Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Saturday, May 30, 2020

F Kennedy dan Ir. Soekarno “Sebuah bangsa bukan sekedar masalah ras atau warna kulit.”

HARI masih belum terlalu terik di negara bagian Maryland, Amerika Serikat. Presiden John F. Kennedy bergegas menuju pangkalan Angkatan Udara Andrews. Ada apa gerangan? Rupanya seorang tamu penting telah datang.



Pada 24 April 1961, Presiden Sukarno berkunjung ke Amerika Serikat. Pukul 10 pagi, pesawat Pan Am yang membawa rombongan Sukarno mendarat. Presiden Kennedy menerima secara langsung kedatangan Sukarno dengan upacara penyambutan. Pertemuan dilanjutkan ke Washington untuk mengadakan pembicaraan informal. Turut mendampingi Sukarno, Wakil Perdana Menteri Pertama Johanes Leimena, Menteri Luar Negeri Subandrio, dan Duta Besar Zairin Zain.



“Ini adalah isyarat sambutan kehormatan luar biasa yang dilakukan presiden Amerika kepada pemimpin Indonesia,” kata Walentina Waluyanti de Jonge dalam Tembak Bung Karno, Rugi 30 Sen.



Setibanya di Gedung Putih, Presiden Kennedy membuka pembicaraan. Nota percakapan antara Kennedy dan Sukarno termuat dalam arsip Foreign Relations of the United States, 1961-1963, Volume XXIII: Southeast Asia, dokumen nomor 172.

“Mengapa Anda menginginkan Irian Barat?” tanya Kennedy sembari menjelaskan bahwa orang Papua yang ber-ras Melanesia berbeda dengan orang Indonesia pada umumnya yaitu Melayu Mongoloid. Kennedy juga mengingatkan uang yang dikeluarkan oleh Belanda untuk mengelola wilayah tersebut lebih banyak daripada hasil yang didapatkan.
“Wilayah itu adalah bagian dari negara kami; Irian Barat harus segera dilepaskan,” ujar Sukarno.
“Tetapi, orang Papua itu dari ras yang berbeda,” sanggah Kennedy.



Sukarno membalasnya dengan mengurai analogi. “Apakah rakyat Amerika semuanya ras kulit putih?” tanya Sukarno. “Sebuah bangsa bukan sekedar masalah ras atau warna kulit.” Sebagaimana orang-orang kulit hitam dan berwarna lainnya di Amerika, Sukarno menjelaskan maksudnya bahwa Indonesia terdiri dari bermacam-macam ras. Johanes Leimena ikut menimpali Kennedy, bahwa akar budaya dan sejarah Irian Barat banyak dipengaruhi dari Maluku.
“Mengapa Anda sangat menginginkan wilayah ini?” Kennedy kembali bertanya. Bisa jadi dia meminta alasan lain. `

“Karena wilayah ini adalah bagian dari bangsa kami,” tegas Sukarno. “Orang Dayak dari Kalimantan juga terbelakang mirip dengan orang Papua di Irian Barat. Hawaii adalah bagian dari Amerika tetapi orang Hawaii berbeda ras dengan orang Amerika kebanyakan. Orang Papua? Ya. Mereka pun ras yang berbeda dan begitu pula orang Dayak. Tetapi orang Dayak senang menjadi bagian dari Indonesia.”



Pada kesempatan itu, Kennedy juga mengonfirmasi pandangan Menteri Luar Negeri Belanda Joseph Luns yang menganggap Indonesia akan mengancam wilayah timur dari Irian Barat. Sukarno menampik tudingan itu. Mengenai wilayah Timur dari pulau Irian (Papua Nugini), Sukarno menegaskan wilayah itu bukan bagian dari teritorial Indonesia sehingga tak ada alasan bagi Indonesia untuk mencaploknya.
Kennedy tampak memahami tuntutan Indonesia atas wilayah Irian Barat. Namun kepada Sukarno, dia menekankan suatu hal. Masalah Irian Barat akan menjadi rumit dan sukar penyelesaiannya apabila terjadi aksi militer di Irian Barat.

