Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Saturday, May 30, 2020

F Kennedy dan Ir. Soekarno “Sebuah bangsa bukan sekedar masalah ras atau warna kulit.”

HARI masih belum terlalu terik di negara bagian Maryland, Amerika Serikat. Presiden John F. Kennedy bergegas menuju pangkalan Angkatan Udara Andrews. Ada apa gerangan? Rupanya seorang tamu penting telah datang.



Pada 24 April 1961, Presiden Sukarno berkunjung ke Amerika Serikat. Pukul 10 pagi, pesawat Pan Am yang membawa rombongan Sukarno mendarat. Presiden Kennedy menerima secara langsung kedatangan Sukarno dengan upacara penyambutan. Pertemuan dilanjutkan ke Washington untuk mengadakan pembicaraan informal. Turut mendampingi Sukarno, Wakil Perdana Menteri Pertama Johanes Leimena, Menteri Luar Negeri Subandrio, dan Duta Besar Zairin Zain.



“Ini adalah isyarat sambutan kehormatan luar biasa yang dilakukan presiden Amerika kepada pemimpin Indonesia,” kata Walentina Waluyanti de Jonge dalam Tembak Bung Karno, Rugi 30 Sen.



Setibanya di Gedung Putih, Presiden Kennedy membuka pembicaraan. Nota percakapan antara Kennedy dan Sukarno termuat dalam arsip Foreign Relations of the United States, 1961-1963, Volume XXIII: Southeast Asia, dokumen nomor 172.

“Mengapa Anda menginginkan Irian Barat?” tanya Kennedy sembari menjelaskan bahwa orang Papua yang ber-ras Melanesia berbeda dengan orang Indonesia pada umumnya yaitu Melayu Mongoloid. Kennedy juga mengingatkan uang yang dikeluarkan oleh Belanda untuk mengelola wilayah tersebut lebih banyak daripada hasil yang didapatkan.
“Wilayah itu adalah bagian dari negara kami; Irian Barat harus segera dilepaskan,” ujar Sukarno.
“Tetapi, orang Papua itu dari ras yang berbeda,” sanggah Kennedy.



Sukarno membalasnya dengan mengurai analogi. “Apakah rakyat Amerika semuanya ras kulit putih?” tanya Sukarno. “Sebuah bangsa bukan sekedar masalah ras atau warna kulit.” Sebagaimana orang-orang kulit hitam dan berwarna lainnya di Amerika, Sukarno menjelaskan maksudnya bahwa Indonesia terdiri dari bermacam-macam ras. Johanes Leimena ikut menimpali Kennedy, bahwa akar budaya dan sejarah Irian Barat banyak dipengaruhi dari Maluku.
“Mengapa Anda sangat menginginkan wilayah ini?” Kennedy kembali bertanya. Bisa jadi dia meminta alasan lain. `

“Karena wilayah ini adalah bagian dari bangsa kami,” tegas Sukarno. “Orang Dayak dari Kalimantan juga terbelakang mirip dengan orang Papua di Irian Barat. Hawaii adalah bagian dari Amerika tetapi orang Hawaii berbeda ras dengan orang Amerika kebanyakan. Orang Papua? Ya. Mereka pun ras yang berbeda dan begitu pula orang Dayak. Tetapi orang Dayak senang menjadi bagian dari Indonesia.”



Pada kesempatan itu, Kennedy juga mengonfirmasi pandangan Menteri Luar Negeri Belanda Joseph Luns yang menganggap Indonesia akan mengancam wilayah timur dari Irian Barat. Sukarno menampik tudingan itu. Mengenai wilayah Timur dari pulau Irian (Papua Nugini), Sukarno menegaskan wilayah itu bukan bagian dari teritorial Indonesia sehingga tak ada alasan bagi Indonesia untuk mencaploknya.
Kennedy tampak memahami tuntutan Indonesia atas wilayah Irian Barat. Namun kepada Sukarno, dia menekankan suatu hal. Masalah Irian Barat akan menjadi rumit dan sukar penyelesaiannya apabila terjadi aksi militer di Irian Barat.

Kendati tiada kesepakatan soal Irian Barat, kedua presiden tersebut pada prinsipnya setuju untuk menolak politik kolonialisme. Pembicaraan pun bergeser ke topik lain seputar komunisme di Asia Tenggara dan Indonesia. Kennedy juga menawarkan tim ekonominya untuk membantu program pembangunan semesta Indonesia berjangka delapan tahunan (1961-1969).



Menurut sejarawan Baskara Tulus Wardaya, Kennedy mengisyaratkan bahwa dia memiliki kepentingan pribadi untuk memastikan konflik Irian Barat berakhir dengan penyelesaian yang baik. Terjadinya suatu perang lokal akan dapat membahayakan kepentingan Amerika di kawasan Asia Pasifik.

“Walaupun tidak yakin apakah Bung Karno akan mewujudkan ancamannya untuk menggunakan kekerasan guna menyelesaikan sengketa Irian Barat, pemerintahan Kennedy tetap tidak ingin mengambil resiko bahwa perselisihan itu akan memanas menjadi konflik militer internasional,” tulis Baskara dalam disertasinya yang dibukukan Indonesia Melawan Amerika: Konflik Perang Dingin 1953-1963.



Pertemuan antara Sukarno dan Kennedy ditutup dengan sesi foto bersama. Juru foto kepresidenan, Robert Knudsen mengabadikan momen ketika keduanya bercengkrama di halaman belakang Gedung Putih. Sebuah potret penuh persahabatan tergambar ketika Sukarno, Kennedy, dan Caroline, putri sulung Kennedy yang berumur empat tahun, difoto bersama.

“Dan sampai sekarang gambar Kennedy beserta keluarganya masih ada dirumahku,” tutur Sukarno kepada Cindy Adams dalam otobiografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat.

Friday, May 29, 2020

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Siapkan Protap Kesehatan Hadapi New Normal




Setelah sempat tutup, tujuh dari 13 hotel berbintang di Bandar Lampung, mulai beroperasi melayani tamu. Manajemen mulai merancang strategi menghadapi pemberlakuan new normal dengan tetap menerapkan protokol Covid-19.

Tiga hotel bintang yang buka itu yakni Emersia, Sheraton, dan Swiss-Belhotel. Meskipun demikian, informasi yang dihimpun Lampungpro.co menyebutkan tingkat hunian (occupancy) masih rendah. Untuk hotel bintang empat occupancymasih pada kisaran 5%-8%. Sedangkan hotel bintang 3% pada kisaran 10%-15%. Dalam kondisi normal rata-rata occupancy hotel di Lampung mencapai 80%-90%.

"Memang kondisinya masih sangat berat. Mudah-mudahan pemerintah dan seluruh stakeholder pariwisata di Lampung segera membahas kesiapan, strategi, dan langkah-langkah yang harus segera ditetapkan agar pariwisata Lampung segera bangkit dengan melakukan promosi bersama, membuat, dan menetapkan standar kesehatan dan keamanan di obyek wisata yang ada,"

Terkait strategi menghadapi new normal yang bakal berlangsung mulai 1 Juni 2020, perhotelan harus menyikapinya secara menyeluruh agar sesuai dengan new normal. paling tidak ada dua tahapan yang berbarengan dilakukan.

Pertama, bagaimana hotel tetap bisa surviving (bertahan) dalam kondisi new normal. Kedua, tahap preparing dimana hotel menyiapkan strategi dan langkah-langkah untuk dapat tetap memberikan pelayanan kepada konsumen,"

Kedua langkah itu,  tetap memperhatikan standar dan protokol kesehatan Covid 19. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Kementerian Pariwisata sudah mengeluarkan pedoman bagi industri hotel dalam menghadapi pandemi ini.
Hotel harus mampu memberikan jaminan kepada tamu bahwa industri hotel adalah yang paling siap menerapkan protokol Covid 19 ini. Juga harus ada jaminan kondisi healthy dan safety bagi para tamu dan karyawan. Ini sudah kami terapkan agar ada rasa aman bagi tamu dan karyawan. Secara umum, SOP (standar operasional prosedur, red) yang sangat ketat sudah mulai dijalankan hotel-hotel di Lampung,"

#Covid19



Kla Project, Siapa yg Kangen Yogyakarta??





Kenapa aku tertarik membahas lagu @yogyakarta ? Karena lagu ini yang paling ikonik dari @kla_project .

Secara musikalitas, Yogyakarta juga sangat apik. Perhatikan permainan drum Ari Burhani yang mengambil pola derap kaki kereta kuda (andong/dokar) khas Jogja? Ruh nya hidup banget disini.

Secara tema dan lirik, Yogyakarta tersampaikan dengan sangat baik! Bangunan cerita tentang seseorang yang ditinggal kekasih entah karena pergi/putus atau meninggal dunia, tersusun dengan sangat apik berkat racikan kata-katanya @katonbagaskara .

Hal yang tak kalah pentingnya adalah tanggapan pasar. Kenapa pasar menerima Yogyakarta karena kebanyakan kaum menengah-ke atas yang tinggal di kota-kota besar masa itu adalah mereka yang pernah studi di Jogja.

