Negara-negara yang sudah mencapai puncak pandami seperti Korea Selatan dan Thailand berupaya berdamai dengan Covid-19. Sejumlah aturan yang semula ketat dilonggarkan dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin.
Di Eropa, negara-negara di luar Inggris menerapkan pelonggaran aturan untuk berdamai dengan Covid-19. Di Swedia, tanggung jawab diserahkan kepada masing-masing orang dewasa untuk bersikap dewasa, tidak menyebarkan kepanikan dan rumor.
Bagaimana dengan Indonesia?
Menjalankan normal baru dalam hidup berdampingan dengan Covid-19 adalah bagian dari exit strategy menghadapi pandemi sampai vaksin ditemukan.
Dicky Budiman, Epidemilog dari Griffith University Australia mengatakan, ada perbedaan signifikan yang harus dilakukan utamanya menyangkut kesehatan individu dan komunitas.
Beraktivitas tanpa nongkrong atau kumpul-kumpul, menggunakan transportasi publik dengan sejumlah pembatasan dan penerapan sejumlah protokol kesehatan akan jadi hal yang umum dan normal.
Hidup berdamai dengan Covid-19 sampai vaksin ditemukan ini membuat kebingungan juga mereda ketika mendapati beragam informasi di tengah ketidakpastian ini.
Sebagai contoh, setelah pemerintah menyatakan ada pelambatan pesat jumlah kasus positif Covid-19, pada data yang diumumkan 9 Mei 2020, lonjakan jumlah kasus terjadi. Hari itu, didapatai 533 kasus baru atau tertinggi sejak Covid-19 didapati di Indonesia, 2 Maret 2020.
Untuk naik turunnya jumlah positif Covid-19, pemerintah mengatakan hal ini dimungkinkan terjadi bahkan meskipun nanti Indonesia sudah melewati puncak pandemi.
Hidup berdamai dengan Covid-19 adalah normal baru dan sikap paling realistis di tengah ketidakpastian dan banyaknya hal di luar kendali kita.
Berdamai bukan menyerah tetapi bersikap sewajarnya sebagai respons yang muncul dari sikap hening berkesadaran.
Tidak panik atau bingung berlebihan, tetapi juga bukan sembrono mengabaikan. Ancaman ada di sekitar, tetapi kita bisa berupaya mencegah dan meminimalkan ancaman.
Saya berharap, perilaku baru kita terkait protokol kesehatan dalam menghadapi Covid-19 menjadi kebiasaan baik dan bisa kita jalankan dengan ringan tanpa paksaan.
Panjang umur kebiasaan-kebiasaan baik yang dijalankan dengan kesadaran.
No comments:
Post a Comment