Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Friday, May 29, 2020

Pemulihan Ekonomi Pedesaan - Kemendes, PDT dan Trans RI



Kemendes PDTT memiliki empat strategi untuk pemulihan ekonomi pedesaan pasca Covid-19, yang telah mulai disiapkan sejak awal.
.
Pertama, Ketahanan Pangan yang meliputi Intensifikasi, ekstensifikai dan sindikasi. Badan Pangan Dunia (FAO) telah peringatkan soal ancaman kekurangan pangan dunia. Faktornya, kata Gus Menteri @halimiskandarnu , disamping kekeringan juga faktor bangkitnya nasionalisme baru, dari globalisasi ke de-globalisasi. Hal imbas dari pandemi Covid-19, dimana setiap negara berpikir untuk negaranya sendiri seperti mencukupi kebutuhan pangan sendiri sebelum ambil langkah ekspor.

Langkah kedua meningkatkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Langkah ini strategis karena saat ini sekitar 50 ribu desa telah miliki Bumdes yang miliki core bisnis yaitu Desa Wisata dan Produk Unggulan.

Langkah ketiga, terus berupaya bangun Digitalisasi Ekonomi Desa dengan menggandeng e-commerce global seperti Tokopedia dan Shopee. Platform ini kemudian berikan pelatihan-pelatihan agar produk unggulan desa bisa dipasarkan secara digital dan semakin luas.

Keempat adalah Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk PKTD ini yaitu tenaga kerja harus berasalh kelompok miskin, pengangguran dan kelompok marjinal lain.

selengkapnya di www.kemendesa.go.id

#MulaiDariDesa
#KemendesPDTT

RI dan KORSEL Kerjasama Produksi Vaksin COVID 19




"PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan, yakni Genexine, Inc. Genexine Inc adalah perusahaan obat biologi dan bioteknologi yang terdaftar dalam bursa Korea Selatan berkode saham KOSDAQ.

Kalbe dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinik GX-19 di Indonesia, yakni pengembangan vaksin DNA terhadap virus Corona baru oleh konsorsium dengan Genexine, Binex, the International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), and Pohang University of Science & Technology (POSTECH). Uji klinik vaksin COVID-19 rencananya akan dilakukan mulai Juni 2020.

Kerja sama pengembangan vaksin COVID-19 ini merupakan kontribusi Kalbe untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Kalbe berharap melalui upaya penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 ini secara cepat bisa mendapatkan hasil, sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat terjamin ketersediaannya," kata kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (28/5/2020).

Riset vaksin ini sendiri telah dilakukan kepada Primata dan terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus Corona, sehingga tahap berikutnya akan diuji kepada manusia.

Lebih lanjut, Sie Djohan menambahkan bahwa Kalbe akan menggandeng lembaga pemerintah terkait untuk berkolaborasi mengembangkan vaksin COVID-19 ini.

"Sehingga proses penelitiannya berjalan lancar dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia," katanya.

Thursday, May 28, 2020

KAYU HUJAN PANAS (KAYU TAS) Salahsatu Tanaman Koleksi di KRL


Pada Areal Kebun Raya Liwa seluas +/- 83 Ha. Terdapat beberapa zona khusus untuk budidaya Tanaman Koleksi diantaranya, Taman Aracea. Di Taman Aracea ini terdapat salah satu tumbuhan yang unik, yakni Pohon Kayu Hujan Panas atau dipanggil Kayu Tas di kalangan orang Melayu. Kayu Tas atau dikenali juga sebagai Limpanas atau pun (God Mountain Stick) atau nama saintifiknya  Annonaceae Goniothalamus Velutinus.


Treelets: up to 3m tall and 3cm diameter.
Habitat: Occasional in mixed dipterocarp forests on sandstone substratum and in 34 B Krui Utara register forests. Distribution: Kebun Raya Liwa

Kebanyakkan kayu jenis ini orang hanya mengetahui banyak di Sarawak atau hutan tebal kepulauan Borneo. Tetapi kayu jenis ini juga ada di hutan lindung Register 43 B Krui Utara seperti di Daerah sekitar Puncak Gunung Pesagi, Kecamatan Belalau, Pekon Hujung Kabupaten Lampung Barat.