Lagu Yogyakarta membuat mereka benar-benar mengalami apa yang ditulis Katon sebagai, “Terhanyut aku akan nostalgi…”

Lagu Yogyakarta itu bagiku secara musikalitas juga sakral. Kenapa?
Entah kalian tapi bagiku tak ada yang mengalahkan aransemen Yogyakarta versi original yang ada di album ‘Kedua’-nya KLa. Bahkan versi KLakustik dan versi Grand Akustik tak sanggup menyaingi. Beberapa kali nonton live-nya KLa juga aku tak bisa menemukan ‘mood’ yang sama yang ditawarkan versi originalnya.

Bagaimana dengan kalian? Kenapa kalian suka ‘Yogyakarta’? Hayo! Jangan-jangan karena ada nostalgia cinta di Kota Jogja? Ah aku pun jadi rindu @jogja !

Siapa kangen Yogyakarta?

Pemulihan Ekonomi Pedesaan - Kemendes, PDT dan Trans RI



Kemendes PDTT memiliki empat strategi untuk pemulihan ekonomi pedesaan pasca Covid-19, yang telah mulai disiapkan sejak awal.
.
Pertama, Ketahanan Pangan yang meliputi Intensifikasi, ekstensifikai dan sindikasi. Badan Pangan Dunia (FAO) telah peringatkan soal ancaman kekurangan pangan dunia. Faktornya, kata Gus Menteri @halimiskandarnu , disamping kekeringan juga faktor bangkitnya nasionalisme baru, dari globalisasi ke de-globalisasi. Hal imbas dari pandemi Covid-19, dimana setiap negara berpikir untuk negaranya sendiri seperti mencukupi kebutuhan pangan sendiri sebelum ambil langkah ekspor.

Langkah kedua meningkatkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Langkah ini strategis karena saat ini sekitar 50 ribu desa telah miliki Bumdes yang miliki core bisnis yaitu Desa Wisata dan Produk Unggulan.

Langkah ketiga, terus berupaya bangun Digitalisasi Ekonomi Desa dengan menggandeng e-commerce global seperti Tokopedia dan Shopee. Platform ini kemudian berikan pelatihan-pelatihan agar produk unggulan desa bisa dipasarkan secara digital dan semakin luas.

Keempat adalah Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk PKTD ini yaitu tenaga kerja harus berasalh kelompok miskin, pengangguran dan kelompok marjinal lain.

selengkapnya di www.kemendesa.go.id

#MulaiDariDesa
#KemendesPDTT

RI dan KORSEL Kerjasama Produksi Vaksin COVID 19




"PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) baru saja melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan, yakni Genexine, Inc. Genexine Inc adalah perusahaan obat biologi dan bioteknologi yang terdaftar dalam bursa Korea Selatan berkode saham KOSDAQ.

Kalbe dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinik GX-19 di Indonesia, yakni pengembangan vaksin DNA terhadap virus Corona baru oleh konsorsium dengan Genexine, Binex, the International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), and Pohang University of Science & Technology (POSTECH). Uji klinik vaksin COVID-19 rencananya akan dilakukan mulai Juni 2020.

Kerja sama pengembangan vaksin COVID-19 ini merupakan kontribusi Kalbe untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia. Kalbe berharap melalui upaya penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 ini secara cepat bisa mendapatkan hasil, sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat terjamin ketersediaannya," kata kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (28/5/2020).

Riset vaksin ini sendiri telah dilakukan kepada Primata dan terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus Corona, sehingga tahap berikutnya akan diuji kepada manusia.

Lebih lanjut, Sie Djohan menambahkan bahwa Kalbe akan menggandeng lembaga pemerintah terkait untuk berkolaborasi mengembangkan vaksin COVID-19 ini.

"Sehingga proses penelitiannya berjalan lancar dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia," katanya.

Thursday, May 28, 2020

KAYU HUJAN PANAS (KAYU TAS) Salahsatu Tanaman Koleksi di KRL


Pada Areal Kebun Raya Liwa seluas +/- 83 Ha. Terdapat beberapa zona khusus untuk budidaya Tanaman Koleksi diantaranya, Taman Aracea. Di Taman Aracea ini terdapat salah satu tumbuhan yang unik, yakni Pohon Kayu Hujan Panas atau dipanggil Kayu Tas di kalangan orang Melayu. Kayu Tas atau dikenali juga sebagai Limpanas atau pun (God Mountain Stick) atau nama saintifiknya  Annonaceae Goniothalamus Velutinus.


Treelets: up to 3m tall and 3cm diameter.
Habitat: Occasional in mixed dipterocarp forests on sandstone substratum and in 34 B Krui Utara register forests. Distribution: Kebun Raya Liwa

Kebanyakkan kayu jenis ini orang hanya mengetahui banyak di Sarawak atau hutan tebal kepulauan Borneo. Tetapi kayu jenis ini juga ada di hutan lindung Register 43 B Krui Utara seperti di Daerah sekitar Puncak Gunung Pesagi, Kecamatan Belalau, Pekon Hujung Kabupaten Lampung Barat.

Perbedaan kayu tas jenis Jantan dan betina adalah dari kulit warna kayunya. Warna hitam Tas Jantan, Warna Putih Tas Betina. Kayu Tas juga memiliki Bau (Kalau tidak ada bau kurang Khasiatnya).

Cuma bau tas jantan lebih kurang sama di kedua tempat ini,  akan tetapi bau kayu tas (Betina) lebih wangi (Bau semacam rempah) sedangkan bau kayu tas betina dari  berbau hancing (amat busuk) dan tahukah anda bahawa kulit kayu tas Sarawak mempunyai 7 lapisan halus?


                         Foto. Doc.

Apa kelebihan kayu ini?
Kayu tas dari segi mistik adalah lebih berkhasiat kerana kebanyakkan orang menggunakannya sebagai penunduk, pelindung, mempertahankan diri dan pendinding dari serangan atau gangguan binatang liar, buas, jin, makhluk halus serta manusia. Tetapi asal kayu jenis ni memang khasiatnya menundukkan serta menghalau. Ianya juga digunakan dalam bidang perubatan tradisional….(pendek kata kayu serba boleh jika tahu akan pengunaannya).

Ramai penduduk tempatan mendakwa “Sebab itulah Harimau tak ada di Hutan, ” “Harimau pun takut..sampai mengecut jadi Kucing Hutan”

                         Foto. Doc.

Mengenai khasiat kayu tas yang biasa kita dengar kayu Tas jantan adalah sangat di takuti oleh binatang buas. Kaum Penan (suku pedalaman di melayu) biasanya membakar kulit kayu Tas betina untuk menghindari dari gangguan makhluk halus. Satu lagi khasiat pohon Tas yang jarang di ketahui umum, jika daun pohon kayu Tas betina dibakar disiang hari, hujan akan berpindah ke tempat lain. Whuallahualam bisahwab.

doc.apn.
#KRL.


Wednesday, May 27, 2020

Soekarno Menikahkan Putrinya dalam Status Tahanan Rumah


Merupakan Salah satu Kewajiban Orang tua, untuk membesarkan dan menikahkan anak-anak nya. Hal ini merupakan Kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri, bagi sangat Ayah.

Rachmawati dipersunting dr. Martomo Pariatman Marzuki (Tommy) pada 1969. Rachma dan Tommy sama-sama siswa di Perguruan Cikini. Tommy juga teman dekat Guntur dan Megawati.
Setelah kenal dekat sejak 1968, mereka memutuskan untuk menikah. Rachma meminta restu kepada Sukarno yang tengah menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Rachma menunggu keputusan ayahnya selama sepekan.

“Tujuh hari lamanya Bapak berpikir dan berdoa, memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah seminggu itu Bapak mengatakan aku diizinkan menikah dengan Tommy. Sudah tentu Bapak menjadi waliku. Ada ketegangan dalam kegembiraan karena status Bapak saat itu,” kata Rachma dalam Bapakku, Ibuku.

Pernikahan Rachma-Tommy dihelat di kediaman ibunya, Fatmawati, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Agar Sukarno bisa menjadi wali nikah, Rachma harus minta izin kepada penguasa Orde Baru, Soeharto. “Rachma menulis surat ke Soeharto untuk memintakan izin Bung Karno,” kata Roso Daras, Sukarnois dan penulis buku-buku tentang Sukarno, kepada Historia.

Soeharto mengizinkan Sukarno menjadi wali nikah Rachma, namun dengan pengawalan ketat tentara. Dia hadir dalam keadaan sakit ginjal.
Sukarno Menikahkan putrinya dalam Status Tahanan

Dalam keadaan sakit dan berstatus tahanan rumah, Sukarno menikahkan putrinya dengan sederhana. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Tentara kembali membawanya ke tahanan.
Sukarno menjadi wali pernikahan putrinya, Rachmawati Sukarnoputri, di rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Rachmawati Sukarnoputri.
Rachmawati dipersunting dr. Martomo Pariatman Marzuki (Tommy) pada 1969. Rachma dan Tommy sama-sama siswa di Perguruan Cikini. Tommy juga teman dekat Guntur dan Megawati.


Setelah kenal dekat sejak 1968, mereka memutuskan untuk menikah. Rachma meminta restu kepada Sukarno yang tengah menjalani tahanan rumah di Wisma Yaso. Rachma menunggu keputusan ayahnya selama sepekan.

“Tujuh hari lamanya Bapak berpikir dan berdoa, memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah seminggu itu Bapak mengatakan aku diizinkan menikah dengan Tommy. Sudah tentu Bapak menjadi waliku. Ada ketegangan dalam kegembiraan karena status Bapak saat itu,” kata Rachma dalam Bapakku, Ibuku.

