Laksamana Muda Maeda yang notabene orang Jepang justru membantu kemerdekaan Indonesia.
.
Dia yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat, secara diam-diam membantu pergerakan kemerdekaan di Indonesia hingga proklamasi menjadi sebuah kenyataan tepat pada tanggal 17 Agustus 1945.
Perjuangan Laksamana Maeda tidaklah sedikit. Dia rela pasang badan demi kemerdekaan Indonesia meski akhirnya hidup sengsara di negaranya. Jasanya diantaranya yaitu:
.
1. Mendirikan sekolah politik di jakarta yang bernama Sekolah Indonesia Merdeka.
2. Rela menjadikan rumahnya sebagai tempat perumusan proklamasi
3. Memperjuangkan Indonesia selayak samurai hingga akhir.
.
Pada tahun 1946, Laksamana Maeda ditangkap sekutu dan dibawa ke Singapura. Di sana dia diinterogasi perihal perannya dalam membantu Indonesia merdeka. Saat penyidik terus bertanya apakah Indonesia adalah negara bentukan Jepang, Maeda menolak. Dia tetap bersikukuh mengatakan Indonesia merdeka dengan sendirinya.
.
Berkat pengakuannya ini, Laksamana Maeda dikucilkan di negerinya sendiri. Segala akses sosial untuk Laksamana Maeda dipersulit dan membuatnya hidup menderita. Meski hidup dengan serba kekurangan Laksamana Maeda tidak menyesal, apa yang dia lakukan adalah perbuatan benar. Harga diri dan kehormatan bangsa memang butuh pengorbanan yang besar. Untuk itu dia mau melakukannya meski bukan untuk Jepang tapi Indonesia.
Untuk menghormati jasa Laksamana Maeda yang sangat besar bagi negeri ini, Pemerintah Indonesia mengundang beliau pada upacara perayaan 17 Agustus tahun 1973. Beliau juga mendapatkan Bintang Jasa Nararya yang merupakan bintang jasa tertinggi ketiga di Indonesia.
Pada tahun 1977, Laksamana Maeda akhirnya meninggal dunia. Namun, jasa-jasanya pada negeri ini tidak bisa dilupakan begitu saja. Dia adalah seorang Jepang yang rela berkorban jiwa raga untuk kemerdekaan Indonesia.
.
📃Dari berbagai sumber
.
Sc. @matahatipemuda
.
Kaum Proletar lemah secara konsep, kaum Proletar memiliki konsep strategi hidup yang kurang memadai, yang kurang dalam perspektif dan/atau rencana masa depan, padahal keberhasilan diawali dengan rencana rencana yang baik. Rencana rencana yang detil, pengaturan mineset yang jelas, yang mengatur segala sesuatu dari Hulu sampai hilir, misal dalam upaya pengentasan kemiskinan, masyarakat mempersiapkan segala sesuatu untuk menumbuhkan iklim usaha yang baik, mereka melihat peluang peluang ekonomi, dengan tujuan membangun pertumbuhan nilai ekonomi yang baik. Mereka mengatur pola pola kegiatan ekonomi, mulai dari tahap produksi, distribusi sampai dengan konsumen terakhir. Detail dari Hulu sampai akhir, terdapat banyak fase fase yang tentunya memiliki nilai ekonomis, nilai nilai ekonomis itu sangat amat berpengaruh dalam pertambahan nilai ekonomi daerah.
Dalam struktur kehidupan kaum Proletar, terkadang kurang dan/atau tidak memiliki rencana pembangunan ekonomi yang baik, kenapa karena kaum Proletar masih berorientasi pada pemikiran pekerja. Sedikit sekali, kaum Proletar yang memiliki rencana yang baik.