Perbedaan kayu tas jenis Jantan dan betina adalah dari kulit warna kayunya. Warna hitam Tas Jantan, Warna Putih Tas Betina. Kayu Tas juga memiliki Bau (Kalau tidak ada bau kurang Khasiatnya).

Cuma bau tas jantan lebih kurang sama di kedua tempat ini,  akan tetapi bau kayu tas (Betina) lebih wangi (Bau semacam rempah) sedangkan bau kayu tas betina dari  berbau hancing (amat busuk) dan tahukah anda bahawa kulit kayu tas Sarawak mempunyai 7 lapisan halus?


                         Foto. Doc.

Apa kelebihan kayu ini?
Kayu tas dari segi mistik adalah lebih berkhasiat kerana kebanyakkan orang menggunakannya sebagai penunduk, pelindung, mempertahankan diri dan pendinding dari serangan atau gangguan binatang liar, buas, jin, makhluk halus serta manusia. Tetapi asal kayu jenis ni memang khasiatnya menundukkan serta menghalau. Ianya juga digunakan dalam bidang perubatan tradisional….(pendek kata kayu serba boleh jika tahu akan pengunaannya).

Ramai penduduk tempatan mendakwa “Sebab itulah Harimau tak ada di Hutan, ” “Harimau pun takut..sampai mengecut jadi Kucing Hutan”

                         Foto. Doc.

Mengenai khasiat kayu tas yang biasa kita dengar kayu Tas jantan adalah sangat di takuti oleh binatang buas. Kaum Penan (suku pedalaman di melayu) biasanya membakar kulit kayu Tas betina untuk menghindari dari gangguan makhluk halus. Satu lagi khasiat pohon Tas yang jarang di ketahui umum, jika daun pohon kayu Tas betina dibakar disiang hari, hujan akan berpindah ke tempat lain. Whuallahualam bisahwab.

doc.apn.
#KRL.


Wednesday, May 27, 2020

Soekarno Menikahkan Putrinya dalam Status Tahanan Rumah


Merupakan Salah satu Kewajiban Orang tua, untuk membesarkan dan menikahkan anak-anak nya. Hal ini merupakan Kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri, bagi sangat Ayah.

Rachmawati dipersunting dr. Martomo Pariatman Marzuki (Tommy) pada 1969. Rachma dan Tommy sama-sama siswa di Perguruan Cikini. Tommy juga teman dekat Guntur dan Megawati.
Setelah kenal dekat sejak 1968, mereka memutuskan untuk menikah. Rachma meminta restu kepada Sukarno yang tengah menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Rachma menunggu keputusan ayahnya selama sepekan.

“Tujuh hari lamanya Bapak berpikir dan berdoa, memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah seminggu itu Bapak mengatakan aku diizinkan menikah dengan Tommy. Sudah tentu Bapak menjadi waliku. Ada ketegangan dalam kegembiraan karena status Bapak saat itu,” kata Rachma dalam Bapakku, Ibuku.

Pernikahan Rachma-Tommy dihelat di kediaman ibunya, Fatmawati, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Agar Sukarno bisa menjadi wali nikah, Rachma harus minta izin kepada penguasa Orde Baru, Soeharto. “Rachma menulis surat ke Soeharto untuk memintakan izin Bung Karno,” kata Roso Daras, Sukarnois dan penulis buku-buku tentang Sukarno, kepada Historia.

Soeharto mengizinkan Sukarno menjadi wali nikah Rachma, namun dengan pengawalan ketat tentara. Dia hadir dalam keadaan sakit ginjal.
Sukarno Menikahkan putrinya dalam Status Tahanan

Dalam keadaan sakit dan berstatus tahanan rumah, Sukarno menikahkan putrinya dengan sederhana. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Tentara kembali membawanya ke tahanan.
Sukarno menjadi wali pernikahan putrinya, Rachmawati Sukarnoputri, di rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rachmawati Sukarnoputri.
Rachmawati dipersunting dr. Martomo Pariatman Marzuki (Tommy) pada 1969. Rachma dan Tommy sama-sama siswa di Perguruan Cikini. Tommy juga teman dekat Guntur dan Megawati.