Pernikahan Rachma-Tommy dihelat di kediaman ibunya, Fatmawati, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Agar Sukarno bisa menjadi wali nikah, Rachma harus minta izin kepada penguasa Orde Baru, Soeharto. “Rachma menulis surat ke Soeharto untuk memintakan izin Bung Karno,” kata Roso Daras, Sukarnois dan penulis buku-buku tentang Sukarno, kepada Historia.

Soeharto mengizinkan Sukarno menjadi wali nikah Rachma, namun dengan pengawalan ketat tentara. Dia hadir dalam keadaan sakit ginjal.


“Hanya sekadar memberi restu nikahan anak saja diperlakukan tidak hormat. Tidak boleh melambaikan tangan ke massa. Pengawalan dengan senjata otomatis. Memangnya mau kabur ke mana? Bung Karno orang sakit yang sedang menjemput ajal,” ujar Roso Daras.

Meskipun begitu, Sukarno tetap bahagia karena bisa bertemu lagi dengan Fatmawati. Pertemuan itu mengharu-biru. Fatma, anak-anak, dan sahabatnya, Mohammad Hatta, berlinang air mata bahagia. “Ibu kembali berjumpa dengan Bapak yang lemah karena sakit ginjalnya yang parah itu kambuh lagi. Aku mencucurkan air mata melihat Bapakku disambut dan dibimbing oleh Ibuku,” lanjut Rachma.

Suasana haru-biru mengelilingi pesta pernikahan sederhana itu. Betapa tidak, sejak Sukarno menikah lagi dengan Hartini pada 1953, Fatma memilih keluar dari Istana Negara dan pindah ke Kebayoran Baru. 

Akhirnya, di pernikahan Rachma, Fatma mau berdamai dengan perasaannya. Terlebih melihat kondisi Sukarno yang lemah karena sakit, bahkan wajahnya bengkak.
Sayangnya, momen bahagia itu tak berlangsung lama. Tentara merenggut kebahagiaan mereka. Sukarno dibawa kembali ke Wisma Yaso. Dikawal ke mobil sampai kembali ke rumah tahanan dengan tiada rasa hormat sama sekaliTentara mendorong kepala Bung Karno agar lekas masuk mobil. Menganggap seolah yang dikawal adalah residivis,” kata Roso Daras.


Apn. TV
#Historia.id



Kemenristek siapkan 200 Miliar untuk penelitian Vaksin



Indonesia melalui Kemenristek dan BRIN terus mendorong berbagai inovasi teknologi untuk mengatasi covid-19, termasuk diantaranya percepatan penemuan bibit vaksin covid-19. Dimana, guna mempercepat pengembangan inovasi terkait covid-19, Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menyebutkan saat ini terkumpul dana Rp 200 miliar untuk penelitian vaksin, pembuatan obat, penyediaan alat test kit dan alat kesehatan ventilator.

Seperti apa upaya Kemenristek dalam mendorong inovasi mengatasi covid-19? Selengkapnya saksikan dialog Erwin Surya Brata dengan Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 27/05/2020)

Berdamailah dengan CORONA




Percayalah. Lebih mengerikan melihat statistik jumlah orang yang di PHK, daripada statistik jumlah orang positif Corona sekarang ini. Yang ribut biasanya kelas menengah yang hidup ketakutan meski masih bisa makan, tapi kelas bawah perut laparnya gak akan bisa ditahan.


"Berdamailah dengan Corona.." Kata Presiden beberapa hari lalu. 

Ya mau tidak mau, kita harus realistis dan menatap ke depan bahwa kita sekarang harus membangun benteng2 besar supaya tsunami resesi tidak masuk ke halaman, daripada sibuk mengutuk gempa Corona yang kemarin datang..

Memangnya mau berapa lama lagi kita harus hidup dalam ketakutan ??

Pemerintah hanya dapat menahan lockdown untuk jangka waktu tertentu. Penguncian akan berakhir perlahan. Pemerintah juga tidak akan menunjukkan keketatan seperti itu karena pemerintah pada saat itu telah membuat Anda mengetahui tentang Corona (COVID-19), jarak sosial, sanitasi tangan, dll.
Anda juga melihat peningkatan jumlah pasien Covid di negara ini.

Apn

Calonarang


Dikisahkan Walu Nateng Dirah (Calonarang) memiliki putri semata wayang yang cantik, Diah Ratna Manggali, namun tidak seorang pun berani memperistrinya, alasannya karena penduduk percaya bahwa Calonarang menguasai ilmu hitam (tĕluh).

Hal ini membuat Calonarang marah & menghadap Ida Bhaṭārī (Durgā) agar bisa membinasakan penduduk Daha, Kediri. Ida Bhaṭārī menganugrahkan Mantra Pangiwa Batur Kālikā dengan syarat Calonarang hanya bisa menggunakan pangiwa itu sebatas penduduk pinggiran saja. Tak lama, benarlah banyak penduduk Daha yang sakit & mati, hingga membuat Raja Erlangga menjadi sangat marah.

Rencananya, Calonarang hendak dibunuh saat tidur namun upaya itu gagal, kemarahan Calonarang semakin menjadi-jadi. Diiringi oleh murid-muridnya, Lendi; Larung; Guyang; Gandi; Weksirsa & Mahesawedana, mereka pergi ke kuburan untuk menghadap Ida Bhaṭārī.

Calonarang kemudian menemukan mayat yang mati pada Sabtu-Kliwon, lalu diikatkan pada pohon Kepuh. Mayat tersebut dihidupkan dengan mantra Dwiakṣara untuk dijadikan caru, setelah hidup kepalanya dipenggal hingga terpental & darahnya menyebur. Darah tersebut dipakai untuk mencuci rambut oleh Calonarang, ususnya dijadikan kalung, & dagingnya dipersembahkan. Bhagawatī Durgā mengabulkan permohonan Calonarang agar seluruh kerajaan binasa, sampai ke tengah.

Singkat cerita Mpu Bharadah (utusan raja Erlangga) merancang untuk mengirim anaknya, Mpu Bahula, agar melamar Ratna Manggali (motif ingin mencuri pustaka Calonarang). Mpu Bharadah berhasil mengambilnya & heran, mengapa pustaka yang berisi ilmu suci & kebaikan itu dipakai oleh Calonarang untuk mencelakai orang lain. Ilmu pegangan tersebut merupakan "ilmu putih", namun diaplikasikan untuk hal-hal buruk oleh Calonarang.

Terjadi pertemuan antara Calonarang & Bharadah yang berujung pada pertarungan mereka. Mpu Bharadah mengeluarkan Siwāni & berlindung pada Mantra Dasabayu (Pangraksa jiwa). Singkatnya, Calonarang kalah, lalu mati. Kemudian Mpu Bharadah menghidupkannya kembali lalu mengajarkan jalan pelepasan agar Calonarang bisa mati dengan baik, & saat Calonarang sudah suci kemudian ia disebut Rabut Jirah.



Literasi: Ilmu Tantra Bali
Photo: @1987.photoshoot

Tuesday, May 26, 2020

Inggit Garnasih Soekarno




Di depan sebuah rumah berpilar balok dengan teras berundak, Soekarno muda memakai setelan belangkon, jas putih, berdasi, dan berkain batik. Ia berdiri di samping kanan Inggit Garnasih yang duduk berkebaya warna gelap. 

Di sisi kiri Inggit berdiri suaminya, Uci Sanusi, yang berkumis tebal dan berpeci hitam. Di samping kiri Uci kemudian ada Siti Utari, yang seperti Inggit, duduk di kursi dan berkebaya warna terang. Di sekitar mereka ada sepuluh orang lain yang diataranya pelayan rumah.

Itu foto tahun 1921, ketika Soekarno baru tiba di Bandung untuk kuliah di kampus teknik yang sekarang bernama ITB. Soekarno dan Utari pengantin baru. Namun, kenapa ia tak berdiri dekat istrinya, melainkan mengapit Inggit bersama suaminya?




Di bingkai foto berikutnya, Soekarno dan Inggit duduk berdampingan di halaman rumah panggung Inggit di Jalan Ciateul, Bandung. Soekarno ketika itu baru keluar dari penjara Sukamiskin pada 1931. Terlihat pula wajah Otto Iskandar Dinata dan Ali Sastroamidjojo di foto bersama itu.

Sebanyak 68 foto ukuran masing-masing 12R atau sekitar 30 x 40 sentimeter persegi tengah berkisah tentang penggalan hidup Inggit Garnasih di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Pameran foto rangkaian kegiatan Bulan Cinta Inggit Garnasih tersebut berlangsung 24-28 Februari 2015.

Kebanyakan foto berwarna hitam putih. Sebagian telah berubah warna menjadi cokelat kemerahan. Lembaran dokumentasi foto seperti itu umumnya ketika Inggit menjadi istri kedua Soekarno pada kurun 1930-an hingga hidup bersama di tanah pembuangan Ende, Flores, sampai Bengkulu.

Soekarno dan Inggit, setelah bercerai dengan pasangan hidup sebelumnya, menikah pada 24 Maret 1923. Inggit kemudian menggugat cerai Soekarno karena enggan hidup dimadu pada 1942. Sebuah foto hitam putih merekam suasana haru ketika pada 1960 Soekarno datang ke rumah mereka dulu di Jalan Ciateul, Bandung, untuk menjenguk Inggit yang sakit dan telah renta.

