg menutupi wajahnya..

Terlihat terburu buru karena Dia menghindari hujan sore ini.. dan seperti melindungi sebuah bungkusan yg dibawa oleh nya agar tidak menjadi basah..

Setelah menemukan tempat yg aman untuk berteduh,,lalu Iya membuka bungkusan tersebut.. hahay bungkusan itu berisi kwaci.. ya cemilan ringan teman lamunan yg mengasikan.

Mau gak Mau Dia harus membuka cadarnya untuk makan kwaci.. Hmm banyak yg penasaran lho mau lihat Pendekar Manja gak pake Cadar. Dulu Cadar ya temen temen pembaca yang budiman. soalnya lom ada Masker Wkwkwk.



Gak penting sie wajah dibalik Cadar ini..mau jelek,mau Ganteng..tho ketika Pendekar qta menjalin pertemanan dengan siapapun Iya juga tidak berorientasi seperti itu.. Siapapun gak tua,gak muda,cantik,ganteng atw jelek maupun kutilan..jika Care adalah Sahabat Nya.. Tapi jika rasa ingin tau nya kebangetan..


 Berkelebattt....
(Jacky Giar)

Friday, May 22, 2020

Cerita Silat Pendekar Manja (Pengobatan Alternatif)



Tersebutlah sebuah kisah tentang pengobatan Alternatif disalah satu  Komplek perumahan lumayan elite.. Judul nya pengobatan Gratis.  So atas nama Gartis sudah pasti Rame Pasiennya.. walaupun pada akhirnya UUD juga.. Ujung Ujungnya Duit..wkwkw..

 Gak perduli menyandang status Elite.. Namanya gratis gak ada salahnya dicoba.. Apalagi denger si Tabib bisa mengobati berbagai jenis penyakit.. dari penyakit ringan seperti Kutil sampai Diabetes mampu disembuhkan.

Alhamdulillah penghuni komplek perumahan elite tidak ada satupun yg menderita Penyakit kutil.. hanya sekitar 3 persen yg memiliki riwayat penyakit kronis darah tinggi jantung dan sebagainya.. Pada umumny banyak pasien pasangan Suami istri.. dengan keluhan Ringan.. Sang suami mengeluh sakit pinggang dan Sang Istri dengan keluhan sakit kepala alias migran..

Tak jauh dari sana ada dua orang laki laki jaim.. Sok sehat mereka.. gak mau ngedeket.. padahal yg satu menderita cantengan..yg satu lagi ada kutil dengan letak yg  tersembunyi..wkwkw. mereka asyik ngebahas soal penyakit mayoritas dikompek itu.. Sakit Pinggang dan sakit kepala.. menurut Mereka kedua penyakit ini berkesinambungan.. Karena suami  sakit pinggang maka efeknya istri menjadi  sakit kepala.. masalah utamanya adalah sakit pinggang kata lelaki satu dan disetujui lelaki dua..

 Mereka serius bgt bahas Nya walaupun sambi tertawa.. Klo lakinya gak sakit pinggang bini nya gak bakal sakit kepala kata lelaki kedua sambil ketawa..

lg asyik ngocol dengan diagnosa mereka..tiba tiba Hp berbunyi..Ada sms.. Ayah lagi dimana..? Jangan pulang malam2 ya Yah..Ibu sakit kepala... Lelaki dua pamit pulang dengan Sahabat Nya.. dan didalam hati nya berkata.. Untung gua gak sakit pinggang wkwkwkw..


Repost; Jacky Giar (Pendekar Manja dari Bengkulu)

Cerita Silat Pendekar Manja

Cersil..  (Cerita Silat)



Pendekar Manja.. Bukan Mandi Jarang lho hehe.. Tapi Maybe Mata Keranjang.. Hbz g biz Liat Pendekar2 Cantik sie hahaha..

Hmmz saat ini Pendekar Manja lg ngeluarin jurus Colek.. Jurus ini sebuah jurus yg sederhana yg hanya menggunakan satu buah jari.. Klo Jurus Like biasa nya pake Jari Jempol, nah klo jurus colek pake jari telunjuk..

Jurus ini jurus totokan satu jari.. Tergantung cara menggunakannya, klo lg tak marah bisa jd totokkan mesra. Atw klo menggunakan dua jari,, telunjuk dan jari jempol, biz jadi cubitan Gemes hahaha.. Jurus ini jurus yg ramah..