Setelah kenal dekat sejak 1968, mereka memutuskan untuk menikah. Rachma meminta restu kepada Sukarno yang tengah menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Rachma menunggu keputusan ayahnya selama sepekan.

“Tujuh hari lamanya Bapak berpikir dan berdoa, memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah seminggu itu Bapak mengatakan aku diizinkan menikah dengan Tommy. Sudah tentu Bapak menjadi waliku. Ada ketegangan dalam kegembiraan karena status Bapak saat itu,” kata Rachma dalam Bapakku, Ibuku.

Pernikahan Rachma-Tommy dihelat di kediaman ibunya, Fatmawati, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Agar Sukarno bisa menjadi wali nikah, Rachma harus minta izin kepada penguasa Orde Baru, Soeharto. “Rachma menulis surat ke Soeharto untuk memintakan izin Bung Karno,” kata Roso Daras, Sukarnois dan penulis buku-buku tentang Sukarno, kepada Historia.

Soeharto mengizinkan Sukarno menjadi wali nikah Rachma, namun dengan pengawalan ketat tentara. Dia hadir dalam keadaan sakit ginjal.


“Hanya sekadar memberi restu nikahan anak saja diperlakukan tidak hormat. Tidak boleh melambaikan tangan ke massa. Pengawalan dengan senjata otomatis. Memangnya mau kabur ke mana? Bung Karno orang sakit yang sedang menjemput ajal,” ujar Roso Daras.

Meskipun begitu, Sukarno tetap bahagia karena bisa bertemu lagi dengan Fatmawati. Pertemuan itu mengharu-biru. Fatma, anak-anak, dan sahabatnya, Mohammad Hatta, berlinang air mata bahagia. “Ibu kembali berjumpa dengan Bapak yang lemah karena sakit ginjalnya yang parah itu kambuh lagi. Aku mencucurkan air mata melihat Bapakku disambut dan dibimbing oleh Ibuku,” lanjut Rachma.

Suasana haru-biru mengelilingi pesta pernikahan sederhana itu. Betapa tidak, sejak Sukarno menikah lagi dengan Hartini pada 1953, Fatma memilih keluar dari Istana Negara dan pindah ke Kebayoran Baru. 

Akhirnya, di pernikahan Rachma, Fatma mau berdamai dengan perasaannya. Terlebih melihat kondisi Sukarno yang lemah karena sakit, bahkan wajahnya bengkak.
Sayangnya, momen bahagia itu tak berlangsung lama. Tentara merenggut kebahagiaan mereka. Sukarno dibawa kembali ke Wisma Yaso. Dikawal ke mobil sampai kembali ke rumah tahanan dengan tiada rasa hormat sama sekaliTentara mendorong kepala Bung Karno agar lekas masuk mobil. Menganggap seolah yang dikawal adalah residivis,” kata Roso Daras.


Apn. TV
#Historia.id



Kemenristek siapkan 200 Miliar untuk penelitian Vaksin



Indonesia melalui Kemenristek dan BRIN terus mendorong berbagai inovasi teknologi untuk mengatasi covid-19, termasuk diantaranya percepatan penemuan bibit vaksin covid-19. Dimana, guna mempercepat pengembangan inovasi terkait covid-19, Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menyebutkan saat ini terkumpul dana Rp 200 miliar untuk penelitian vaksin, pembuatan obat, penyediaan alat test kit dan alat kesehatan ventilator.