Dalam islam, ditafasirkan dari qs al-ra'du 13:11 yang berbunyi 'Sesungguhnya allah swt. Tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka kaum tersebut berupaya untuk merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Tidak ada suatu tindakan akan berhasil tanpa adanya konsep perencanaan yang baik. Kaum Proletar tidak akan mampu melakukan upaya atau sesuatu tanpa adanya konsep perencanaan yang baik, hal ini seperti oenjelasan dalam alquran ketika menjelaskan tentang perbuatan otoritarianisme Fir'aun (qs al-qashas/28-4) bahwa sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang wenang di muka bumi, dan menjadikan rakyat atau penduduknya bersikap sehat, pecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak lelaki mereka dan membiarkan dan/atau menelantarkan hidup anak anak perempuan mereka.
Kekuatan kaum borjuis, terletak pada unsur kekuasaan, mereka berkuasa untuk menekan melalui kekuasaan dan harta yang mereka miliki, serta kaum borjuis memiliki ideologi state aparatus, dan kedua regresi state aparatus. Strategi perlawanan yang dilakukan kaum Proletar kepada borjuis, dilakukan dengan pengembangan strategi yang sama, yakni perangkat ideologi, harus dijawab dengan ideologi. Serta perlahan terhadap perangkat keras harus dijawab dengan hal yang sama, sementara tumpang tindih strategi hanya akan berdampak pada kaum Proletar.. Nasib nasib., kaum Proletar.
Akan tetapi pernah terbesit oleh kalian, bagaimana jadinya apabila kaum kaum minoritas, golongan golongan kaum Proletar bergabung menjadi satu kesatuan yang besar, sehingga mendominasi jalannya roda modal pemerintah an.. Saya rasa, hasilnya tidak baik juga.. Sepertinya keadaan harus seimbang, keadaan yang baik, menurut ku, pemerintah harus bisa melihat dan mengatasi kesenjangan yang terjadi antara kaum minoritas dan mayoritas, yakni antara Proletar dan borjuis. Pemerintah harus hadir diantara keduanya, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan kebijakan yang dapat mengubah akomodir kedua belah pihak, penyerataan pembangunan. Baik fisik, ekonomi, dan kehidupan kedua belah pihak.
Sabda pandita ratu, sabda pandita guru.. Hadirkan pemimpin dinegeri ini, yang baik.. Yang dinilai mampu berbuat untuk kemajuan bangsa dan negara. Yang sesuai antara titah dan perbuatan.. Yang mampu dalam mengimplementasikan kedalaman pembangunan tatanan kehidupan rakyat.
Mengingat kembali, rumusan konsep bung karno, tentang pancasila yang menurut nya merupakan titik persetujuan (contoh denominator) segenap elemen bangsa tentang kesejahteraan sebagai berikut :
Jikalau kita mencari demokrasi, hendaknya bukan demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politik conomische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial.. Maka ole karena itu, jikalau kita memang betul betul mengerti, mengingat, mencintai rakyat Indonesia, marilah kita terima prinsip hal sociale rechtvaardigheid ini, yaitu bukan saja persamaan politik saudara saudara, tetapi pun diatas lapangan ekonomi kita harus mengadakan persamaan, yang artinya kesejahteraan bersama yang sebaik baiknya... Ir. Soekarno.
Banyak orang bilang Sukarno itu nggak paham ilmu ekonomi, Sukarno itu ganyang Malaysia untuk menolehkan perhatian rakyat pada ekonomi yang amburadul.
Padahal Sukarno ini benar-benar mendalami apa yang dinamakan Ilmu Ekonomi Politik, Ekonomi Politik adalah Ilmu paling dasar yang merumuskan kebijakan-kebijakan politik atas ekonomi masyarakat seperti : akumulasi kapital, distribusi kekayaan dan pasar. Tiga soal pokok ini dikuasai Bung Karno bahkan sejak tahun 1924.
Guru pertama Bung Karno soal ekonomi politik adalah Hartagh. Suatu siang Bung Karno disuruh untuk mencari buku-buku interpretasi atas Karl Marx : "Kalau kamu ingin masuk ke dalam alam pikiran Marx, baca dulu buku-buku interpretator dari Marx" lalu Sukarno menuruti nasihat Hartagh itu. Bung Karno membaca tiga buku interpretasi atas Das Kapital. Kemudian tahun 1922 Sukarno mulai membaca Das Kapital langsung dari Bahasa Jerman. Pembacaan atas Das Kapital inilah yang mencerahkan Sukarno, tentang bagaimana : "Manusia dibebaskan atas penindasan struktur yang tercipta atas komoditi".