Foto dari samping kiri wajah Soekarno itu merekam tatapannya ke Inggit yang sedang menoleh ke kanan, seperti sedang bicara dengan orang lain di sisi kanan mantan suaminya. Dalam jarak intim itu, telapak tangan Inggit bersandar di dada kiri Soekarno.
Penyelenggara pameran, Agus Bebeng, mengatakan acara tersebut sama sekali tak berniat untuk mengkultuskan Inggit yang lahir di Banjaran, Bandung, pada 17 Februari 1888. "Hanya untuk mengingatkan kembali sesosok ibu yang sederhana dan setia mendampingi perintis kemerdekaan," katanya, Kamis, 26 Februari 2015. Kado sederhana itu sekaligus menggugat tempat yang pantas untuk Inggit di sejarah dan perjalanan bangsa ini.

Semua koleksi foto tersebut simpanan Tito Asmara Hadi. Ia putra Ratna Djuami, anak angkat Soekarno dan Inggit. Banyak kisah sekaligus misteri dari foto-foto itu terkait kehidupan Inggit dan Soekarno karena tak semua foto dilengkapi keterangan. Kalau pun ada, ceritanya hanya singkat dan tidak banyak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu dan peristiwa setelahnya.

Pada sebuah foto hitam putih misalnya, ketika Soekarno, Inggit, dan keluarga pendamping dari Bandung dibuang Belanda ke Bengkulu pada kurun 1938-1942. Di lapangan bulu tangkis terbuka di sela pohon kelapa tinggi, Inggit duduk pada baris paling depan di sisi lapangan menonton Ratna Djuami bermain badminton dengan tiga perempuan lain.
Di belakang kursi Inggit, Soekarno duduk bersebelahan dengan Fatmawati yang berkerudung. Setelah itu sejarah mencatat Soekarno menikahi Fatmawati. Inggit mangkat pada 13 April 1984 dan dimakamkan di Bandung.


Anwar/bandung.


"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID,"




Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Summarecon Mall Bekasi di Jawa Barat. Jokowi mengaku ingin memastikan mengenai penerapan normal yang baru atau new normal di kawasan itu.

"Pada siang hari ini saya datang ke Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kesiapan kita dalam menuju ke sebuah tatanan baru, ke sebuah normal yang baru," ujar Jokowi di Summarecon Mall Bekasi, Selasa (26/5/2020).

Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri berada di lapangan langsung. TNI dan Polri diminta Jokowi untuk mendisiplinkan publik untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.

"Kita ingin TNI Polri ada di setiap keramaian-keramaian untuk lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang telah kita sepakati lewat PSBB," kata Jokowi.

Jokowi sebelumnya juga melakukan kegiatan serupa di stasiun MRT di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Jokowi meminta publik tetap produktif tetapi tidak abai terhadap ancaman virus corona baru (COVID-19).
"Kita ingin tetap produktif tapi aman COVID, produktif dan aman COVID," ujar Jokowi.



Saturday, May 23, 2020

Minal aidzin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin.




Sebagai muslim, kita mengetahuai bahwa Allah SWT tidaklah menciptakan kita kecuali untuk menyembah kepada-Nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.“ (QS. Az-Dzariyat: 56).

Ketika masih berada di alam rahim, Allah SWT telah mengambil perjanjian kesiapan dari manusia untuk menyembah hanya kepada-Nya. Ruh tersebut menjawab dengan tegas bahwa mereka bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang berhak mereka imani dan mereka sembah. Allah bertanya kepada ruh tersebut:
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap (ketauhidan) ini” (QS. Al-A’raf: 172)

Di dalam kehidupan ini ada berapa tipologi keluarga. Marilah sejenak kita melihat satu persatu dari tipologi yang pernah dijelaskan dalam al-Quran. Ada keluarga yang baik bapak ibunya, namun anaknya durhaka; seperti Nabi Adam salah seorang anaknya durhana bakan membunuh saudaranya sendiri. Ada keluarga yang suaminya solih, namun istri dan anaknya durhana melawan ajaran mulia; seperti nabi Nuh yang keluarga justru menjadi musuh dakwahnya. Ada juga yang isterinya solihah, namun suaminya sosok yang sombong dan dholim; seperti Firnaun nan lalim karena mengaku tuhan. Meski demikian, sang Asiyah istri salihah menghamba pada Allah.

Sosok keluarga yang diidamkan adalah seperti keluarga Ibrahim. Seluruh keluarganya solih, Ibrahim adalah suami dan ayah yang solih, bijaksana dan penuh keteladanan. Siti Sarah dan Siti Hajar adalah sosok istri sekaligus Ibu teladan dan keibuan. Begitu juga dengan sang anak, Ishaq dan Ismail adalah anak Ibrahim yang solih hingga kemudian diangkat menjadi utusan Allah.

Setiap kita tentu menginginkan memiliki rumah tangga seperti keluarga Ibrahim. Yang terdiri dari suami bertanggung jawab nan kasih sayang, ditopang dengan kelembutan istri dan keteladanan. Akan menghasilkan anak keturunan seperti Ishaq dan Ismail yang mengetahui ajaran Tuhan dan penuh ketataan.
Dalam momen bahagian penuh kebersamaan ini, marilah kita berdoa dengan doa yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim semoga kita diberikan taufiq untuk dapat mewujudkan keluarga mulia sebagaimana yang telah diteladankan oleh Nabi Ibrahim.

﴿رَبِّ هَبۡ لِي حُكۡمٗا وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ  ٨٣ وَٱجۡعَل لِّي لِسَانَ صِدۡقٖ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ  ٨٤ وَٱجۡعَلۡنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ  ٨٥ وَٱغۡفِرۡ لِأَبِيٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ  ٨٦ وَلَا تُخۡزِنِي يَوۡمَ يُبۡعَثُونَ  ٨٧﴾

Artinya:  (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan. Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat. Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.(QS. Al-Syu’ara/26: 83-87

Marilah kita bersama-sama kita berusaha untuk menjadi pribadi yang solih dan solihah hingga dapat mewujudkan rumah tangga teladan.


Minal aidzin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020


Apriyan Sucipto dan Keluarga

To build World a New (Soekarno)





Masih di Bulan Juni, bulannya Bung Karno, sebab di bulan inilah Sang Putra Fajar dilahirkan yaitu pada 6 Juni 1901 serta di bulan ini pulalah Sang Proklamator Bangsa itu dipanggil Sang Khalik, 21 Juni 1970.

Kali ini akan diangkat tentang kisah bagaimana negara adikuasa saat itu bahkan hingga sekarang begitu menghormati Bung Karno. Mari kita telusuri kisah saat Soekarno berkunjung ke Amerika Serikat, saat mendapat undangan dari Presiden Dwight Eisenhower.

Para petinggi AS menilai Soekarno memiliki peran sangat besar terhadap Indonesia dan kawasan sekitarnya. Mengundang Soekarno merupakan cara AS untuk memengaruhinya.

Perjudian AS Pada konflik Perang Dingin dengan Uni Soviet, Amerika Serikat menilai membutuhkan kubu yang bisa memperkuat posisinya. Berbagai negara sudah menetapkan posisinya untuk netral, termasuk Indonesia.

Letnan Jenderal Hartono (Pejah Gesang Melu Bung Karno)




Letnan Jenderal KKO (Purn.) Hartono (lahir di Solo1 Oktober 1927 – meninggal di Jakarta6 Januari1971 pada umur 43 tahun) adalah seorang perwira tinggi militer yang sangat loyal kepada Presiden Soekarno. Ia pernah menjabat sebagai Komandan KKO (sekarang Korps Marinir) dan Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut. Saat ini nama nya diabadikan menjadi nama Kesatrian di Brigade Infanteri 2/Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Kesatrian Marinir Hartono. yang diresmikan oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono.

Jenjang pendidikan awalnya adalah HIS kemudian melanjutkan ke MULO hingga SMP dan melanjutkan ke SPT Semarang. Pendidikan militer yang pernah di ikuti antara lain tahun 1959 mengikuti pendidikan militer pada KUTP, Junior School USMC USA dan General Staba (setingkat Seskoal) di USSR. Ia masuk ke TKR Angkatan Lautpada tahun 1945 dengan pangkat Letnan Dua KKO, selama di ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) kariernya memuncak. Saat menjabat Komandan KKO ke-3 dari tahun 1961 – 1968. Ia juga memegang jabatan sebagai Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut pada tahun 1966.[1] (satu satu nya perwira marinir yang menjabat Wakil Panglima Angkatan Laut/Wakasal).