Kendati tiada kesepakatan soal Irian Barat, kedua presiden tersebut pada prinsipnya setuju untuk menolak politik kolonialisme. Pembicaraan pun bergeser ke topik lain seputar komunisme di Asia Tenggara dan Indonesia. Kennedy juga menawarkan tim ekonominya untuk membantu program pembangunan semesta Indonesia berjangka delapan tahunan (1961-1969).



Menurut sejarawan Baskara Tulus Wardaya, Kennedy mengisyaratkan bahwa dia memiliki kepentingan pribadi untuk memastikan konflik Irian Barat berakhir dengan penyelesaian yang baik. Terjadinya suatu perang lokal akan dapat membahayakan kepentingan Amerika di kawasan Asia Pasifik.

“Walaupun tidak yakin apakah Bung Karno akan mewujudkan ancamannya untuk menggunakan kekerasan guna menyelesaikan sengketa Irian Barat, pemerintahan Kennedy tetap tidak ingin mengambil resiko bahwa perselisihan itu akan memanas menjadi konflik militer internasional,” tulis Baskara dalam disertasinya yang dibukukan Indonesia Melawan Amerika: Konflik Perang Dingin 1953-1963.



Pertemuan antara Sukarno dan Kennedy ditutup dengan sesi foto bersama. Juru foto kepresidenan, Robert Knudsen mengabadikan momen ketika keduanya bercengkrama di halaman belakang Gedung Putih. Sebuah potret penuh persahabatan tergambar ketika Sukarno, Kennedy, dan Caroline, putri sulung Kennedy yang berumur empat tahun, difoto bersama.

“Dan sampai sekarang gambar Kennedy beserta keluarganya masih ada dirumahku,” tutur Sukarno kepada Cindy Adams dalam otobiografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.

Friday, May 29, 2020

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Siapkan Protap Kesehatan Hadapi New Normal




Setelah sempat tutup, tujuh dari 13 hotel berbintang di Bandar Lampung, mulai beroperasi melayani tamu. Manajemen mulai merancang strategi menghadapi pemberlakuan new normal dengan tetap menerapkan protokol Covid-19.

Tiga hotel bintang yang buka itu yakni Emersia, Sheraton, dan Swiss-Belhotel. Meskipun demikian, informasi yang dihimpun Lampungpro.co menyebutkan tingkat hunian (occupancy) masih rendah. Untuk hotel bintang empat occupancymasih pada kisaran 5%-8%. Sedangkan hotel bintang 3% pada kisaran 10%-15%. Dalam kondisi normal rata-rata occupancy hotel di Lampung mencapai 80%-90%.

"Memang kondisinya masih sangat berat. Mudah-mudahan pemerintah dan seluruh stakeholder pariwisata di Lampung segera membahas kesiapan, strategi, dan langkah-langkah yang harus segera ditetapkan agar pariwisata Lampung segera bangkit dengan melakukan promosi bersama, membuat, dan menetapkan standar kesehatan dan keamanan di obyek wisata yang ada,"

Terkait strategi menghadapi new normal yang bakal berlangsung mulai 1 Juni 2020, perhotelan harus menyikapinya secara menyeluruh agar sesuai dengan new normal. paling tidak ada dua tahapan yang berbarengan dilakukan.

Pertama, bagaimana hotel tetap bisa surviving (bertahan) dalam kondisi new normal. Kedua, tahap preparing dimana hotel menyiapkan strategi dan langkah-langkah untuk dapat tetap memberikan pelayanan kepada konsumen,"

Kedua langkah itu,  tetap memperhatikan standar dan protokol kesehatan Covid 19. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Kementerian Pariwisata sudah mengeluarkan pedoman bagi industri hotel dalam menghadapi pandemi ini.
Hotel harus mampu memberikan jaminan kepada tamu bahwa industri hotel adalah yang paling siap menerapkan protokol Covid 19 ini. Juga harus ada jaminan kondisi healthy dan safety bagi para tamu dan karyawan. Ini sudah kami terapkan agar ada rasa aman bagi tamu dan karyawan. Secara umum, SOP (standar operasional prosedur, red) yang sangat ketat sudah mulai dijalankan hotel-hotel di Lampung,"

#Covid19



Kla Project, Siapa yg Kangen Yogyakarta??





Kenapa aku tertarik membahas lagu @yogyakarta ? Karena lagu ini yang paling ikonik dari @kla_project .