Beda dengan klo Pendekar qta hanya menggunakan sebuah jari Jempol aja.. Itu biz jd jurus yg ganas lho..  Walaupun sebenarnya ini jurus yg digunakan untuk berbagi..

Totokkan jempol ini biz mengeluarkan Jurus delete.. Atw jurus remove n blokir.. Blokir ya.. bukan Bokir hahaha.. Jurus ini g kejam tapi tegas buat teman yg tak mau berbagi.. BerkelebAtttt  wkwkwkwkkk...

Repost ; Jacky, Bengkulu

Pahlawan Indonesia dari Maguwoharjo, Yogyakarta.



Komodor Suryadi Suryadarma saat di Pangkalan Udara Maguwo tanggal 22 Desember 1948 sesaat sebelum diberangkatkan ke pengasingan.

Ada kisah menarik terselip di balik serangan Belanda terhadap Pangkalan Udara Maguwo dan Kota Yogyakarta.

Yaitu, pertemuan dua orang sahabat. Namun karena situasi dan kondisi pada saat itu, mereka harus berhadapan sebagai lawan. -
Seorang perwira KST bernama Kapten A.L Cox memiliki kesan yang tidak terlupakan saat dia bertemu sahabatnya di Yogyakarta, yaitu saat Komodor Suryadi Suryadarma akan menjalani masa sebagai tawanan Belanda bersama Presiden, Wakil Presiden dan para pimpinan Republik Indonesia lainya. -
Pada tanggal 22 Desember 1948 saat mereka dibawa ke Pangkalan Udara Maguwo untuk menuju tempat pengasingan (hal tersebut baru diketahui setelah pesawat yang membawa mereka mendarat di Sumatera), seorang perwira penerbang Belanda menghampiri Suryadi Suryadarma dan menyalaminya. -
Ternyata orang tersebut adalah Kapten A.L Cox, kawan sekamar Suryadi Suryadarma semasa di KMA Breda dan yang pernah mendidik Suryadarma untuk belajar terbang. A.L Cox juga berulang kali mengajukan permohonan ke komandannya agar Suryadarma dapat mengikuti tes terbang meskipun selalu ditolak. -
Di dalam memoarnya, A.L Cox berkisah, saat dia bertemu Suryadarma di Pangkalan Udara Maguwo pada bulan Desember 1948:
-
“Kegembiraan kemenangan kita pada waktu itu (saat menyerbu Yogya) menjadi kesedihan karena aku harus berhadapan dengan sahabatku Suryadi, yang karena perkembangan politik, kita harus berhadapan sebagai musuh…”
-
Dikutip dari buku "Palagan Maguwo: Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949)"

JOKOWI Menyiapkan Masa Depan



Tahu gak, pada 2045 nanti jumlah anak muda di Indonesia 70% dibanding warga yang usianya lain. Mereka usia produktif. Tenaganya masih segar. Semangatnya membara. Dan membutuhkan aktifitas ekonomi.

Mereka dilahirkan di zaman internet. Terbiasa dengan aktifitas online. HP adalah dunianya. Kita mengenalnya sebagai warga native di era digital.

Anak-anak di Cikaso, Jabar mulai terbiasa berkomunikasi dengan anak-anak di Chicago, AS. Mereka berinteraksi via media sosial. Via game online, sejenis PUBG. Atau jaringan internet lainnya. Seluruh dunia akan benar-benar menjadi desa global.

Pada saat yang bersamaan, ekonomi antar negara juga membuka peluang. Seorang pengusaha UMKM di Inderamayu bisa menjual produknya secara langsung dengan pembelinya di Venice tanpa harus bertemu muka. Begitupun kita. Bisa membeli barang dari Wuhan.

Pada satu sisi peluang begitu terbuka. Pada sisi lain, persaingan juga akan semakin keras. Semua produksi akan menggunakan standar dunia. Karena pasarnya di seluruh dunia.

Tapi kita punya kekuatan. Jumlah tenaga produktif kita begitu melimpah. Sementara banyak negara maju yang penduduknya menua. Maksudnya jumlah penduduk tuanya lebih banyak dibanding anak muda. Akibatnya negara jadi kurang produktif.

