Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Tuesday, May 26, 2020

Inggit Garnasih Soekarno




Di depan sebuah rumah berpilar balok dengan teras berundak, Soekarno muda memakai setelan belangkon, jas putih, berdasi, dan berkain batik. Ia berdiri di samping kanan Inggit Garnasih yang duduk berkebaya warna gelap. 

Di sisi kiri Inggit berdiri suaminya, Uci Sanusi, yang berkumis tebal dan berpeci hitam. Di samping kiri Uci kemudian ada Siti Utari, yang seperti Inggit, duduk di kursi dan berkebaya warna terang. Di sekitar mereka ada sepuluh orang lain yang diataranya pelayan rumah.

Itu foto tahun 1921, ketika Soekarno baru tiba di Bandung untuk kuliah di kampus teknik yang sekarang bernama ITB. Soekarno dan Utari pengantin baru. Namun, kenapa ia tak berdiri dekat istrinya, melainkan mengapit Inggit bersama suaminya?




Di bingkai foto berikutnya, Soekarno dan Inggit duduk berdampingan di halaman rumah panggung Inggit di Jalan Ciateul, Bandung. Soekarno ketika itu baru keluar dari penjara Sukamiskin pada 1931. Terlihat pula wajah Otto Iskandar Dinata dan Ali Sastroamidjojo di foto bersama itu.

Sebanyak 68 foto ukuran masing-masing 12R atau sekitar 30 x 40 sentimeter persegi tengah berkisah tentang penggalan hidup Inggit Garnasih di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Pameran foto rangkaian kegiatan Bulan Cinta Inggit Garnasih tersebut berlangsung 24-28 Februari 2015.

Kebanyakan foto berwarna hitam putih. Sebagian telah berubah warna menjadi cokelat kemerahan. Lembaran dokumentasi foto seperti itu umumnya ketika Inggit menjadi istri kedua Soekarno pada kurun 1930-an hingga hidup bersama di tanah pembuangan Ende, Flores, sampai Bengkulu.

Soekarno dan Inggit, setelah bercerai dengan pasangan hidup sebelumnya, menikah pada 24 Maret 1923. Inggit kemudian menggugat cerai Soekarno karena enggan hidup dimadu pada 1942. Sebuah foto hitam putih merekam suasana haru ketika pada 1960 Soekarno datang ke rumah mereka dulu di Jalan Ciateul, Bandung, untuk menjenguk Inggit yang sakit dan telah renta.

Foto dari samping kiri wajah Soekarno itu merekam tatapannya ke Inggit yang sedang menoleh ke kanan, seperti sedang bicara dengan orang lain di sisi kanan mantan suaminya. Dalam jarak intim itu, telapak tangan Inggit bersandar di dada kiri Soekarno.
Penyelenggara pameran, Agus Bebeng, mengatakan acara tersebut sama sekali tak berniat untuk mengkultuskan Inggit yang lahir di Banjaran, Bandung, pada 17 Februari 1888. "Hanya untuk mengingatkan kembali sesosok ibu yang sederhana dan setia mendampingi perintis kemerdekaan," katanya, Kamis, 26 Februari 2015. Kado sederhana itu sekaligus menggugat tempat yang pantas untuk Inggit di sejarah dan perjalanan bangsa ini.

Semua koleksi foto tersebut simpanan Tito Asmara Hadi. Ia putra Ratna Djuami, anak angkat Soekarno dan Inggit. Banyak kisah sekaligus misteri dari foto-foto itu terkait kehidupan Inggit dan Soekarno karena tak semua foto dilengkapi keterangan. Kalau pun ada, ceritanya hanya singkat dan tidak banyak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu dan peristiwa setelahnya.

