Benarkah uang tak mampu membeli kebahagiaan? Tapi uang bisa membayar sarapan, makan siang dan malammu, sekolahmu, mobilmu, biaya kesehatanmu dan masih banyak lagi.
Menurut Getrude Stein, "Whoever said money can't buy happiness simply didn't know where to go shopping."
Stein, penulis Amerika yang memelopori perkembangan seni modern dan sastra modernis, punya alasan untuk sinis. Beberapa orang memang merasa berbahagia setelah berbelanja, apa pun kesedihan yang baru dialaminya.
Sebagian orang beranggapan bahwa uang bukanlah segalanya. Namun, segalanya akan susah, jika orang tidak punya uang.
Bayangkan. Mau naik MRT, bayar. Naik TransJakarta, bayar. Commuter Line, bayar. Pipis pun bayar. Semua bayar pakai uang, kas maupun non kas.
Uang bukan satu-satunya jawaban, tapi itu membuat perbedaan, kata Barack Obama, seorang realis yang pernah tinggal di Jakarta dan menjadi Presiden Amerika.
Money can't buy me love, kata The Beatles, yang belum pernah blusukan ke Gang Semen di Puncak, Jawa Barat.
Maka, setiap pagi orang pun bergegas bangun, bekerja, mengais rezeki. Cari uang sampai tua.
Tahukah Anda bagaimana rasanya menjadi tua di Jakarta?
"Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa.”
Seno Gumira Ajidarma memotret dengan tepat wajah warga +62 21 itu, lengkap dengan bumbu sinisme.
Jadi benarkah uang tak mampu membeli ke bahagiaan?
Menurut Getrude Stein, "Whoever said money can't buy happiness simply didn't know where to go shopping."
Stein, penulis Amerika yang memelopori perkembangan seni modern dan sastra modernis, punya alasan untuk sinis. Beberapa orang memang merasa berbahagia setelah berbelanja, apa pun kesedihan yang baru dialaminya.
Sebagian orang beranggapan bahwa uang bukanlah segalanya. Namun, segalanya akan susah, jika orang tidak punya uang.
Bayangkan. Mau naik MRT, bayar. Naik TransJakarta, bayar. Commuter Line, bayar. Pipis pun bayar. Semua bayar pakai uang, kas maupun non kas.
Uang bukan satu-satunya jawaban, tapi itu membuat perbedaan, kata Barack Obama, seorang realis yang pernah tinggal di Jakarta dan menjadi Presiden Amerika.
Money can't buy me love, kata The Beatles, yang belum pernah blusukan ke Gang Semen di Puncak, Jawa Barat.
Maka, setiap pagi orang pun bergegas bangun, bekerja, mengais rezeki. Cari uang sampai tua.
Tahukah Anda bagaimana rasanya menjadi tua di Jakarta?
"Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa.”
Seno Gumira Ajidarma memotret dengan tepat wajah warga +62 21 itu, lengkap dengan bumbu sinisme.
Jadi benarkah uang tak mampu membeli ke bahagiaan?
No comments:
Post a Comment