Di saat jumlah penduduk muda mencapai puncaknya nanti, apa sih, yang paling penting disiapkan? Lapangan usaha. Pemerintah dituntut untuk membuka peluang sebesar-besarnya pada anak-anak muda itu untuk berkreasi. Mencari penghidupan. Memasuki dunia kerja. Atau menciptakan pekerjaanya sendiri dengan menjadi pengusaha.

Sebelum itu, tentu saja pendidikan dan keterampilan mereka harus ditingkatkan. Kemampuan bersaing secara global menjadi keharusan. Revolusi pendidikan yang sedang dijalankan Depdkbud sekarang harus dituntaskan. Kurikulum dirombak. Guru tidak lagi dibebani oleh tugas administratif yang segunung.

Sekolah-sekolah vokasi diperbanyak. Perusahaan-perusahaan besar didorong bekerja sama dengan kampus dan lembaga pendidikan. Agar kurikulumnya bisa tepat guna. Gak ngawang-ngawang lagi.

Mulai sekarang harus dipikrikan bagaimana meruntuhkan hambatan yang memungkinkan sebuah aktifitas ekonomi berdiri.

Mulai dari perizinan usaha, gak boleh lagi dibuat ribet. Sialnya persoalan izin usaha ini memang menjadi alat memeras. Sengaja dibuat ribet agar bisa mendapat sogokan. Ini harus dipangkas sampai ke akar-akarnya. Jangan ada lagi orang mau mendirikan usaha dibuat ribet.

Ini juga problem kita. Konsepsi otonomi daerah sering kebablasan. Setiap daerah merasa berkuasa atas daerahnya sendiri. Kepala daerah seperti raja-raja kecil. Birokrat maunya dilayani bukan melayani.

Presiden Jokowi melihat Indonesia masa depan. Bukan hanya memandang Indonesia saat ini saja. Dia bergerak menyiapkan infrastruktur. Ia mendorong pembenahan sektor pendidikan. Ia sering teriak, memudahkan perizinan usaha.

Tapi masalahnya, setumpuk peraturan dan UU produksi baheula sudah ada dan menjadi hambatan. Makanya Presiden memperkenalkan UU Omnibus Law sebagai UU Payung. UU ini fungsinya untuk memangkas segala keribetan yang ada akibat peraturan zaman lalu yang saling tumpang tindih.

Ada UU Cipta Kerja, UU Kemudahan Investasi, perubahan aturan Perpajakan dan sebagainya. Semua diarahkan agar negara hadir untuk mempermudah rakyatnya mencari penghidupan.

Jika tidak sekarang diselesaikan, kondisi bonus demografi nanti akan menjadi bumerang. Kita butuh sebuah aturan umum yang dapat menjawab tantangan kehidupan masa depan. Anak-anak muda produktif itu harus diberi ruang usaha yang memadai. Agar Indonesia bisa mengambil manfaat dari bonus demografinya.

Walhasil, kita memang tidak akan berubah menjadikan aktivitas suami isteri sebagai sekadar rekreasi. Tapi reproduksi juga ada konsekuensinya. Lapangan pekerjaan harus terbuka lebar. Disitulah pemerintah harus bisa menjadi pendorong. Bukan malah menjadi penghalang.

"Iya, mas. Konsep rekreasi dan reproduksi harus disatukan dengan adanya lapangan pekerjaan. Kalau gak, anak-anaknya akan keleleran. Masa jadi laskar demo doang," ujar Abu Kumkum.

Keleleran? Emangnya karung bocor!

(Eko Kuntadhi)

Thursday, May 21, 2020

Saya Kadang-kadang Terasa Sendirian



" Freeport 40 tahun dikelola oleh Amerika, sekarang sudah 51% kita ambil mayoritas. Tapi saya lihat, saya kok enggak ada yg demo didepan istana, demo mendukung saya, saya tunggu2 kok enggak ada demo mendukung.

Saya kadang-kadang merasa sendirian.
Apa saya, apa masih ada berpikiran ( saya ) antek asing ? Saya kadang berpikirnya seperti itu. Tapi saya selalu berprasangka baik saja ".
( Presiden Jokowi, 29/11/2018 ).

