Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Saturday, May 23, 2020

Minal aidzin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.




Sebagai muslim, kita mengetahuai bahwa Allah SWT tidaklah menciptakan kita kecuali untuk menyembah kepada-Nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.“ (QS. Az-Dzariyat: 56).

Ketika masih berada di alam rahim, Allah SWT telah mengambil perjanjian kesiapan dari manusia untuk menyembah hanya kepada-Nya. Ruh tersebut menjawab dengan tegas bahwa mereka bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang berhak mereka imani dan mereka sembah. Allah bertanya kepada ruh tersebut:
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap (ketauhidan) ini” (QS. Al-A’raf: 172)

Di dalam kehidupan ini ada berapa tipologi keluarga. Marilah sejenak kita melihat satu persatu dari tipologi yang pernah dijelaskan dalam al-Quran. Ada keluarga yang baik bapak ibunya, namun anaknya durhaka; seperti Nabi Adam salah seorang anaknya durhana bakan membunuh saudaranya sendiri. Ada keluarga yang suaminya solih, namun istri dan anaknya durhana melawan ajaran mulia; seperti nabi Nuh yang keluarga justru menjadi musuh dakwahnya. Ada juga yang isterinya solihah, namun suaminya sosok yang sombong dan dholim; seperti Firnaun nan lalim karena mengaku tuhan. Meski demikian, sang Asiyah istri salihah menghamba pada Allah.

Sosok keluarga yang diidamkan adalah seperti keluarga Ibrahim. Seluruh keluarganya solih, Ibrahim adalah suami dan ayah yang solih, bijaksana dan penuh keteladanan. Siti Sarah dan Siti Hajar adalah sosok istri sekaligus Ibu teladan dan keibuan. Begitu juga dengan sang anak, Ishaq dan Ismail adalah anak Ibrahim yang solih hingga kemudian diangkat menjadi utusan Allah.

Setiap kita tentu menginginkan memiliki rumah tangga seperti keluarga Ibrahim. Yang terdiri dari suami bertanggung jawab nan kasih sayang, ditopang dengan kelembutan istri dan keteladanan. Akan menghasilkan anak keturunan seperti Ishaq dan Ismail yang mengetahui ajaran Tuhan dan penuh ketataan.
Dalam momen bahagian penuh kebersamaan ini, marilah kita berdoa dengan doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim semoga kita diberikan taufiq untuk dapat mewujudkan keluarga mulia sebagaimana yang telah diteladankan oleh Nabi Ibrahim.

﴿رَبِّ هَبۡ لِي حُكۡمٗا وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ  ٨٣ وَٱجۡعَل لِّي لِسَانَ صِدۡقٖ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ  ٨٤ وَٱجۡعَلۡنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ  ٨٥ وَٱغۡفِرۡ لِأَبِيٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ  ٨٦ وَلَا تُخۡزِنِي يَوۡمَ يُبۡعَثُونَ  ٨٧﴾

Artinya:  (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan. Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat. Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.(QS. Al-Syu’ara/26: 83-87

Marilah kita bersama-sama kita berusaha untuk menjadi pribadi yang solih dan solihah hingga dapat mewujudkan rumah tangga teladan.


Minal aidzin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020


Apriyan Sucipto dan Keluarga

No comments:

Post a Comment

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...