Pada sebuah foto hitam putih misalnya, ketika Soekarno, Inggit, dan keluarga pendamping dari Bandung dibuang Belanda ke Bengkulu pada kurun 1938-1942. Di lapangan bulu tangkis terbuka di sela pohon kelapa tinggi, Inggit duduk pada baris paling depan di sisi lapangan menonton Ratna Djuami bermain badminton dengan tiga perempuan lain.
Di belakang kursi Inggit, Soekarno duduk bersebelahan dengan Fatmawati yang berkerudung. Setelah itu sejarah mencatat Soekarno menikahi Fatmawati. Inggit mangkat pada 13 April 1984 dan dimakamkan di Bandung.


Anwar/bandung.


"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID,"




Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Summarecon Mall Bekasi di Jawa Barat. Jokowi mengaku ingin memastikan mengenai penerapan normal yang baru atau new normal di kawasan itu.

"Pada siang hari ini saya datang ke Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kesiapan kita dalam menuju ke sebuah tatanan baru, ke sebuah normal yang baru," ujar Jokowi di Summarecon Mall Bekasi, Selasa (26/5/2020).

Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri berada di lapangan langsung. TNI dan Polri diminta Jokowi untuk mendisiplinkan publik untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.

"Kita ingin TNI Polri ada di setiap keramaian-keramaian untuk lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang telah kita sepakati lewat PSBB," kata Jokowi.

Jokowi sebelumnya juga melakukan kegiatan serupa di stasiun MRT di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Jokowi meminta publik tetap produktif tetapi tidak abai terhadap ancaman virus corona baru (COVID-19).
"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID, produktif dan aman COVID," ujar Jokowi.



Saturday, May 23, 2020

Minal aidzin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.




Sebagai muslim, kita mengetahuai bahwa Allah SWT tidaklah menciptakan kita kecuali untuk menyembah kepada-Nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.“ (QS. Az-Dzariyat: 56).

Ketika masih berada di alam rahim, Allah SWT telah mengambil perjanjian kesiapan dari manusia untuk menyembah hanya kepada-Nya. Ruh tersebut menjawab dengan tegas bahwa mereka bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang berhak mereka imani dan mereka sembah. Allah bertanya kepada ruh tersebut:
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap (ketauhidan) ini” (QS. Al-A’raf: 172)

Di dalam kehidupan ini ada berapa tipologi keluarga. Marilah sejenak kita melihat satu persatu dari tipologi yang pernah dijelaskan dalam al-Quran. Ada keluarga yang baik bapak ibunya, namun anaknya durhaka; seperti Nabi Adam salah seorang anaknya durhana bakan membunuh saudaranya sendiri. Ada keluarga yang suaminya solih, namun istri dan anaknya durhana melawan ajaran mulia; seperti nabi Nuh yang keluarga justru menjadi musuh dakwahnya. Ada juga yang isterinya solihah, namun suaminya sosok yang sombong dan dholim; seperti Firnaun nan lalim karena mengaku tuhan. Meski demikian, sang Asiyah istri salihah menghamba pada Allah.

Sosok keluarga yang diidamkan adalah seperti keluarga Ibrahim. Seluruh keluarganya solih, Ibrahim adalah suami dan ayah yang solih, bijaksana dan penuh keteladanan. Siti Sarah dan Siti Hajar adalah sosok istri sekaligus Ibu teladan dan keibuan. Begitu juga dengan sang anak, Ishaq dan Ismail adalah anak Ibrahim yang solih hingga kemudian diangkat menjadi utusan Allah.

Setiap kita tentu menginginkan memiliki rumah tangga seperti keluarga Ibrahim. Yang terdiri dari suami bertanggung jawab nan kasih sayang, ditopang dengan kelembutan istri dan keteladanan. Akan menghasilkan anak keturunan seperti Ishaq dan Ismail yang mengetahui ajaran Tuhan dan penuh ketataan.
Dalam momen bahagian penuh kebersamaan ini, marilah kita berdoa dengan doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim semoga kita diberikan taufiq untuk dapat mewujudkan keluarga mulia sebagaimana yang telah diteladankan oleh Nabi Ibrahim.