Pada saat kepimpinannya KKO AL tengah mengalami perkembangan jumplah personil dan meteriil yang pesat salah satu pandangannya adalah menyingkat waktu untuk pendidikan Tamtama dan BintaraPerwira dan dilancarkannya kampanye pembebasan Irian Jaya. Dibidang material saat itu KKO membentuk Pasukan Komando Armada (Paskoarma). Namun sebelum Operasi Jaya Wijaya terlaksana tercapai kesepakatan antara RI - Belanda guna melaksanakan tugas pemulihan keamanan wilayah Irian Barat, KKO AL bersama Kodam XVII/Cenderawasih melancarkan Operasi Sadar (1965-1969) dan Operasi Wibawa (1969). Ketika berlangsung kofrontasi RI - Malaysia dalam rangka Dwikora. Panglima KKO AL Hartono mengirim beberapa Pasukan KKO AL yang tergabung dalam Paskoarma keperbatasan Kalimantan Timur tahun 1965 dengan meletusnya pemberotakan G 30 S/PKI KKO AL membantu TNI AD dalam usaha membantu pengangkatan jenazah 7 Perwira yang telah jadi korban. Sementara itu dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI. KKO AL terlibat dalam Operasi Penegak di Jawa Tengahdan Lampung (1965), Operasi Sapu Bersih (Satgas Sarutomo I-III) (1967-1968) di Kalimantan Barat.[2]

Pada masa kejatuhan Presiden RI Soekarno, ia menjadikan KKO sebagai benteng pelindung Soekarno dari tipu daya Soeharto seperti yang dicerminkan pidatonya: "Hitam kata Bung Karno, Hitam Kata KKO, Putih kata Bung Karno, Putih Kata KKO", "KKO selalu kompak di belakang Bung Karno". Ia menyelenggarakan demo KKO yang pro–Soekarno pada 1966. Slogan terkenal dalam demo ini ialah "Pejah Gesang Melu Bung Karno"artinya "Mati Hidup Ikut Bung Karno".[3]

Ia oleh Presiden RI Soeharto ditugaskan menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara dan pada tahun 1971 ia dipanggil ke Jakarta dan pada 7 Januari 1971, Jakarta dikejutkan dengan berita duka. Duta Besar Indonesia di PyongyangKorea Utara, meninggal dunia di kediamannya, Jalan Soepomo, Jakarta. Ia adalah seorang jenderal bintang tiga marinir yang legendaris, Letjen KKO Hartono. Sebagai kesuma bangsa, ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan KalibataJakarta SelatanKepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Sudomo bertindak selaku inspektur upacara pemakaman tersebut.

Beberapa sahabat korban tidak yakin Letjen KKO Hartono meninggal akibat bunuh diri. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Letjen KKO Ali Sadikin, dan Laksaman Madya TNI Rachmat Sumengkar, mantan Wakil KSAL, termasuk yang tidak yakin dengan penyebab kematian misterius itu. Kedua tokoh angkatan laut mengakui sulit memercayai bahwa Letjen KKO Hartono wafat karena bunuh diri hanya dengan data yang ditemukan di kediaman korban pada waktu itu. Apalagi, almarhum tidak divisum oleh dokter Rumah Sakit Angkatan Laut ataupun RSCM. Setelah ditemukan meninggal di rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB, jenazah almarhum Letjen KKO Hartono langsung dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Baru setelah itu, jenazahnya disemayamkan di rumahnya, selanjutnya dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. “Almarhum bukan tipe manusia yang mudah putus asa. Apalagi mau bunuh diri hanya karena ada dugaan ia putus asa atas hasil pekerjaannya yang tidak berhasil sebagai Duta Besar Luar Biasa untuk Korea Utara,” ujar Letjen KKO Ali Sadikin. Namun, keraguan itu ditepis oleh Komandan Korps Marinir ke-12 yang mejabat tahun 1996-1999, Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto. Menurutnya, sesepuh Korps Marinir itu memang meninggal akibat bunuh diri. Semua data tentang peristiwa kematian Letjen KKO Hartono menguatkan jika mantan komandannya itu bunuh diri dan tidak perlu dijadikan sebagai polemik di masyarakat. “Tidak perlu lagi dipolemikkan,” ujar Letjen TNI Marinir (Purn.) Soeharto. Terlepas apakah kematiannya akibat bunuh diri atau menjadi korban konspirasi pembunuhan, yang jelas Letjen KKO Hartono menjadi salah satu legenda marinir. Ia dikenal sebagai perwira tinggi yang berani terang-terangan mendukung Bung Karno.



Cersil Pendekar Manja (kwaci)

Cerita Silat

Siuuttt berkelebattt sebuah bayangan Sosok lelaki bertubuh tinggi.. tapi gak langsing lho ha-ha-ha.. Iya juga menggunakan sebuah Cadar yg menutupi wajahnya..

Terlihat terburu buru karena Dia menghindari hujan sore ini.. dan seperti melindungi sebuah bungkusan yg dibawa oleh nya agar tidak menjadi basah..

Setelah menemukan tempat yg aman untuk berteduh,,lalu Iya membuka bungkusan tersebut.. hahay bungkusan itu berisi kwaci.. ya cemilan ringan teman lamunan yg mengasikan.

Mau gak Mau Dia harus membuka cadarnya untuk makan kwaci.. Hmm banyak yg penasaran lho mau lihat Pendekar Manja gak pake Cadar. Dulu Cadar ya temen temen pembaca yang budiman. soalnya lom ada Masker Wkwkwk.



Gak penting sie wajah dibalik Cadar ini..mau jelek,mau Ganteng..tho ketika Pendekar qta menjalin pertemanan dengan siapapun Iya juga tidak berorientasi seperti itu.. Siapapun gak tua,gak muda,cantik,ganteng atw jelek maupun kutilan..jika Care adalah Sahabat Nya.. Tapi jika rasa ingin tau nya kebangetan..


 Berkelebattt....
(Jacky Giar)

Friday, May 22, 2020

Cerita Silat Pendekar Manja (Pengobatan Alternatif)



Tersebutlah sebuah kisah tentang pengobatan Alternatif disalah satu  Komplek perumahan lumayan elite.. Judul nya pengobatan Gratis.  So atas nama Gartis sudah pasti Rame Pasiennya.. walaupun pada akhirnya UUD juga.. Ujung Ujungnya Duit..wkwkw..

 Gak perduli menyandang status Elite.. Namanya gratis gak ada salahnya dicoba.. Apalagi denger si Tabib bisa mengobati berbagai jenis penyakit.. dari penyakit ringan seperti Kutil sampai Diabetes mampu disembuhkan.

Alhamdulillah penghuni komplek perumahan elite tidak ada satupun yg menderita Penyakit kutil.. hanya sekitar 3 persen yg memiliki riwayat penyakit kronis darah tinggi jantung dan sebagainya.. Pada umumny banyak pasien pasangan Suami istri.. dengan keluhan Ringan.. Sang suami mengeluh sakit pinggang dan Sang Istri dengan keluhan sakit kepala alias migran..

Tak jauh dari sana ada dua orang laki laki jaim.. Sok sehat mereka.. gak mau ngedeket.. padahal yg satu menderita cantengan..yg satu lagi ada kutil dengan letak yg  tersembunyi..wkwkw. mereka asyik ngebahas soal penyakit mayoritas dikompek itu.. Sakit Pinggang dan sakit kepala.. menurut Mereka kedua penyakit ini berkesinambungan.. Karena suami  sakit pinggang maka efeknya istri menjadi  sakit kepala.. masalah utamanya adalah sakit pinggang kata lelaki satu dan disetujui lelaki dua..

 Mereka serius bgt bahas Nya walaupun sambi tertawa.. Klo lakinya gak sakit pinggang bini nya gak bakal sakit kepala kata lelaki kedua sambil ketawa..

lg asyik ngocol dengan diagnosa mereka..tiba tiba Hp berbunyi..Ada sms.. Ayah lagi dimana..? Jangan pulang malam2 ya Yah..Ibu sakit kepala... Lelaki dua pamit pulang dengan Sahabat Nya.. dan didalam hati nya berkata.. Untung gua gak sakit pinggang wkwkwkw..


Repost; Jacky Giar (Pendekar Manja dari Bengkulu)

Cerita Silat Pendekar Manja

Cersil..  (Cerita Silat)



Pendekar Manja.. Bukan Mandi Jarang lho hehe.. Tapi Maybe Mata Keranjang.. Hbz g biz Liat Pendekar2 Cantik sie hahaha..

Hmmz saat ini Pendekar Manja lg ngeluarin jurus Colek.. Jurus ini sebuah jurus yg sederhana yg hanya menggunakan satu buah jari.. Klo Jurus Like biasa nya pake Jari Jempol, nah klo jurus colek pake jari telunjuk..

Jurus ini jurus totokan satu jari.. Tergantung cara menggunakannya, klo lg tak marah bisa jd totokkan mesra. Atw klo menggunakan dua jari,, telunjuk dan jari jempol, biz jadi cubitan Gemes hahaha.. Jurus ini jurus yg ramah..

Beda dengan klo Pendekar qta hanya menggunakan sebuah jari Jempol aja.. Itu biz jd jurus yg ganas lho..  Walaupun sebenarnya ini jurus yg digunakan untuk berbagi..

Totokkan jempol ini biz mengeluarkan Jurus delete.. Atw jurus remove n blokir.. Blokir ya.. bukan Bokir hahaha.. Jurus ini g kejam tapi tegas buat teman yg tak mau berbagi.. BerkelebAtttt  wkwkwkwkkk...

Repost ; Jacky, Bengkulu

Pahlawan Indonesia dari Maguwoharjo, Yogyakarta.



Komodor Suryadi Suryadarma saat di Pangkalan Udara Maguwo tanggal 22 Desember 1948 sesaat sebelum diberangkatkan ke pengasingan.

Ada kisah menarik terselip di balik serangan Belanda terhadap Pangkalan Udara Maguwo dan Kota Yogyakarta.