Seperti apa upaya Kemenristek dalam mendorong inovasi mengatasi covid-19? Selengkapnya saksikan dialog Erwin Surya Brata dengan Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 27/05/2020)

Berdamailah dengan CORONA




Percayalah. Lebih mengerikan melihat statistik jumlah orang yang di PHK, daripada statistik jumlah orang positif Corona sekarang ini. Yang ribut biasanya kelas menengah yang hidup ketakutan meski masih bisa makan, tapi kelas bawah perut laparnya gak akan bisa ditahan.


"Berdamailah dengan Corona.." Kata Presiden beberapa hari lalu. 

Ya mau tidak mau, kita harus realistis dan menatap ke depan bahwa kita sekarang harus membangun benteng2 besar supaya tsunami resesi tidak masuk ke halaman, daripada sibuk mengutuk gempa Corona yang kemarin datang..

Memangnya mau berapa lama lagi kita harus hidup dalam ketakutan ??

Pemerintah hanya dapat menahan lockdown untuk jangka waktu tertentu. Penguncian akan berakhir perlahan. Pemerintah juga tidak akan menunjukkan keketatan seperti itu karena pemerintah pada saat itu telah membuat Anda mengetahui tentang Corona (COVID-19), jarak sosial, sanitasi tangan, dll.
Anda juga melihat peningkatan jumlah pasien Covid di negara ini.

Apn

Calonarang


Dikisahkan Walu Nateng Dirah (Calonarang) memiliki putri semata wayang yang cantik, Diah Ratna Manggali, namun tidak seorang pun berani memperistrinya, alasannya karena penduduk percaya bahwa Calonarang menguasai ilmu hitam (tĕluh).

Hal ini membuat Calonarang marah & menghadap Ida Bhaṭārī (Durgā) agar bisa membinasakan penduduk Daha, Kediri. Ida Bhaṭārī menganugrahkan Mantra Pangiwa Batur Kālikā dengan syarat Calonarang hanya bisa menggunakan pangiwa itu sebatas penduduk pinggiran saja. Tak lama, benarlah banyak penduduk Daha yang sakit & mati, hingga membuat Raja Erlangga menjadi sangat marah.

Rencananya, Calonarang hendak dibunuh saat tidur namun upaya itu gagal, kemarahan Calonarang semakin menjadi-jadi. Diiringi oleh murid-muridnya, Lendi; Larung; Guyang; Gandi; Weksirsa & Mahesawedana, mereka pergi ke kuburan untuk menghadap Ida Bhaṭārī.

Calonarang kemudian menemukan mayat yang mati pada Sabtu-Kliwon, lalu diikatkan pada pohon Kepuh. Mayat tersebut dihidupkan dengan mantra Dwiakṣara untuk dijadikan caru, setelah hidup kepalanya dipenggal hingga terpental & darahnya menyebur. Darah tersebut dipakai untuk mencuci rambut oleh Calonarang, ususnya dijadikan kalung, & dagingnya dipersembahkan. Bhagawatī Durgā mengabulkan permohonan Calonarang agar seluruh kerajaan binasa, sampai ke tengah.

Singkat cerita Mpu Bharadah (utusan raja Erlangga) merancang untuk mengirim anaknya, Mpu Bahula, agar melamar Ratna Manggali (motif ingin mencuri pustaka Calonarang). Mpu Bharadah berhasil mengambilnya & heran, mengapa pustaka yang berisi ilmu suci & kebaikan itu dipakai oleh Calonarang untuk mencelakai orang lain. Ilmu pegangan tersebut merupakan "ilmu putih", namun diaplikasikan untuk hal-hal buruk oleh Calonarang.

Terjadi pertemuan antara Calonarang & Bharadah yang berujung pada pertarungan mereka. Mpu Bharadah mengeluarkan Siwāni & berlindung pada Mantra Dasabayu (Pangraksa jiwa). Singkatnya, Calonarang kalah, lalu mati. Kemudian Mpu Bharadah menghidupkannya kembali lalu mengajarkan jalan pelepasan agar Calonarang bisa mati dengan baik, & saat Calonarang sudah suci kemudian ia disebut Rabut Jirah.



Literasi: Ilmu Tantra Bali
Photo: @1987.photoshoot

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...