﴿رَبِّ هَبۡ لِي حُكۡمٗا وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ  ٨٣ وَٱجۡعَل لِّي لِسَانَ صِدۡقٖ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ  ٨٤ وَٱجۡعَلۡنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ  ٨٥ وَٱغۡفِرۡ لِأَبِيٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ  ٨٦ وَلَا تُخۡزِنِي يَوۡمَ يُبۡعَثُونَ  ٨٧﴾

Artinya:  (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan. Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat. Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.(QS. Al-Syu’ara/26: 83-87

Marilah kita bersama-sama kita berusaha untuk menjadi pribadi yang solih dan solihah hingga dapat mewujudkan rumah tangga teladan.


Minal aidzin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020


Apriyan Sucipto dan Keluarga

To build World a New (Soekarno)





Masih di Bulan Juni, bulannya Bung Karno, sebab di bulan inilah Sang Putra Fajar dilahirkan yaitu pada 6 Juni 1901 serta di bulan ini pulalah Sang Proklamator Bangsa itu dipanggil Sang Khalik, 21 Juni 1970.

Kali ini akan diangkat tentang kisah bagaimana negara adikuasa saat itu bahkan hingga sekarang begitu menghormati Bung Karno. Mari kita telusuri kisah saat Soekarno berkunjung ke Amerika Serikat, saat mendapat undangan dari Presiden Dwight Eisenhower.

Para petinggi AS menilai Soekarno memiliki peran sangat besar terhadap Indonesia dan kawasan sekitarnya. Mengundang Soekarno merupakan cara AS untuk memengaruhinya.

Perjudian AS Pada konflik Perang Dingin dengan Uni Soviet, Amerika Serikat menilai membutuhkan kubu yang bisa memperkuat posisinya. Berbagai negara sudah menetapkan posisinya untuk netral, termasuk Indonesia.

Letnan Jenderal Hartono (Pejah Gesang Melu Bung Karno)




Letnan Jenderal KKO (Purn.) Hartono (lahir di Solo1 Oktober 1927 – meninggal di Jakarta6 Januari1971 pada umur 43 tahun) adalah seorang perwira tinggi militer yang sangat loyal kepada Presiden Soekarno. Ia pernah menjabat sebagai Komandan KKO (sekarang Korps Marinir) dan Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut. Saat ini nama nya diabadikan menjadi nama Kesatrian di Brigade Infanteri 2/Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Kesatrian Marinir Hartono. yang diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono.

Jenjang pendidikan awalnya adalah HIS kemudian melanjutkan ke MULO hingga SMP dan melanjutkan ke SPT Semarang. Pendidikan militer yang pernah di ikuti antara lain tahun 1959 mengikuti pendidikan militer pada KUTP, Junior School USMC USA dan General Staba (setingkat Seskoal) di USSR. Ia masuk ke TKR Angkatan Lautpada tahun 1945 dengan pangkat Letnan Dua KKO, selama di ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) kariernya memuncak. Saat menjabat Komandan KKO ke-3 dari tahun 1961 – 1968. Ia juga memegang jabatan sebagai Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut pada tahun 1966.[1] (satu satu nya perwira marinir yang menjabat Wakil Panglima Angkatan Laut/Wakasal).