Paham dasar Sukarno atas pembebasan masyarakat itu ia arahkan pada pembebasan ekonomi, ini yang pertama-tama dilakukan Sukarno. Dan inilah yang ia ucapkan di depan Pengadilan Bandung sekitar tahun 1932 dalam Pledoi-nya "Indonesia Menggugat". Di umur awal 30-an, Sukarno sudah berpidato dengan uraian yang amat-amat melampaui jamannya, Sukarno bercerita di depan Tuan-Tuan Hakim tentang "Sejarah ekonomi Indonesia, Perampasan Tanah-Tanah rakyat untuk Perkebunan Asing sampai dengan Uraian teliti Sukarno, soal kehidupan ekonomi bangsa Indonesia.
"Bayangkan Tuan-Tuan" kata Sukarno...."Kehidupan seorang manusia Indonesia, ini lebih sengsara dari kehidupan seekor anjing Tuan Besar, mereka hanya bisa hidup dengan sebenggol (2.5 sen) sementara anjing peliharaan tuan-tuan yang bagus bisa hidup dengan 2 rupiah sehari"
Lalu Bung Karno menguraikan bagaimana orang-orang Eropa dan para Komprador Pribumi bekerjasama memperbudak rakyat Indonesia. Bung Karno dengan terang-terangan menelanjangi cara hidup pemeras-pemeras itu dengan amat jitu, untuk itulah ia harus masuk bui. Di dalam bui Sukarno terus mendalami ekonomi politik dengan amat detil.
Fase pertama ekonomi politik Sukarno yang ia dapatkan adalah :"MODAL" disini kemudian Sukarno mengambil kesimpulan bahwa : "Modal harus bisa didapatkan bila kita menang secara Geopolitik". Lalu Geopolitik didalami dengan amat detil oleh Sukarno.
Di tahun 1935 Sukarno sudah mendapatkan fakta bahwa dunia ini sedang diperebutkan oleh tiga kekuatan besar. Menurut Bung Karno dalam tulisan-tulisannya di koran. Kekuatan besar itu menurut Sukarno adalah "Kapitalisme yang Masuk ke dalam tahapan baru" ini diwakili negara-negara Industri : Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Belanda. Lalu kedua Negara-Negara lama yang sudah melampaui kejenuhan atas Kapitalisme tapi masuk ke dalam tahapan pembusukan Kapitalisme, negara ini memiliki ditopang oleh kekuatan kelas menengah, feodal dan militer, mereka masuk ke dalam Negara-Negara Fasisme. Lalu ada Sovjet Uni yang menyelenggarakan Sistem Komunisme. Disini Sukarno memperhitungkan akan ada negara-negara baru yang muncul setelah perang tiga kekuatan itu. Dan Indonesia akan jadi bagian dari salah satu kekuatan baru yang muncul itu.
Bung Karno memperkirakan bila Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk bermain diatas tiga kekuatan besar ini, maka geopolitik atas Asia Tenggara dipegang Indonesia Raya. Perhitungan Sukarno adalah bila Indonesia bermain di atas Asia Tenggara maka Indonesia akan memenangkan Pasar Asia Tenggara yang merupakan 1/4 Pasar Asia.
"Asia, akan jadi peradaban paling baru dalam dunia modern, dan Asia akan jadi kekuatan paling besar di dunia setelah negara-negara Eropa Bangkrut" Bung Karno mengatakan ini di tahun 1935. Terbukti sekarang benar adanya.