Secara musikalitas, Yogyakarta juga sangat apik. Perhatikan permainan drum Ari Burhani yang mengambil pola derap kaki kereta kuda (andong/dokar) khas Jogja? Ruh nya hidup banget disini.

Secara tema dan lirik, Yogyakarta tersampaikan dengan sangat baik! Bangunan cerita tentang seseorang yang ditinggal kekasih entah karena pergi/putus atau meninggal dunia, tersusun dengan sangat apik berkat racikan kata-katanya @katonbagaskara .

Hal yang tak kalah pentingnya adalah tanggapan pasar. Kenapa pasar menerima Yogyakarta karena kebanyakan kaum menengah-ke atas yang tinggal di kota-kota besar masa itu adalah mereka yang pernah studi di Jogja.

Lagu Yogyakarta membuat mereka benar-benar mengalami apa yang ditulis Katon sebagai, “Terhanyut aku akan nostalgi…”

Lagu Yogyakarta itu bagiku secara musikalitas juga sakral. Kenapa?
Entah kalian tapi bagiku tak ada yang mengalahkan aransemen Yogyakarta versi original yang ada di album ‘Kedua’-nya KLa. Bahkan versi KLakustik dan versi Grand Akustik tak sanggup menyaingi. Beberapa kali nonton live-nya KLa juga aku tak bisa menemukan ‘mood’ yang sama yang ditawarkan versi originalnya.

Bagaimana dengan kalian? Kenapa kalian suka ‘Yogyakarta’? Hayo! Jangan-jangan karena ada nostalgia cinta di Kota Jogja? Ah aku pun jadi rindu @jogja !

Siapa kangen Yogyakarta?

Pemulihan Ekonomi Pedesaan - Kemendes, PDT dan Trans RI



Kemendes PDTT memiliki empat strategi untuk pemulihan ekonomi pedesaan pasca Covid-19, yang telah mulai disiapkan sejak awal.
.
Pertama, Ketahanan Pangan yang meliputi Intensifikasi, ekstensifikai dan sindikasi. Badan Pangan Dunia (FAO) telah peringatkan soal ancaman kekurangan pangan dunia. Faktornya, kata Gus Menteri @halimiskandarnu , disamping kekeringan juga faktor bangkitnya nasionalisme baru, dari globalisasi ke de-globalisasi. Hal imbas dari pandemi Covid-19, dimana setiap negara berpikir untuk negaranya sendiri seperti mencukupi kebutuhan pangan sendiri sebelum ambil langkah ekspor.

Langkah kedua meningkatkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Langkah ini strategis karena saat ini sekitar 50 ribu desa telah miliki Bumdes yang miliki core bisnis yaitu Desa Wisata dan Produk Unggulan.

Langkah ketiga, terus berupaya bangun Digitalisasi Ekonomi Desa dengan menggandeng e-commerce global seperti Tokopedia dan Shopee. Platform ini kemudian berikan pelatihan-pelatihan agar produk unggulan desa bisa dipasarkan secara digital dan semakin luas.

Keempat adalah Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk PKTD ini yaitu tenaga kerja harus berasalh kelompok miskin, pengangguran dan kelompok marjinal lain.

selengkapnya di www.kemendesa.go.id

#MulaiDariDesa
#KemendesPDTT

RI dan KORSEL Kerjasama Produksi Vaksin COVID 19




"PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan, yakni Genexine, Inc. Genexine Inc adalah perusahaan obat biologi dan bioteknologi yang terdaftar dalam bursa Korea Selatan berkode saham KOSDAQ.

Kalbe dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinik GX-19 di Indonesia, yakni pengembangan vaksin DNA terhadap virus Corona baru oleh konsorsium dengan Genexine, Binex, the International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), and Pohang University of Science & Technology (POSTECH). Uji klinik vaksin COVID-19 rencananya akan dilakukan mulai Juni 2020.

Kerja sama pengembangan vaksin COVID-19 ini merupakan kontribusi Kalbe untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Kalbe berharap melalui upaya penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 ini secara cepat bisa mendapatkan hasil, sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat terjamin ketersediaannya," kata kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (28/5/2020).

Riset vaksin ini sendiri telah dilakukan kepada Primata dan terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus Corona, sehingga tahap berikutnya akan diuji kepada manusia.