Yaitu, pertemuan dua orang sahabat. Namun karena situasi dan kondisi pada saat itu, mereka harus berhadapan sebagai lawan. -
Seorang perwira KST bernama Kapten A.L Cox memiliki kesan yang tidak terlupakan saat dia bertemu sahabatnya di Yogyakarta, yaitu saat Komodor Suryadi Suryadarma akan menjalani masa sebagai tawanan Belanda bersama Presiden, Wakil Presiden dan para pimpinan Republik Indonesia lainya. -
Pada tanggal 22 Desember 1948 saat mereka dibawa ke Pangkalan Udara Maguwo untuk menuju tempat pengasingan (hal tersebut baru diketahui setelah pesawat yang membawa mereka mendarat di Sumatera), seorang perwira penerbang Belanda menghampiri Suryadi Suryadarma dan menyalaminya. -
Ternyata orang tersebut adalah Kapten A.L Cox, kawan sekamar Suryadi Suryadarma semasa di KMA Breda dan yang pernah mendidik Suryadarma untuk belajar terbang. A.L Cox juga berulang kali mengajukan permohonan ke komandannya agar Suryadarma dapat mengikuti tes terbang meskipun selalu ditolak. -
Di dalam memoarnya, A.L Cox berkisah, saat dia bertemu Suryadarma di Pangkalan Udara Maguwo pada bulan Desember 1948:
-
“Kegembiraan kemenangan kita pada waktu itu (saat menyerbu Yogya) menjadi kesedihan karena aku harus berhadapan dengan sahabatku Suryadi, yang karena perkembangan politik, kita harus berhadapan sebagai musuh…”
-
Dikutip dari buku "Palagan Maguwo: Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949)"

JOKOWI Menyiapkan Masa Depan



Tahu gak, pada 2045 nanti jumlah anak muda di Indonesia 70% dibanding warga yang usianya lain. Mereka usia produktif. Tenaganya masih segar. Semangatnya membara. Dan membutuhkan aktifitas ekonomi.

Mereka dilahirkan di zaman internet. Terbiasa dengan aktifitas online. HP adalah dunianya. Kita mengenalnya sebagai warga native di era digital.

Anak-anak di Cikaso, Jabar mulai terbiasa berkomunikasi dengan anak-anak di Chicago, AS. Mereka berinteraksi via media sosial. Via game online, sejenis PUBG. Atau jaringan internet lainnya. Seluruh dunia akan benar-benar menjadi desa global.

Pada saat yang bersamaan, ekonomi antar negara juga membuka peluang. Seorang pengusaha UMKM di Inderamayu bisa menjual produknya secara langsung dengan pembelinya di Venice tanpa harus bertemu muka. Begitupun kita. Bisa membeli barang dari Wuhan.

Pada satu sisi peluang begitu terbuka. Pada sisi lain, persaingan juga akan semakin keras. Semua produksi akan menggunakan standar dunia. Karena pasarnya di seluruh dunia.

Tapi kita punya kekuatan. Jumlah tenaga produktif kita begitu melimpah. Sementara banyak negara maju yang penduduknya menua. Maksudnya jumlah penduduk tuanya lebih banyak dibanding anak muda. Akibatnya negara jadi kurang produktif.

Di saat jumlah penduduk muda mencapai puncaknya nanti, apa sih, yang paling penting disiapkan? Lapangan usaha. Pemerintah dituntut untuk membuka peluang sebesar-besarnya pada anak-anak muda itu untuk berkreasi. Mencari penghidupan. Memasuki dunia kerja. Atau menciptakan pekerjaanya sendiri dengan menjadi pengusaha.

Sebelum itu, tentu saja pendidikan dan keterampilan mereka harus ditingkatkan. Kemampuan bersaing secara global menjadi keharusan. Revolusi pendidikan yang sedang dijalankan Depdkbud sekarang harus dituntaskan. Kurikulum dirombak. Guru tidak lagi dibebani oleh tugas administratif yang segunung.

Sekolah-sekolah vokasi diperbanyak. Perusahaan-perusahaan besar didorong bekerja sama dengan kampus dan lembaga pendidikan. Agar kurikulumnya bisa tepat guna. Gak ngawang-ngawang lagi.

Mulai sekarang harus dipikrikan bagaimana meruntuhkan hambatan yang memungkinkan sebuah aktifitas ekonomi berdiri.

Mulai dari perizinan usaha, gak boleh lagi dibuat ribet. Sialnya persoalan izin usaha ini memang menjadi alat memeras. Sengaja dibuat ribet agar bisa mendapat sogokan. Ini harus dipangkas sampai ke akar-akarnya. Jangan ada lagi orang mau mendirikan usaha dibuat ribet.

Ini juga problem kita. Konsepsi otonomi daerah sering kebablasan. Setiap daerah merasa berkuasa atas daerahnya sendiri. Kepala daerah seperti raja-raja kecil. Birokrat maunya dilayani bukan melayani.

Presiden Jokowi melihat Indonesia masa depan. Bukan hanya memandang Indonesia saat ini saja. Dia bergerak menyiapkan infrastruktur. Ia mendorong pembenahan sektor pendidikan. Ia sering teriak, memudahkan perizinan usaha.

Tapi masalahnya, setumpuk peraturan dan UU produksi baheula sudah ada dan menjadi hambatan. Makanya Presiden memperkenalkan UU Omnibus Law sebagai UU Payung. UU ini fungsinya untuk memangkas segala keribetan yang ada akibat peraturan zaman lalu yang saling tumpang tindih.

Ada UU Cipta Kerja, UU Kemudahan Investasi, perubahan aturan Perpajakan dan sebagainya. Semua diarahkan agar negara hadir untuk mempermudah rakyatnya mencari penghidupan.

Jika tidak sekarang diselesaikan, kondisi bonus demografi nanti akan menjadi bumerang. Kita butuh sebuah aturan umum yang dapat menjawab tantangan kehidupan masa depan. Anak-anak muda produktif itu harus diberi ruang usaha yang memadai. Agar Indonesia bisa mengambil manfaat dari bonus demografinya.

Walhasil, kita memang tidak akan berubah menjadikan aktivitas suami isteri sebagai sekadar rekreasi. Tapi reproduksi juga ada konsekuensinya. Lapangan pekerjaan harus terbuka lebar. Disitulah pemerintah harus bisa menjadi pendorong. Bukan malah menjadi penghalang.

"Iya, mas. Konsep rekreasi dan reproduksi harus disatukan dengan adanya lapangan pekerjaan. Kalau gak, anak-anaknya akan keleleran. Masa jadi laskar demo doang," ujar Abu Kumkum.

Keleleran? Emangnya karung bocor!

(Eko Kuntadhi)

Thursday, May 21, 2020

Saya Kadang-kadang Terasa Sendirian



" Freeport 40 tahun dikelola oleh Amerika, sekarang sudah 51% kita ambil mayoritas. Tapi saya lihat, saya kok enggak ada yg demo didepan istana, demo mendukung saya, saya tunggu2 kok enggak ada demo mendukung.

Saya kadang-kadang merasa sendirian.
Apa saya, apa masih ada berpikiran ( saya ) antek asing ? Saya kadang berpikirnya seperti itu. Tapi saya selalu berprasangka baik saja ".
( Presiden Jokowi, 29/11/2018 ).

Presiden Jokowi manusia biasa, jadi wajar saja jika Presiden Jokowi kadang-kadang merasa sendirian, semua kerja keras tulus ikhlasnya untuk membangun bangsa dan negara Indonesia tidak dianggap ada, politik iblis selalu memutar balikan fakta dan data, Freeport, Blok Mahakam, Blok Rokan yg berhasil diambil alih dianggap angin lalu saja, sedangkan diktator Orba Harto yg menjual kekayaan negara ini tetap dipuja.

Presiden Jokowi yg jujur, ia dan keluarganya tdk pernah KKN, tetapi tetap saja yg dipuja puji diktator Harto yg mana ia beserta keluarganya telah menghisap kering darah rakyatnya sendiri, yg mana menjadi koruptor nomor satu dunia.

Presiden Jokowi pekerja keras, siang malam bekerja keras membangun bangsa, memajukan bangsa dan negara, sehari biasanya hanya tidur 2-3 jam saja, kelihatan wajah lelahnya yg matanya sipit lelah dan kantung matanya semakin membesar, tetapi sedikitpun tetap tdk pernah dihargai, meskipun sejuta Prestasi Presiden Jokowi, sebagus apapun pekerjaan/program Presiden Jokowi tetapi bagi mereka tdk ada satupun yg bagus, semua salah Jokowi, begitulah politik iblis yg penuh kebencian dan kedengkian.
5 tahun JK menjadi wakil dan menjadi musuh dalam selimut, dan sekarang ditengah pandemi C-19 ini JK malah menikam dari belakang.

Ditengah pandemi Corona Covid-19 ini, wajar aja kadang2 Presiden Jokowi merasa sendirian, semua program pro rakyat kecil dilecehkan oleh musuh2nya, program utk mengatasi pandemi C-19 ditertawakan, mereka sama sekali tdk pernah mendukung, malah yg mereka ributkan perkataan " Mudik dan pulang kampung ", mungkin hanya satu2nya didunia hanya ada dinegara kita yg mana ditengah pandemi C-19 yg diributkan/yg dibahas perkataan mudik dan pulang kampung, sedangkan negara lain siang malam berlomba dgn waktu untuk menemukan vaksin dan obat corona C-19, sedangkan masyarakat kadrun yg dibahas perkataan mudik dan pulang kampung, sangat memalukan, tetapi begitulah jika kebencian dan kedengkian sudah menyatu dgn darah, sedangkan hoax dan fitnah telah menjadi ayat suci mereka.