Pada saat kepimpinannya KKO AL tengah mengalami perkembangan jumplah personil dan meteriil yang pesat salah satu pandangannya adalah menyingkat waktu untuk pendidikan Tamtama dan BintaraPerwira dan dilancarkannya kampanye pembebasan Irian Jaya. Dibidang material saat itu KKO membentuk Pasukan Komando Armada (Paskoarma). Namun sebelum Operasi Jaya Wijaya terlaksana tercapai kesepakatan antara RI - Belanda guna melaksanakan tugas pemulihan keamanan wilayah Irian Barat, KKO AL bersama Kodam XVII/Cenderawasih melancarkan Operasi Sadar (1965-1969) dan Operasi Wibawa (1969). Ketika berlangsung kofrontasi RI - Malaysia dalam rangka Dwikora. Panglima KKO AL Hartono mengirim beberapa Pasukan KKO AL yang tergabung dalam Paskoarma keperbatasan Kalimantan Timur tahun 1965 dengan meletusnya pemberotakan G 30 S/PKI KKO AL membantu TNI AD dalam usaha membantu pengangkatan jenazah 7 Perwira yang telah jadi korban. Sementara itu dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI. KKO AL terlibat dalam Operasi Penegak di Jawa Tengahdan Lampung (1965), Operasi Sapu Bersih (Satgas Sarutomo I-III) (1967-1968) di Kalimantan Barat.[2]

Pada masa kejatuhan Presiden RI Soekarno, ia menjadikan KKO sebagai benteng pelindung Soekarno dari tipu daya Soeharto seperti yang dicerminkan pidatonya: "Hitam kata Bung Karno, Hitam Kata KKO, Putih kata Bung Karno, Putih Kata KKO", "KKO selalu kompak di belakang Bung Karno". Ia menyelenggarakan demo KKO yang pro–Soekarno pada 1966. Slogan terkenal dalam demo ini ialah "Pejah Gesang Melu Bung Karno"artinya "Mati Hidup Ikut Bung Karno".[3]

Ia oleh Presiden RI Soeharto ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara dan pada tahun 1971 ia dipanggil ke Jakarta dan pada 7 Januari 1971, Jakarta dikejutkan dengan berita duka. Duta Besar Indonesia di PyongyangKorea Utara, meninggal dunia di kediamannya, Jalan Soepomo, Jakarta. Ia adalah seorang jenderal bintang tiga marinir yang legendaris, Letjen KKO Hartono. Sebagai kesuma bangsa, ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan KalibataJakarta SelatanKepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Sudomo bertindak selaku inspektur upacara pemakaman tersebut.

Beberapa sahabat korban tidak yakin Letjen KKO Hartono meninggal akibat bunuh diri. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Letjen KKO Ali Sadikin, dan Laksaman Madya TNI Rachmat Sumengkar, mantan Wakil KSAL, termasuk yang tidak yakin dengan penyebab kematian misterius itu. Kedua tokoh angkatan laut mengakui sulit memercayai bahwa Letjen KKO Hartono wafat karena bunuh diri hanya dengan data yang ditemukan di kediaman korban pada waktu itu. Apalagi, almarhum tidak divisum oleh dokter Rumah Sakit Angkatan Laut ataupun RSCM. Setelah ditemukan meninggal di rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB, jenazah almarhum Letjen KKO Hartono langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Baru setelah itu, jenazahnya disemayamkan di rumahnya, selanjutnya dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. “Almarhum bukan tipe manusia yang mudah putus asa. Apalagi mau bunuh diri hanya karena ada dugaan ia putus asa atas hasil pekerjaannya yang tidak berhasil sebagai Duta Besar Luar Biasa untuk Korea Utara,” ujar Letjen KKO Ali Sadikin. Namun, keraguan itu ditepis oleh Komandan Korps Marinir ke-12 yang mejabat tahun 1996-1999, Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto. Menurutnya, sesepuh Korps Marinir itu memang meninggal akibat bunuh diri. Semua data tentang peristiwa kematian Letjen KKO Hartono menguatkan jika mantan komandannya itu bunuh diri dan tidak perlu dijadikan sebagai polemik di masyarakat. “Tidak perlu lagi dipolemikkan,” ujar Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto. Terlepas apakah kematiannya akibat bunuh diri atau menjadi korban konspirasi pembunuhan, yang jelas Letjen KKO Hartono menjadi salah satu legenda marinir. Ia dikenal sebagai perwira tinggi yang berani terang-terangan mendukung Bung Karno.