Lebih lanjut, Sie Djohan menambahkan bahwa Kalbe akan menggandeng lembaga pemerintah terkait untuk berkolaborasi mengembangkan vaksin COVID-19 ini.

"Sehingga proses penelitiannya berjalan lancar dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia," katanya.

Thursday, May 28, 2020

KAYU HUJAN PANAS (KAYU TAS) Salahsatu Tanaman Koleksi di KRL


Pada Areal Kebun Raya Liwa seluas +/- 83 Ha. Terdapat beberapa zona khusus untuk budidaya Tanaman Koleksi diantaranya, Taman Aracea. Di Taman Aracea ini terdapat salah satu tumbuhan yang unik, yakni Pohon Kayu Hujan Panas atau dipanggil Kayu Tas di kalangan orang Melayu. Kayu Tas atau dikenali juga sebagai Limpanas atau pun (God Mountain Stick) atau nama saintifiknya  Annonaceae Goniothalamus Velutinus.


Treelets: up to 3m tall and 3cm diameter.
Habitat: Occasional in mixed dipterocarp forests on sandstone substratum and in 34 B Krui Utara register forests. Distribution: Kebun Raya Liwa

Kebanyakkan kayu jenis ini orang hanya mengetahui banyak di Sarawak atau hutan tebal kepulauan Borneo. Tetapi kayu jenis ini juga ada di hutan lindung Register 43 B Krui Utara seperti di Daerah sekitar Puncak Gunung Pesagi, Kecamatan Belalau, Pekon Hujung Kabupaten Lampung Barat.

Perbedaan kayu tas jenis Jantan dan betina adalah dari kulit warna kayunya. Warna hitam Tas Jantan, Warna Putih Tas Betina. Kayu Tas juga memiliki Bau (Kalau tidak ada bau kurang Khasiatnya).

Cuma bau tas jantan lebih kurang sama di kedua tempat ini,  akan tetapi bau kayu tas (Betina) lebih wangi (Bau semacam rempah) sedangkan bau kayu tas betina dari  berbau hancing (amat busuk) dan tahukah anda bahawa kulit kayu tas Sarawak mempunyai 7 lapisan halus?


                         Foto. Doc.

Apa kelebihan kayu ini?
Kayu tas dari segi mistik adalah lebih berkhasiat kerana kebanyakkan orang menggunakannya sebagai penunduk, pelindung, mempertahankan diri dan pendinding dari serangan atau gangguan binatang liar, buas, jin, makhluk halus serta manusia. Tetapi asal kayu jenis ni memang khasiatnya menundukkan serta menghalau. Ianya juga digunakan dalam bidang perubatan tradisional….(pendek kata kayu serba boleh jika tahu akan pengunaannya).

Ramai penduduk tempatan mendakwa “Sebab itulah Harimau tak ada di Hutan, ” “Harimau pun takut..sampai mengecut jadi Kucing Hutan”

                         Foto. Doc.

Mengenai khasiat kayu tas yang biasa kita dengar kayu Tas jantan adalah sangat di takuti oleh binatang buas. Kaum Penan (suku pedalaman di melayu) biasanya membakar kulit kayu Tas betina untuk menghindari dari gangguan makhluk halus. Satu lagi khasiat pohon Tas yang jarang di ketahui umum, jika daun pohon kayu Tas betina dibakar disiang hari, hujan akan berpindah ke tempat lain. Whuallahualam bisahwab.

doc.apn.
#KRL.


Wednesday, May 27, 2020

Soekarno Menikahkan Putrinya dalam Status Tahanan Rumah


Merupakan Salah satu Kewajiban Orang tua, untuk membesarkan dan menikahkan anak-anak nya. Hal ini merupakan Kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri, bagi sangat Ayah.

Rachmawati dipersunting dr. Martomo Pariatman Marzuki (Tommy) pada 1969. Rachma dan Tommy sama-sama siswa di Perguruan Cikini. Tommy juga teman dekat Guntur dan Megawati.
Setelah kenal dekat sejak 1968, mereka memutuskan untuk menikah. Rachma meminta restu kepada Sukarno yang tengah menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Rachma menunggu keputusan ayahnya selama sepekan.