Pada awal negara kita mulai diserang wabah corona C-19, di TV sibuk nyuruh Presiden Jokowi mencontoh Singapura yg katanya sukses mengatasi C-19, pd acara Mata Najwa beberapa minggu yg lalu sibuk membahas Singapura yg katanya sukses mengatasi pandemi C-19, mereka sampai kesingapura sibuk membandingkan ketatnya/disiplinnya bandar udara singapura dan Indonesia, lalu Najwa, ILC, dll, menyerang cara penangan Presiden Jokowi terhadap wabah C-19, mereka bilang contohlah Singapura yg sukses menangani wabah C-19.

Pertanyaannya sekarang : Mengapa sekarang mereka beralih menyuruh contoh Vietnam dan bukan singapura lagi ? Karena sekarang Singapura menjadi negara pertama di ASEAN yg terinfeksi C-19 sudah tembus 10 ribu orang.

Sekarang mereka beralih ke Vietnam untuk menyerang Presiden Jokowi, begitulah iblis politik. Kita tidak tahu apakah Vietnam jujur atau tidak jujur dlm masalah data corona C-19, sama halnya dgn Korea Utara.
Vietnam dgn jumlah penduduknya 94 juta jiwa lebih, dimana menurut data yg beragam Budha sebesar 54,14%, yg Atheis sebesar 21,80%, Katolik 6,46%, Protestan 1,70%, Islam 0,70%, dan agama tradisional. Di Vietnam tidak ada PKS, HTI, FPI, MU.. , Amin R dan Said Iqbal.

Saya kadang-kadang merasa sendirian,
Presiden Jokowi tidak pernah sendirian,
Masih banyak rakyat Indonesia yg mencintai Presiden Jokowi, banyak yg mencintai dari pd yg membenci,
Presiden Jokowi tidak sendirian,
Kami tetap bersama Presiden Jokowi.
Tetap percaya dan mendukung.
Link asli :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=556379461748312&id=336707470382180
SALAM DAMAI.
ROF SIN.
🇲🇨💙🙏💚🇲🇨

KATA-KATA Inspiratif BAPAK PRESIDEN RI H. Ir. JOKO WIDODO




KATA-KATA Inspiratif BAPAK PRESIDEN RI H. Ir. JOKO WIDODO

"Saat orang berkata buruk tentang kita, padahal kita tidak pernah mengusik kehidupan mereka. Itu tandanya kehidupan kita lebih indah”

“Kehidupan adalah kerja dan cinta,. Itu harus kita jalani dengan sederhana saja”

"Bangsa Indonesia tidak ingin menjadi macan,. melainkan menaklukkan macan. Karena bangsa Indonesia tidak ingin ditakuti,. melainkan harus jadi bangsa yang disegani”

“Dalam memimpin, saya jadikan rakyat sebagai konsumen. Dan konsumen itu adalah raja,.!”

“Saat seseorang tak menemukan celah untuk mencari kesalahan kita, cara yang digunakan adalah fitnaah”

“Jika ingin lebih maju, maka rakyat juga harus bekerja sama. Bukan hanya mengulurkan tangan kepada pemimpin INI dan ITU”

“Dibutuhkan kepemimpinan yang mampu memecah keheningan,. menerobos dengan gebrakan, bukan yang monoton dan rutinitas sehingga membosankan”

“Memang baik jadi orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik,. dan yang terpenting lagi,. jadilah orang penting yang baik”

“Melihat dengan mata kita. Mendengar dengan telinga kita. Berbicara dengan suara kita"

"Pemimpin rakyat lahir dari rakyat”
“Pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu”
“Pemimpin itu harus bisa melihat hal kecil yang perlu diperbaiki”

“Kalau perkampungan membaik,. maka secara otomatis perkotaan akan membaik juga”

“Masa kecil saya adalah pembelajaran pertama tentang bagaimana untuk memahami kehidupan sebagai rakyat kecil”

“Kehormatan hidup itu ada ketika namamu melekat di hati orang-orang di sekitarmu dan kerjamu bermanfaat untuk mereka dan rakyat banyak”

“Jangan takut untuk mendobrak kebiasaan lama dengan cara dan pemikiran yang keluar dari pakem”

“Perubahan tidak akan pernah ada tanpa kemauan dan keberanian yang juga harus diiringi kebersamaan”

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering kali, ketakutan kitalah yang membuat jadi sulit. Jadi, janganlah mudah menyerah"

“Ibadah yang berkualitas itu tampak dari perilakunya,. Rendah hati dan tidak emosional”

“Kalau kita ingin maju, ya harus berubah. Kalau mau berubah tapi diam saja, ya namanya MENGKHAYAL...!!

#Copas 😁

Wednesday, May 20, 2020

Dunia Industri Harus berani berinovasi, dan Masyarakat pun cinta akan produk produk dalam Negeri.



Dunia sedang beradu cepat dalam menangani wabah Covid-19. Kita harus menjawabnya dengan inovasi dan karya nyata. Dan melihat besarnya semangat inovasi anak-anak bangsa ini, saya optimistis bahwa hal-hal yang dahulu dianggap tak mungkin dan tak terpikirkan, kini bisa dilakukan secara mandiri. Saya bahkan berharap lebih jauh, bahwa kita mampu menghasilkan vaksin sendiri.

Saya gembira, lembaga Eijkman sudah mendapatkan data mengenai tujuh urutan genome lengkap yang sangat berguna untuk pengembangan vaksin. Saya juga senang komunitas peneliti terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19.

Untuk itu, diperlukan kerja sama dan kolaborasi erat antarkekuatan anak bangsa. Lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, dunia usaha dan industri, serta masyarakat harus saling bergandeng tangan untuk mewujudkannya.

Dunia industri harus berani berinvestasi, masyarakat juga mencintai produk-produk dalam negeri, dan kita terus-menerus memperbaiki ekosistem yang kondusif bagi bagi tumbuh dan berkembangnya inovasi dan industrialisasi serta mentalitas bangga kepada produk dalam negeri.

Ir. Joko Widodo

Signifikansi Nilai Kebangkitan Nasional di Tengah Pandemi Covid-19

LP3ES



Rabu 20 May 2020
Oleh : Dahlan Iskan

Sudah lebih enam tahun saya puasa bicara BUMN di depan umum. Senin kemarin pecah telur.

Minggu lalu saya memang dalam kebimbangan besar. Mau atau tidak. Untuk berbicara di depan umum --dengan tema BUMN. Biasanya saya tegas saja: tidak mau.

Kali ini yang minta adalah LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial). Lewat direkturnya yang baru: Prof. Dr. Didik J Rachbini.

Sungguh kurang ajar kalau sampai saya menolak. Dan lagi menteri BUMN-nya kan sudah berganti. Saya merasa banyak kecocokan dengan Erick Thohir --menteri BUMN yang sekarang.

Dengan menteri yang lalu pun saya tidak punya masalah. Tapi rasanya tidak etis kalau saya mengomentari kebijakan pengganti saya. Saya pun memilih bersikap diam.

Memang sesekali saya menyinggung dalam tulisan. Tapi sangat terkontrol. Misalnya saat BUMN berhasil mengambil alih Freeport. Saya memberikan pujian.

Lalu soal blackout listrik akibat pohon sengon yang bergoyang di dekat Semarang.

Selebihnya saya selalu menolak undangan seminar. Juga menolak wawancara koran maupun televisi.

Tapi Senin lalu saya harus 'berkhianat'. LP3ES terlalu berarti bagi perjalanan hidup saya.

Peristiwanya terjadi tahun 1975.

Saat saya masih bujangan.

Umur saya baru 24 tahun.

Saya adalah reporter sebuah koran kecil di kota yang amat kecil: Samarinda. Korannya empat halaman. Terbitnya seminggu sekali. Sering juga tidak terbit.

Teknologi koran itu membuat saya bersyukur: bisa merasakan seperti hidup di tahun 1940-an. Penyusunan huruf di percetakannya persatu huruf.

Huruf itu terbuat dari timah. Huruf 'a' berkumpul menjadi satu di satu kotak. Demikian juga 'b', 'c' dan seterusnya. Lalu ada kotak-kotak lain untuk huruf besar.

Pegawai penyusun huruf itu sering tidak masuk. Itu memberi kesempatan pada saya untuk belajar menyusunnya secara benar.

Akhirnya bisa.

Saya sering tidak perlu menulis berita. Hasil wawancara langsung saya susun di tempat huruf-huruf itu. Saya juga bisa memutar mesin cetak yang masih menggunakan tangan.

Saya beruntung mengalami zaman paling belakang di teknologi cetak. Kalau ke museum --di Amerika, misalnya-- saya bisa menjelaskan bagaimana cara kerja benda kuno itu.

Setahun di koran itu saya mendengar ada pengumuman: LP3ES menyelenggarakan pendidikan wartawan muda --khusus dari daerah-daerah. Tujuannya: untuk mendorong demokratisasi di daerah-daerah --lewat pers yang maju.

Peminatnya banyak sekali. Lebih 1.000 orang. Tapi hanya 10 orang yang akan diterima. Seleksi pun diadakan di seluruh Indonesia.