Bung Karno sudah memperhitungkan, pemenang perang akan menguasai kembali pasar-pasar baru yang kosong baik itu Fasisme, Kapitalisme atau Komunisme. Sukarno bermain cantik di atas tiga kekuatan besar itu agar Indonesia bisa memimpin barisan baru "negara-negara bebas". Kekuatan negara bebas ini adalah :
1. Menentukan produksinya sendiri
2. Memiliki pasarnya sendiri
3. Membangun ekonomi tanpa ketergantungan
4. Pembebasan masyarakat atas sistem yang menindas
5. Menjadikan manusia sebagai pusat segala ukuran-ukuran. kemajuan baik ekonomi, budaya dan peradaban.
Perkiraan Indonesia akan mendapatkan kemerdekaannya pada tanggal 7 September 1945 berdasarkan kesepakatan Saigon gagal kemudian ada insiden sejarah yang digerakkan anak-anak muda sehingga Bung Karno harus masuk ke dalam kondisi 'fait accomply' kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kemerdekaan 17 Agustus membawa konsekuensi perang dengan negara-negara sekutu. Padahal awalnya Sukarno dan Hatta ingin memilih jalur legal formal dan mereka punya perhitungan sekutu mau tidak mau harus mengembalikan jajahan dan memerdekakan bangsa-bangsa terjajah sesuai dengan kesepakatan Postdam 1944 tanpa harus melewati episode perang.
Tapi perang kemerdekaan 1945-1949 sudah terjadi, dan Sukarno paham inilah keadaan yang dikehendaki Amerika Serikat dan Sovjet Uni untuk masuk ke dalam Indonesia Raya, beruntung bagi Sukarno. Sovjet Uni masih sibuk soal Negara-Negara di Eropa Timur dan ada batasan etika bagi Stalin untuk tidak masuk ke dalam wilayah yang dulunya dikuasai sekutu barat-nya. Ini artinya : Sukarno otomatis hanya berhadapan dengan Amerika Serikat dan Belanda. Karena Inggris sendiri menarik diri tidak masuk memperebutkan Indonesia.
Sukarno dengan lihai mengadu Amerika Serikat dengan Belanda dalam pertarungan memperebutkan Indonesia. Sukarno menggunakan Amerika untuk menggebuk Belanda sampai puncaknya adalah kemenangan Indonesia merebut kembali Irian Barat ke tangan Republik pada tahun 1963 tapi ini harus dibayar mahal oleh Amerika dengan terbunuhnya JF. Kennedy, pembunuhan JF Kennedy ini tidak semata-mata adanya kesintingan Lee Harvey Oswald tapi agak bau-bau Irian Barat juga.
Setelah kematian Kennedy, Sukarno terpaksa bertarung sendirian melawan Amerika Serikat, sial bagi Sukarno sekutu paling potensialnya Mao Tse Tung melakukan blunder dengan membui Liu Shao Chi dan menjadikan dirinya terjebak pada Revolusi Kebudayaan yang berdarah-darah. -Sukarno sendirian bertarung dengan Inggris tanpa Mao-.
Sukarno mengobarkan politik Ganjang Malaysia, perhitungannya Sukarno adalah bila Federasi Malaysia ini terjadi maka Inggris sudah menyiapkan kantong-kantong modal untuk mempersempit Pasar-Pasar di Indonesia. Kembali lagi rakyat Indonesia akan menjadi budak atas asing.
Di dalam telaahnya pada tahun 1932 Sukarno mengeluarkan analisanya.
Ekonomi Indonesia yang berwatak kolonial setidak-tidaknya memiliki tiga ciri sebagai berikut :
Pertama, diposisikannya perekonomian Indonesia sebagai pemasok bahan mentah bagi negara-negara industri maju.
Kedua, dijadikannya perekonomian Indonesia sebagai pasar produk negara-negara industri maju.
Ketiga, dijadikannya perekonomian Indonesia sebagai tempat untuk memutar kelebihan kapital yang terdapat di negara-negara industri maju.
Bung Karno memperhitungkan kemudian di tahun 1963 setelah masuknya Irian Barat sebagai bagian sah Republik Indonesia. - Menghapuskan sistem ekonomi kolonial menjadi sistem "Ekonomi Merdeka", dengan bahasa yang populer adalah "Ekonomi Berdikari".
1. Indonesia tidak hanya memasok bahan mentah tapi menciptakan nilai tambahnya di Indonesia sendiri. Indonesia dan rakyat Indonesia menjadi Tuan Di Bumi-nya sendiri.