“Tujuh hari lamanya Bapak berpikir dan berdoa, memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah seminggu itu Bapak mengatakan aku diizinkan menikah dengan Tommy. Sudah tentu Bapak menjadi waliku. Ada ketegangan dalam kegembiraan karena status Bapak saat itu,” kata Rachma dalam Bapakku, Ibuku.

Pernikahan Rachma-Tommy dihelat di kediaman ibunya, Fatmawati, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Agar Sukarno bisa menjadi wali nikah, Rachma harus minta izin kepada penguasa Orde Baru, Soeharto. “Rachma menulis surat ke Soeharto untuk memintakan izin Bung Karno,” kata Roso Daras, Sukarnois dan penulis buku-buku tentang Sukarno, kepada Historia.

Soeharto mengizinkan Sukarno menjadi wali nikah Rachma, namun dengan pengawalan ketat tentara. Dia hadir dalam keadaan sakit ginjal.
Sukarno Menikahkan putrinya dalam Status Tahanan

Dalam keadaan sakit dan berstatus tahanan rumah, Sukarno menikahkan putrinya dengan sederhana. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Tentara kembali membawanya ke tahanan.
Sukarno menjadi wali pernikahan putrinya, Rachmawati Sukarnoputri, di rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rachmawati Sukarnoputri.
Rachmawati dipersunting dr. Martomo Pariatman Marzuki (Tommy) pada 1969. Rachma dan Tommy sama-sama siswa di Perguruan Cikini. Tommy juga teman dekat Guntur dan Megawati.


Setelah kenal dekat sejak 1968, mereka memutuskan untuk menikah. Rachma meminta restu kepada Sukarno yang tengah menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Rachma menunggu keputusan ayahnya selama sepekan.

“Tujuh hari lamanya Bapak berpikir dan berdoa, memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah seminggu itu Bapak mengatakan aku diizinkan menikah dengan Tommy. Sudah tentu Bapak menjadi waliku. Ada ketegangan dalam kegembiraan karena status Bapak saat itu,” kata Rachma dalam Bapakku, Ibuku.

Pernikahan Rachma-Tommy dihelat di kediaman ibunya, Fatmawati, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Agar Sukarno bisa menjadi wali nikah, Rachma harus minta izin kepada penguasa Orde Baru, Soeharto. “Rachma menulis surat ke Soeharto untuk memintakan izin Bung Karno,” kata Roso Daras, Sukarnois dan penulis buku-buku tentang Sukarno, kepada Historia.

Soeharto mengizinkan Sukarno menjadi wali nikah Rachma, namun dengan pengawalan ketat tentara. Dia hadir dalam keadaan sakit ginjal.


“Hanya sekadar memberi restu nikahan anak saja diperlakukan tidak hormat. Tidak boleh melambaikan tangan ke massa. Pengawalan dengan senjata otomatis. Memangnya mau kabur ke mana? Bung Karno orang sakit yang sedang menjemput ajal,” ujar Roso Daras.

Meskipun begitu, Sukarno tetap bahagia karena bisa bertemu lagi dengan Fatmawati. Pertemuan itu mengharu-biru. Fatma, anak-anak, dan sahabatnya, Mohammad Hatta, berlinang air mata bahagia. “Ibu kembali berjumpa dengan Bapak yang lemah karena sakit ginjalnya yang parah itu kambuh lagi. Aku mencucurkan air mata melihat Bapakku disambut dan dibimbing oleh Ibuku,” lanjut Rachma.

Suasana haru-biru mengelilingi pesta pernikahan sederhana itu. Betapa tidak, sejak Sukarno menikah lagi dengan Hartini pada 1953, Fatma memilih keluar dari Istana Negara dan pindah ke Kebayoran Baru. 

Akhirnya, di pernikahan Rachma, Fatma mau berdamai dengan perasaannya. Terlebih melihat kondisi Sukarno yang lemah karena sakit, bahkan wajahnya bengkak.
Sayangnya, momen bahagia itu tak berlangsung lama. Tentara merenggut kebahagiaan mereka. Sukarno dibawa kembali ke Wisma Yaso. Dikawal ke mobil sampai kembali ke rumah tahanan dengan tiada rasa hormat sama sekaliTentara mendorong kepala Bung Karno agar lekas masuk mobil. Menganggap seolah yang dikawal adalah residivis,” kata Roso Daras.


Apn. TV
#Historia.id



KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...