Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Wednesday, July 15, 2020

Anak muda adalah generasi yang menggetarkan, Mas,” kata seseorang yang saya hormati pada suatu hari. .


“Mereka bisa menangis, bisa marah, bisa terluka, atau lebih dari itu, bukan karena soal-soal biasa," katanya.

Saya ingat Bung Karno pun dulu pernah berbicara dengan berapi-api tentang pemuda. Melalui mulutnya, pemuda menjelma dari sekadar suatu batas umur menjadi suatu mitos yang hidup.

Bung Besar berkata seperti itu, karena ia memang memulai sesuatu — yang kemudian ternyata jadi tonggak sejarah — dalam usia muda. Bung Hatta bahkan belum 30 tahun ketika ia jadi tokoh perjuangan merintis kemerdekaan.

Semaun dalam usia 16 sudah jadi sekretaris cabang Sarekat Islam di Surabaya. Tan Malaka bergerak di awal usia 20-an, sehingga sebelum 30 tahun ia sudah dibuang ke Holland. Hatta dalam usia 23 tahun sudah jadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa di Negeri Belanda.

Kartini — meski kini disebut “Ibu kita” — meninggal pada usia 24 tahun. Berapa umur  Muhammad Yamin atau Bahder Djohan atau Wahidin Sudirohusodo ketika menggerakkan para pemuda?

Bayangkan betapa mudanya mereka itu ketika berangkat ke dalam ide-ide besar. Pada masa itu anak muda adalah generasi yang mengagumkan. Bukan saja karena terpelajar, melainkan juga karena mereka bisa memilih jalan hidup yang tak mudah ketika mereka sebenarnya bisa diam dan hidup enak jadi pegawai pemerintah.

Wahai anak-anak anak muda, berapa usia kalian sekarang? Apa yang akan kalian lakukan untuk menjadi generasi yang menggetarkan?

Selamat pagi sobat gayeng nusantara.......

No comments:

Post a Comment

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...