2. Indonesia harus menciptakan pasar-pasarnya sendiri, bahkan menguasai Pasar Internasional. Untuk itulah diciptakan Poros Jakarta-Hanoi-Pyongyang-Peking. Poros ini bukan sekedar poros politik tapi Poros Perdagangan. Lalu diciptakan Pasar bersama diantara negara-negara Non Blok, diatas Pasar itu barulah bisa dibangun Ekonomi Baru yang Merdeka, Ekonomi yang didasarkan pada kesejahteraan masyarakat yang ada didalamnya.
3. Indonesia harus memutar kapitalnya sendiri, membangun kekayaannya sendiri. Pembangunan Kapitalnya ini dijabarkan amat luas yang kemudian disusun oleh Djuanda. Nilai Lebih atas Produk harus dibangun di bumi Indonesia.
Konsepsi ini kemudian dipidatokan Sukarno saat berteriak Mengganjang Malaysia sekaligus meledek Malaysia sebagai "Negara yang berdiri Tanpa Konsepsi-Konsepsi". Jelas bagi Indonesia, Konsepsi Sukarno adalah menghancurkan pasar dominasi asing dan ini amat menakutkan bagi Amerika Serikat dan negara sekutunya. Karena ketika Pasar-Pasar itu kita kuasai "Maka Lonceng kematian Kapitalisme akan berbunyi".
Apabila pelaksanaan atas konsepsi Sukarno tidak diblunder oleh Suharto maka besar kemungkinan Indonesia akan menjadi negara terkaya di Asia. Mengenai Perang Inggris soal Malaysia, Sukarno ini amat lihai ia paling jagoan gertak, kemungkinan besar Sukarno malah mempermainkan Sovjet Uni, Cina dan Negara-Negara Asean tanpa harus perang beneran, coba perhatikan gaya politik Sukarno yang berliku-liku tapi pada akhirnya ia yang selalu memenangkan. Tapi sayang sekelompok Perwira Menengah malah membunuh Jenderal Ahmad Yani, Jenderal yang digadang-gadang akan jadi Presiden RI di tahun 1975.
Andai saja Ekonomi Sukarno ini berhasil maka tercipta sistem dasar Ekonomi Kerakyatan yang dijabarkan sebelumnya oleh Hatta. Karena pada dasarnya Ekonomi Kerakyatan yang disusun oleh Hatta tidak akan bisa tercipta bila tidak ada Perebutan Modal dulu.
Dan Sukarno adalah ahlinya dalam menciptakan ekonomi modal. Jadi siapa bilang Sukarno nggak ngerti apa-apa soal ekonomi?
Terima Kasih untuk generasi muda Indonesia yang tetap mencintai Bung Karno sebagai Bapak Bangsa. Terima Kasih telah berjuang menghidupkan ajaran Bung Karno melalui Karya Seni Dan Budaya.
Generasi Muda Indonesia, kita akan terus bergerak membuang yang jelek membangun yang baik. Kita jadikan seluruh ide, gagasan, pemikiran, cita-cita dan spirit Bung Karno sebagai bintang penuntun.
Kaum muda dimanapun anda berada, mari kita Bangkit. Kita tidak boleh dan tidak dapat berbalik lagi, karena sebagai sebagai Bangsa kita telah mencapai Point of No Return. Hidup lah ber-vivere pericoloso, hidup dengan berani menyerempet bahaya. Asal jangan kita bervivere pericoloso kepada Tuhan. Kita bervivere pericoloso di jalan yang dikehendaki Dan diridhoi oleh Tuhan untuk mewujudkan Indonesia Raya, Indonesia yang sejati-jatinya Merdeka. MERDEKA
Didi Kempot di masa remajanya dikenal sebagai anak bandel, pemberani, dan nekat.
"Saya mulai mengamen ketika masih kelas 3 SMP. Saya ngamennya sembunyi-sembunyi, takut ketahuan Bapak,. Awalnya mengamen hanya sekedar tes mental," ujar Didi.