Cersil Pendekar Manja (kwaci)

Cerita Silat

Siuuttt berkelebattt sebuah bayangan Sosok lelaki bertubuh tinggi.. tapi gak langsing lho ha-ha-ha.. Iya juga menggunakan sebuah Cadar yg menutupi wajahnya..

Terlihat terburu buru karena Dia menghindari hujan sore ini.. dan seperti melindungi sebuah bungkusan yg dibawa oleh nya agar tidak menjadi basah..

Setelah menemukan tempat yg aman untuk berteduh,,lalu Iya membuka bungkusan tersebut.. hahay bungkusan itu berisi kwaci.. ya cemilan ringan teman lamunan yg mengasikan.

Mau gak Mau Dia harus membuka cadarnya untuk makan kwaci.. Hmm banyak yg penasaran lho mau lihat Pendekar Manja gak pake Cadar. Dulu Cadar ya temen temen pembaca yang budiman. soalnya lom ada Masker Wkwkwk.



Gak penting sie wajah dibalik Cadar ini..mau jelek,mau Ganteng..tho ketika Pendekar qta menjalin pertemanan dengan siapapun Iya juga tidak berorientasi seperti itu.. Siapapun gak tua,gak muda,cantik,ganteng atw jelek maupun kutilan..jika Care adalah Sahabat Nya.. Tapi jika rasa ingin tau nya kebangetan..


 Berkelebattt....
(Jacky Giar)

Friday, May 22, 2020

Cerita Silat Pendekar Manja (Pengobatan Alternatif)



Tersebutlah sebuah kisah tentang pengobatan Alternatif disalah satu  Komplek perumahan lumayan elite.. Judul nya pengobatan Gratis.  So atas nama Gartis sudah pasti Rame Pasiennya.. walaupun pada akhirnya UUD juga.. Ujung Ujungnya Duit..wkwkw..

 Gak perduli menyandang status Elite.. Namanya gratis gak ada salahnya dicoba.. Apalagi denger si Tabib bisa mengobati berbagai jenis penyakit.. dari penyakit ringan seperti Kutil sampai Diabetes mampu disembuhkan.

Alhamdulillah penghuni komplek perumahan elite tidak ada satupun yg menderita Penyakit kutil.. hanya sekitar 3 persen yg memiliki riwayat penyakit kronis darah tinggi jantung dan sebagainya.. Pada umumny banyak pasien pasangan Suami istri.. dengan keluhan Ringan.. Sang suami mengeluh sakit pinggang dan Sang Istri dengan keluhan sakit kepala alias migran..

Tak jauh dari sana ada dua orang laki laki jaim.. Sok sehat mereka.. gak mau ngedeket.. padahal yg satu menderita cantengan..yg satu lagi ada kutil dengan letak yg  tersembunyi..wkwkw. mereka asyik ngebahas soal penyakit mayoritas dikompek itu.. Sakit Pinggang dan sakit kepala.. menurut Mereka kedua penyakit ini berkesinambungan.. Karena suami  sakit pinggang maka efeknya istri menjadi  sakit kepala.. masalah utamanya adalah sakit pinggang kata lelaki satu dan disetujui lelaki dua..

 Mereka serius bgt bahas Nya walaupun sambi tertawa.. Klo lakinya gak sakit pinggang bini nya gak bakal sakit kepala kata lelaki kedua sambil ketawa..

lg asyik ngocol dengan diagnosa mereka..tiba tiba Hp berbunyi..Ada sms.. Ayah lagi dimana..? Jangan pulang malam2 ya Yah..Ibu sakit kepala... Lelaki dua pamit pulang dengan Sahabat Nya.. dan didalam hati nya berkata.. Untung gua gak sakit pinggang wkwkwkw..


Repost; Jacky Giar (Pendekar Manja dari Bengkulu)

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...