Presiden Jokowi manusia biasa, jadi wajar saja jika Presiden Jokowi kadang-kadang merasa sendirian, semua kerja keras tulus ikhlasnya untuk membangun bangsa dan negara Indonesia tidak dianggap ada, politik iblis selalu memutar balikan fakta dan data, Freeport, Blok Mahakam, Blok Rokan yg berhasil diambil alih dianggap angin lalu saja, sedangkan diktator Orba Harto yg menjual kekayaan negara ini tetap dipuja.

Presiden Jokowi yg jujur, ia dan keluarganya tdk pernah KKN, tetapi tetap saja yg dipuja puji diktator Harto yg mana ia beserta keluarganya telah menghisap kering darah rakyatnya sendiri, yg mana menjadi koruptor nomor satu dunia.

Presiden Jokowi pekerja keras, siang malam bekerja keras membangun bangsa, memajukan bangsa dan negara, sehari biasanya hanya tidur 2-3 jam saja, kelihatan wajah lelahnya yg matanya sipit lelah dan kantung matanya semakin membesar, tetapi sedikitpun tetap tdk pernah dihargai, meskipun sejuta Prestasi Presiden Jokowi, sebagus apapun pekerjaan/program Presiden Jokowi tetapi bagi mereka tdk ada satupun yg bagus, semua salah Jokowi, begitulah politik iblis yg penuh kebencian dan kedengkian.
5 tahun JK menjadi wakil dan menjadi musuh dalam selimut, dan sekarang ditengah pandemi C-19 ini JK malah menikam dari belakang.

Ditengah pandemi Corona Covid-19 ini, wajar aja kadang2 Presiden Jokowi merasa sendirian, semua program pro rakyat kecil dilecehkan oleh musuh2nya, program utk mengatasi pandemi C-19 ditertawakan, mereka sama sekali tdk pernah mendukung, malah yg mereka ributkan perkataan " Mudik dan pulang kampung ", mungkin hanya satu2nya didunia hanya ada dinegara kita yg mana ditengah pandemi C-19 yg diributkan/yg dibahas perkataan mudik dan pulang kampung, sedangkan negara lain siang malam berlomba dgn waktu untuk menemukan vaksin dan obat corona C-19, sedangkan masyarakat kadrun yg dibahas perkataan mudik dan pulang kampung, sangat memalukan, tetapi begitulah jika kebencian dan kedengkian sudah menyatu dgn darah, sedangkan hoax dan fitnah telah menjadi ayat suci mereka.

Pada awal negara kita mulai diserang wabah corona C-19, di TV sibuk nyuruh Presiden Jokowi mencontoh Singapura yg katanya sukses mengatasi C-19, pd acara Mata Najwa beberapa minggu yg lalu sibuk membahas Singapura yg katanya sukses mengatasi pandemi C-19, mereka sampai kesingapura sibuk membandingkan ketatnya/disiplinnya bandar udara singapura dan Indonesia, lalu Najwa, ILC, dll, menyerang cara penangan Presiden Jokowi terhadap wabah C-19, mereka bilang contohlah Singapura yg sukses menangani wabah C-19.

Pertanyaannya sekarang : Mengapa sekarang mereka beralih menyuruh contoh Vietnam dan bukan singapura lagi ? Karena sekarang Singapura menjadi negara pertama di ASEAN yg terinfeksi C-19 sudah tembus 10 ribu orang.

Sekarang mereka beralih ke Vietnam untuk menyerang Presiden Jokowi, begitulah iblis politik. Kita tidak tahu apakah Vietnam jujur atau tidak jujur dlm masalah data corona C-19, sama halnya dgn Korea Utara.
Vietnam dgn jumlah penduduknya 94 juta jiwa lebih, dimana menurut data yg beragam Budha sebesar 54,14%, yg Atheis sebesar 21,80%, Katolik 6,46%, Protestan 1,70%, Islam 0,70%, dan agama tradisional. Di Vietnam tidak ada PKS, HTI, FPI, MU.. , Amin R dan Said Iqbal.

Saya kadang-kadang merasa sendirian,
Presiden Jokowi tidak pernah sendirian,
Masih banyak rakyat Indonesia yg mencintai Presiden Jokowi, banyak yg mencintai dari pd yg membenci,
Presiden Jokowi tidak sendirian,
Kami tetap bersama Presiden Jokowi.
Tetap percaya dan mendukung.
Link asli :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=556379461748312&id=336707470382180
SALAM DAMAI.
ROF SIN.
🇲🇨💙🙏💚🇲🇨

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...