Gitar pertama yang Didi miliki merupakan buah kebandelannya. "Ketika kelas 2 SMA, sepeda pemberian Bapak saya jual untuk membeli gitar," ungkap Didi.
Berbekal gitar seharga 4000 rupiah itulah Didi mengembara sebagai pengamen, dan Jakarta menjadi tujuannya. Bagi Didi, seperti juga yang ada dalam benak banyak orang, nampaknya Jakarta masih menjadi primadona untuk mewujudkan mimpi. Sebagai anak Ranto Gudel alias Mbah Ranto, pelawak yang saat itu sedang jaya-jayanya, sebenarnya kehidupan Didi Kempot berkecukupan. Tetapi keinginan yang besar untuk mandiri, mengalahkan kenginan ayahnya agar Didi sukses di sekolah. Berbekal nasehat ayahnya yang berbunyi, "Masa depanmu tergantung kamu sendiri," berangkatlah Didi ke Jakarta.
Mengamen dan Mencipta Lagu
Ketika pertama kali Didi menginjakan kaki di Jakarta, Mamik Srimulat, yang adalah kakak Kandung Didi, sudah cukup dikenal sebagai pelawak yang sukses. Namun hal itu tidak membuat Didi mau enak-enakan tinggal bersama kakaknya. Malah ia memilih tinggal bersama kawan-kawannya dengan mengontrak sebuah rumah yang mepet dengan sebuah kandang kambing.
"Saya ingin seperti Mas Mamik yang memulai karir dari nol," ungkap Didi.
Bakat seni memang mengalir di darahnya. Didi pun mulai mahir mencipta lagu.
"Lagu-lagu yang saya ciptakan tadinya hanya saya nyanyikan sendiri saat mengamen," ungkap Didi.
Karena lagu-lagu ciptaan Didi enak dan mudah dinyanyikan, lama kelamaan banyak pengamen jalanan yang sering membawakannya. Dari situ Didi mulai dikenal oleh banyak orang. Sampai suatu ketika, kelompok Lenong Bocah mengajaknya untuk rekaman di TV. "Meski honornya tidak seberapa tetapi bangganya itu lho, luar biasa," jelas Didi.
"Suatu saat Mas Mamik mengabarkan, saya akan dipertemukan dengan Mas Pompi, musikus yang mantan anggota No Koes. Sebelum berangkat, saya mandi di rumah Mas Mamik dan ganti pakaian. Wah, saya geli sendiri. Meski dipantas-pantaskan dengan baju bagus miliknya Mas Mamik, tetap saja saya bertampang pengamen," ungkap Didi sambil terkekeh.
"Kami bertemu Mas Pompi di studionya di kawasan Depok Lama. Saya pun dites dengan menyanyikan lagu-lagu karangan saya sendiri. Ternyata lulus," imbuhnya. Akhirnya Didi pun diajak rekaman dengan lagu andalan We Cen Yu.
"Itu bukan lagu Mandarin, tapi singkatan Kowe Pancen Ayu (kamu memang cantik)," ungkap Didi. Dan We Cen Yu akhirnya mampu secara perlahan merubah kehidupan Didi.
Ketika menerima bayaran, Didi kaget luar biasa. Saat itu ia total menerima Rp 1,2 juta. "Wah, saya bingung melihat uang sebanyak itu. Maklum biasanya cuma dapat recehan," ungkap Didi.
Uang itu oleh Didi dibawa pulang ke Solo, lalu dibelikan nisan untuk almarhumah neneknya. "Beliaulah yang membesarkan saya sampai remaja," jelas Didi.
Setiap Tahun ke Suriname
Suatu saat, tanpa diduga musisi Is Haryanto menawarinya show ke Suriname. Tanpa berpikir soal honor, tawaran itu langsung ia terima. Pengalaman baru langsung didapat.
"Seumur-umur baru saat itu saya naik pesawat," ungkap Didi, "Yang namanya pakai sabuk pengaman saya tidak bisa. Ke toilet juga enggak tahu caranya membuka pintu."