Salah seorang pimpinan LP3ES datang ke Samarinda. Saya masih ingat namanya: Arselan Harahap. Kalau tidak ada 'Harahap' di belakang nama itu saya kira ia orang Jogja. Sopannya luar biasa. Halusnya sangat lembut. Mirip kehalusan pembawaan politisi Akbar Tanjung.

Saya lolos seleksi.

Saya harus ke Jakarta. Selama 3 bulan. Senangnya bukan main. Bisa melihat Jakarta.

Kami --dari Medan, Padang, Palembang, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Banjarmasin, Mataram dan Samarinda-- diasramakan di Wisma Seni, Taman Ismail Marzuki.

Malam hari kami dididik teori jurnalistik. Tempatnya di kantor LP3ES --saat itu di Jalan Jambu, Jakarta. Dari TIM kami berjalan kaki ke tempat pendidikan itu.

Pengajar jurnalistiknya Amir Daud --wartawan senior saat itu. Kami diawasi dari malam ke malam. Sesekali pimpinan tertinggi LP3ES meninjau kami: Nono Anwar Makarim (ayahanda Mendikbud sekarang) dan wakilnya, Ismet Hadad.

Siang hari kami disebar ke tempat praktik: dititipkan di koran-koran nasional. Siapa-magang-di-mana ditentukan lewat undian.

Sebelum undian saya berdoa keras: semoga dapat tempat magang di harian Kompas. Itulah koran paling bergengsi saat itu. Koran terbesar di Indonesia.

Kalaupun meleset, semoga di majalah TEMPO.

Ada doa tambahan: semoga jangan mendapat undian di harian PosKota. Yang terkenal sebagai spesialisasi berita kriminal.

Kompas dan TEMPO adalah bacaan saya setiap hari di Samarinda. Tiap habis maghrib saya ke agen koran: tidak sabar mendapat koran keesokan harinya.

Saya begitu mengidolakan wartawan-wartawan Kompas seperti Emmanuel Subangun dan Parakitri Simbolon. Saya hafal semua nama redaktur TEMPO dan wartawannya.

Nama seperti Salim Said, Syu'bah Asa, Putu Wijaya, George Yunus Adicondro hafal lengkap dengan foto wajah mereka. Apalagi unsur pimpinannya: saya dewakan.

Dan saya mendapat undian di Majalah TEMPO --alhamdulillah. Kantornya masih di Jalan Senin Raya 83. Di lantai atas sebuah toko.

Di TEMPO saya hanya akan 1,5 bulan. Akan ada rotasi. Saya harus pindah ke media lain. Diundi lagi.

Saya berdoa keras lagi: agar mendapat tempat di Kompas. Pokoknya jangan sampai di PosKota.

Arselan Harahap datang ke TEMPO. Untuk menjemput saya. Waktu magang di situ sudah habis.

Tiba-tiba Arselan marah sekali. "Anda tidak boleh dipindah dari TEMPO," ujarnya. "Pimpinan TEMPO minta agar Anda tetap di sini," tambahnya. "Ini merusak program LP3ES," gerutunya.

Saya diam saja.

Dalam hati saya senang sekali.

Hari berikutnya saya diberitahu oleh pimpinan redaksi TEMPO. "Saya minta Anda tetap di TEMPO," ujar Bur Rasuanto --nama aslinya Burhanuddin Rasuan. Rasuan adalah nama kampungnya di Ogan Komiring Ulu, Sumsel.

Bur adalah sastrawan besar. Novelnya, Tuyet, saya baca dua kali. Ia-lah yang menciptakan kata 'santai' menjadi kata baku dalam bahasa Indonesia. Konon kata itu ia comot dari bahasa di daerahnya.

Di masa tuanya almarhum Mas Bur --begitu saya memanggilnya-- menjadi dosen filsafat di Universitas Indonesia.

Senin lalu saya bertemu kembali dengan Arselan Harahap. Lewat Zoom. Masih bekerja untuk LP3ES. Lagi menyelesaikan buku tentang Bung Hatta.

Wajahnya masih sangat segar. Gaya Jogja-nya masih sangat lembut --ia alumnus Universitas Gajah Mada.

"Dahlan, Anda berkhianat dua kali," ujarnya sambil tertawa ngakak.

Yang satunya apa ya?

"Berdasarkan kontrak, Anda harus kembali ke Samarinda. Untuk memajukan koran di Kaltim," katanya.

Rupanya Arselan lupa.

Saya benar-benar sudah kembali ke Kaltim. Ke Samarinda. Tetap bekerja lagi di koran Mimbar Masyarakat --koran mahasiswa yang beralih ke koran umum.

Memang, ketika pendidikan di LP3ES itu berakhir Mas Bur minta saya: jangan pulang. "Anda di Jakarta saja. Anda memenuhi syarat jadi wartawan TEMPO," ujarnya.

Tapi saya menjawab bahwa saya terikat kontrak. Mas Bur ngotot. Tapi saya tidak mau. "Ya sudah. Anda pulang ke Kaltim tapi jadi wartawan TEMPO juga di sana," ujarnya.

"Bolehkah saya tetap merangkap di Mimbar Masyarakat?“ tanya saya.

"Boleh," jawabnya.

Besoknya saya pulang ke Samarinda. Sudah membawa kartu pers sebagai wartawan TEMPO. Gagahnya bukan main --menurut perasaan saya.

Begitulah. Kalau Senin lalu saya 'berkhianat' lagi, ceritanya seperti itu. Saya tidak senang, tapi apa boleh buat.

Sebenarnya masih ada satu 'pengkhianatan' lagi. Tahun kedua sebagai wartawan TEMPO saya 'berselingkuh'. Setiap hari saya menulis berita untuk harian Kompas.

Menunggu tulisan dimuat di TEMPO terlalu lama --maklum mingguan. Di Kompas begitu cepat prosesnya. Hari ini dikirim, besoknya sudah bisa dibaca.

Enam bulan kemudian, seorang redaktur Kompas ke Samarinda. Khusus untuk menemui saya. Ia minta saya monoloyalitas --hanya menulis untuk Kompas. Saya akan secara resmi diangkat sebagai wartawan Kompas.

Saya yang justru gementeran.

Saya mengalami kesulitan bagaimana bisa pamit dari TEMPO.

Justru saat itu saya menolak dikawini Kompas. Saya pun mengirim surat ke pimpinan TEMPO. Saya menceritakan perselingkuhan saya itu. Lalu minta maaf. Tobat. Sejak itu saya menyatakan kesetiaan seumur hidup pada TEMPO.

Bahwa kemudian saya tidak di TEMPO lagi sepenuhnya itu atas penugasan resmi dari TEMPO.

Semua itu karena LP3ES. Bagaimana bisa saya menolak untuk sekedar berbicara tentang BUMN --di Zoom.

Ampunilah.(Dahlan Iskan)

https://www.disway.id/r/942/lp3es


Tuesday, May 19, 2020

Menkumham dan Jaksa Agung Dijadwalkan Hadiri Sidang Gugatan Perppu



Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly memastikan, bakal hadir dalam sidang lanjutan uji materi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Sidang tersebut akan digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (20/5) besok.

“Saya bersama Menteri Keuangan dan Jaksa Agung dipastikan hadir di sidang MK besok. Meski Objectum Litis (Perppu) yang dimohonkan pengujian oleh pemohon sudah tidak ada, karena sudah disahkan presiden dan diundangkan Menkumham menjadi Undang-Undang,” kata Yasonna dalam keterangannya, Selasa (19/5).

Sesaat setelah diterbitkan, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 itu digugat oleh tiga pemohon ke MK. Ketiganya adalah Perkumpulan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) dan kawan-kawan, Din Syamsuddin serta Amien Rais dan aktivis Damai Hari Lubis.

Namun, satu dari tiga pemohon uji materi mencabut gugatannya. Gugatan yang dicabut adalah yang dimohonkan oleh aktivis Damai Hari Lubis. Sementara dua gugatan lain yang dimohonkan oleh MAKI, serta Din Syamsuddin dan Amien Rais tetap dilanjutkan.


Saya bersama Menteri Keuangan dan Jaksa Agung dipastikan hadir di sidang MK besok. Meski Objectum Litis (Perppu) yang dimohonkan pengujian oleh pemohon sudah tidak ada, karena sudah disahkan presiden dan diundangkan Menkumham menjadi Undang-Undang,” kata Yasonna dalam keterangannya, Selasa (19/5)

Yasonna menegaskan, pasal 27 dalam Perppu tersebut hanya memberikan jaminan bagi pelaksana Perppu, agar tidak khawatir dalam mengambil keputusan secara cepat. Dia memastikan, tidak ada istilah kebal hukum bagi pihak-pihak yang menjadi pelaksana Perppu.

“Pasal 27 pada Perppu tersebut tidak berarti menghapus delik korupsi. Pasal 27 hanya memberi jaminan agar pelaksana perppu tidak khawatir dalam mengambil keputusan karena kondisi saat ini memerlukan keputusan yang cepat,” tegas Yasonna.
Politikus PDI Perjuangan ini menyebut, aparat penegak hukum dipastikan tetap biaa memproses jika terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan Perppu Covid-19.
“Tidak ada yang namanya kebal hukum bila terjadi korupsi. Bila ditemui bukti adanya keputusan yang dibuat sengaja menguntungkan diri atau kelompoknya, tetap akan diproses di pengadilan dan ditindak secara hukum,” tukas Yasonna.

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...