Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Friday, May 8, 2020

TENTANG IBU HARTINI



"Pernah kuceritakan betapa aku hanya selalu mendengar suara Bu Har yang berbicara lewat telepon dari Istana Bogor. Suaranya halus dan ramah, dan aku sama sekali tanpa prasangka karena masih kecil. Setelah menjelang besar, mulai timbul rasa pembelaan terhadap Ibuku yang malang."

"Namun setelah lahirnya adik-adik kami, Taufan dan Bayu, perasaan benci pelan-pelan mulai mereda. Kehadiran Bu Har memang harus diakui sebagai istri Bapak. Sejak dahulu memang tampaknya Bu Har dapat tepo sliro, tahu tempatnya dan menerima tinggal di paviliun Istana Bogor. Barangkali sikap Bu Har yang lembut dan feminin inilah yang meredakan kemarahan kami."

"Lucu juga bila kuingat masa-masa itu. Kami tak suka, marah dan benci kepada Bu Har. Tetapi kami tak pernah bertatap muka, tak pernah bertemu. Berita-berita tentang Ibu Hartini sering kami terima dari mana-mana. Kami sering melihat gambarnya. Memang cantik, dalam gambar itu. Tetapi banyak yang mengatakan sebenarnya Bu Har lebih cantik daripada gambarnya. Wah, kami jadi benar-benar ingin melihat bagaimana sih wajah Ibu Hartini itu?"

"Kesempatan untuk melihat wajah ibu tiriku itu akhirnya tiba juga. Jika tak salah pada tahun 1962 ketika berlangsung Opening Ceremony Asian Games. Keluarga Istana Merdeka hadir dan Keluarga Istana Bogor juga hadir. Kulihat Ibu Hartini berdiri di sana, bermandikan cahaya matahari."

"Harus kuakui, ia memang sangat cantik. Cahaya surya di sore hari yang menyinarinya itu seolah-olah memantulkan kecemerlangan kecantikannya. Kulitnya bersih. Bagaimanapun, aku harus mengakui tingginya selera Bapak dalam hal menilai wanita cantik. lbu Har tidak hanya cantik tetapi menarik. Pantaslah apabila Bapak sangat memujanya. Namun ketika itu pun terbayang wajah Ibuku yang juga cantik."

"Ketika itu rasa kagum akan kecantikan madu Ibuku lebur oleh perasaan terhadap Ibuku sendiri. Rasa tak suka tetap berkembang dalam relung-relung hatiku. Hanya melewati masa panjang dan pengalaman hidup bertahun-tahun, perasaan ini sirna oleh kenyataan betapa Ibu Hartini juga setia kepada Bapakku, hingga akhir hayatnya."

Sumber 📖: "Bapakku Ibuku" oleh Rachmawati Soekarnoputri

No comments:

Post a Comment

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...