Show pertama Didi sangat sukses. Lagu We Cen Yu sangat digemari masyarakat Suriname. Selanjutnya, hampir tiap tahun Didi show ke Suriname. Waktunya pun cukup panjang. Ia berada di sana bisa sekitar 4 bulan. Kesempatan selama di sana Didi manfaatkan untuk menciptakan lagu. Didi pun berhasil masuk dapur rekaman di Suriname.
"Sampai sekarang sudah 16 album yang saya hasilkan di sana," ungkap Didi.
Sebuah pencapaian yang luar biasa. Saking seringnya lagu-lagunya diputar di Radio Bangsa Jawa, Didi pernah dinobatkan sebagai artis Teladan Pop Jawa. Bahkan, Presiden Suriname juga pernah memberi penghargaan Gold Man untuk Didi.
Jalan hidup Didi Kempot memberi pelajaran kepada kita, bahwa mimpi bisa diraih melalui perjuangan, keseriusan, dan hanya sedikit keberuntungan.
Sugeng Tindak, Mr God Father of Broken heart. See u soon. . Sobat Ambyar
(Repost.. Sutan Abu Bakar)
Kira2 setahunan yg lalu percakapan ini terjadi. Anak saya (TK) tiba2 menanyakan perihal arti kata kepada saya. "Pi, goblok itu artinya apa sih pi?" Badhalah, mak jenggirat, kaget saya. "Lho, kamu denger kata itu dari mana Le?" tanyaku. Batinku sangat berharap jangan sampai itu kata dia dengar dari mulut orangtuanya sendiri. "Ehm..ehm...dari tmnku di sekolah Pi." Waduwh..bahaya ini koleksi kosakatanya kalau ndak dikontrol. "Temenmu bilang apa Le, kok sampe goblok goblok gitu?" interogasiku lg. "Dia ngatain temenku gitu Pi." "Tapi bukan ngatain kamu kan?" "Bukan bukan, bukan sama aku kok Pi."
"Jadi begini ya Le, goblok itu artinya sama juga dg bodoh, tp itu kasar, jgn pernah pakai kata itu ya Le." "Iya Pi, baik Pi."
Yak, itu usahaku utk menjelaskan dg bahasa yg paling mungkin dia pahami sesuai dg kemampuanku. Pemahamanku adalah, ada beberapa kata yg mengalami pergeseran makna seiring dengan penggunaannya dengan intonasi tinggi dan maksud memaki. Jadi ada beberapa kata yg sebenarnya berarti sama atau biasa saja, akan tetapi karena seringnya terpakai makian oleh masyarakat sosial kita, akhirnya jadilah makna makian dan kasar melekat pada kata itu. Contoh riilnya ya "goblok" itu td. Contoh lain? tak usah lah ya, rahasia umum lah ya buat kita orang dewasa.
Beberapa jam setelah percakapan itu, ku tanya lah sama istriku. "Mi, mami pernah marahin anak kita pakai kata2 goblok Mi?", istriku menjawab, "Hah?? nggak pernah tu Pi. Kenapa emangnya?" kaget jg istriku. "Begini, dia td tanya sama Papi, goblok itu artinya apa. Terus sdh papi jelasin. Terus dia jawab dari temennya. Papi cuma mastiin jgn sampai dia denger dari kita apalagi waktu kita memarahinya. Papi ga mau kata itu tertanam dalam kepalanya, bahaya kalau sampai dia sendiri mendoktrin dirinya dengan kata itu. Coba deh kalau pas nemenin dia di sekolah lebih sering ya diamati perkembangan perilakunya." "Iya deh Pi kalo gt, mami jg jd khawatir ini, kok dia sampai tau kosa kata macem itu. Belum saatnya." sambung istriku.
Selang beberapa hari kemudian, aku pergi bertiga naik motor dengan istri dan anakku. Sampailah jalan yg kami lewati ke perempatan lampu merah. Pas giliran kami dapat lampu hijau, tarik gas lah aku mau jalan, eee..nyelonong lah 2 remaja putri naik motor matic dari perempatan sebelah kiriku. Tanpa helm berboncengan melanggar lampu merah. "GUUOOOBBBLLOOOkkkkK....!!?#!!" spontan kuteriaki 2 anak itu. Spontan jg istriku menepuk keras lenganku, "Hmmm hmmm..ono anak e iki lho." "Hmmm..jgn2 denger dari papi itu kata kasar" lanjut istriku. "Astaghfirulloh..." aku lupa kalo ada anakku tak bonceng di depan wkwkwkwk. Waktu itu sih anakku diam tak bereaksi, dia sibuk menggenggam hotwheels di tangannya. Seketika aku bengong, berpikir ulang apa benar dia mendengar dari mulutku? Tapi aku yakin 100% bukan dari aku, bapaknya sendiri. Wkwkwk ini bukan ngeles yo, aku yakin kali ini.
Di moment itu aku belajar, bahwa MENDIDIK ANAK ITU MUSTAHIL TANPA KESABARAN. Bukan hanya sabar dengan tingkah laku atau kenakalan anak kita, tetapi juga sabar dengan pilihan reaksi yg akan kita keluarkan terhadap perilaku orang lain. Itu.
saya akan mengutip Pasal 191 ayat (1) dan ayat (2)Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (“KUHAP”) tentang putusan bebas dan putusan lepas, sebagai berikut:
(1) Jika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka terdakwa diputus bebas.
(2) Jika pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindakan pidana, maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum.
Dalam penjelasan Pasal 191 ayat (1) KUHAP disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti sah dan meyakinkan” adalah tidak cukup terbukti menurut penilaian hakim atas dasar pembuktian dengan menggunakan alat bukti menurut ketentuan hukum acara pidana.
Menjawab pertanyaan Anda, maka perbedaan antara putusan bebas dan putusan lepas adalah sebagai berikut:
Menurut Lilik Mulyadi dalam bukunya Hukum Acara Pidana, terbitan PT Citra Aditya Bakti (Bandung 2007), pada hal. 152-153, perbedaan antara putusan bebas dan lepas dapat ditinjau dari segi hukum pembuktian, yaitu:
Pada putusan bebas (vrijspraak) tindak pidana yang didakwakan jaksa/penuntut umum dalam surat dakwaannya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. Dengan kata lain, tidak dipenuhinya ketentuan asas minimum pembuktian (yaitu dengan sekurang-kurangnya 2 alat bukti yang sah) dan disertai keyakinan hakim (Vide Pasal 183 KUHAP)
Sedangkan, pada putusan lepas (onslag van recht vervolging), segala tuntutan hukum atas perbuatan yang dilakukan terdakwa dalam surat dakwaan jaksa/penuntut umum telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, akan tetapi terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana, karena perbuatan tersebut bukan merupakan tindak pidana, misalnya merupakan bidang hukum perdata, hukum adat atau hukum dagang.
Selain berdasarkan pendapat dari Lilik Mulyadi sebagaimana dimaksud di atas, menurut hemat penulis, penjatuhan Putusan Bebas dan Putusan Lepas oleh seorang hakim atas pelaku suatu tindak pidana (yang unsur-unsur pasal yang didakwakan terbukti), dapat dibedakan dengan melihat ada atau tidak adanya alasan penghapus pidana (Strafuitsluitingsgronden), baik yang ada dalam undang-undang, misalnya alasan pembenar (contoh Pasal 50 KUHP) atau alasan pemaaf (contoh Pasal 44 KUHP), maupun yang ada di luar undang-undang (contoh: adanya izin).
Untuk itu, penjawab akan menggunakan contoh penerapan Pasal 310 ayat (3) KUHP sebagai suatu alasan penghapus pidana yang ada dalam undang-undang:
Pasal 310 ayat (3) KUHP
“Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan jelas dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk membela diri.”
Arti Pasal 310 ayat (3) KUHP tersebut yakni dalam hal terbuktinya suatu perbuatan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh seseorang, namun ia melakukan pencemaran nama baik tersebut karena ia terpaksa untuk membela dirinya, maka hakim harus menjatuhkan putusan lepas (onslag van recht vervolging) dan bukan putusan bebas (vrisjpraak).
Demikian jawaban saya. Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan untuk Anda.