Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Sunday, June 14, 2020

BAGAIMANA “HUKUM” BEKERJA? [episode 5]

(Sebuah draf naskah sinetron. Nama, tempat, dan peristiwa hanya rekaan belaka)


Selesai shalat subuh, Brigka Soleh dan Brigda Herman segera meluncur menuju Pasar Kadung Susah untuk mencari sarapan. Di sebuah perempatan jalan, mereka melihat lelaki bersarung motif cobra itu memasuki rumah yang semalam diselidiki Herman. Sampai di pasar, suasana mulai hiruk-pikuk. Mereka menuju sebuah warung makan di emper jalan utama pasar. Seusai menyantap sepiring lontong sayur dan segelas kopi, Brigka Soleh bertanya kepada Herman; “Kamu amati lelaki yang pakai sarung cobra tadi?’

“Iya Ndan. Setelah shalat tadi, saya tanyakan namanya kepada salah seorang jamaah.’ Jawab Herman.

“Siapa namanya?”

“Sumisno Ndan.”

“Oke. Nanti kita mampir di rumah Ketua RT untuk memastikan identitasnya.”

“Siap Ndan.”

“Sebelum ke rumah ketua RT, kita mampir dulu ke TKP untuk ngecek barcode barang-barang semalam.”


Minimarket Indohoy belum buka ketika Brigda Herman memarkir kendaraan di halaman. Matahari sudah utuh menampakkan dirinya. Brigka Soleh turun dari mobil, menyalakan rokok, dan bersandar di bagian belakang mobil. Brigda Herman tampak terburu-buru mencari tepat tersembunyi untuk buang air kecil.

“Jangan lupa cebok pakai batu Man…”, ujar Brigka Soleh.

“Siap Ndan.”

Rokok Brigka Soleh sudah terhisap setengahnya ketika Joko datang ke minimarket berboncengan dengan Sandra. Setelah bercakap-cakap barang sejenak, Joko membuka rolling door minimarket. Brigka Soleh mengambil sebuah kantong plastic hitam dari dalam mobil lalu langsung masuk ke dalam minimarket diiringi Brigda Herman. Sandra mulai menghidupkan komputer. Brigka soleh mengeluarkan bungkus Chiki, kotak susu, dan kaleng sardencis dari plastik hitam dan diletakkannya di atas meja kasir. Sandra mulai mengecek barcode barang-barang tersebut sambil menatap layar computer.

“Benar pak, barang-barang ini memang dari minimarket Indohoy yang belum terbayar oleh konsumen.” Ujar Sandra.

“Oke. Terimakasih ya mbak…”, jawab Brigka Soleh sambil mengeluarkan buku kecil untuk mencatat sesuatu. “Ayo Man, kita ke rumah Ketua RT…,” lanjutnya kepada Herman.

Bu Salamah adalah Ketua RT.02 di Umbul Kasep Desa Campur Sari. Rumah Bu RT tepat berada di seberang rumah Sumisno, terduga pelaku pencurian minimarket. Saat Brigka Soleh dan Herman datang, Bu RT sedang menjemur kopi di halaman rumahnya. “Assalamualaikum Bu RT…,” Brigka Soleh memberi salam.

“Wa alaikum salam. Dari mana ya Pak?” Tanya Bu RT.

“Saya Soleh, dan ini Herman. Kami dari Polsek Kadung Susah Bu RT.”

“Oh… Silakan masuk Pak.”

Di ruang tamu Bu RT, tampak terpajang photo Gus Dur berdampingan dengan photo Syekh Abdul Qodir Jaelani. “Mau minum kopi atau teh pak?” Tanya Bu RT.

“Gak usah repot-repot Bu RT, kopi saja. Kalo bisa airnya yang baru mendidih ya Bu…,” Brigda Herman menyela.

“Baik Pak, tunggu sebentar…,” jawab Bu RT sambil berjalan menuju dapur.

“yang sopan kamu Man,” ketus Brigka Soleh.

“Maaf Ndan. Soalnya kopi di warung tadi airnya dingin.” Jawab Herman merasa bersalah.

Setelah kopi disajikan, Brigka Soleh menjelaskan maksud kedatangan mereka. Bu RT kemudian bercerita tentang Misno (demikian Sumisno biasa dipanggil) dan kehidupannya sehari-hari. Begini ceritanya:

Sumisno, 28 Tahun,  termasuk warga lama di Umbul Kasep. Kedua orang tuanya meninggal kecelakaan saat Misno masih bersekolah SMP. Sejak itu Misno putus sekolah dan bekerja serabutan untuk menyambung hidup. Saat ini Misno memiliki seorang istri bernama Sumini dan dua orang anak yang masih kecil, berumur 4 Tahun dan 2 Tahun. Sumini juga saat ini dalam keadaan meteng (hamil). Sejak wabah Covid-19 menyerang dua bulan yang lalu, Misno sudah tak dapat order lagi sebagai kuli bangunan. Sedang Sumini, sudah tak dipekerjakan lagi di pabrik limun yang berada di desa sebelah. Sebenarnya Misno sekeluarga telah didata sebagai penerima bantuan dari pemerintah sebagai warga yang terdampak Covid-19. Namun entah kenapa, ketika bantuan datang, nama mereka tidak ada dalam daftar penerima bantuan.

“Jadi begitu pak yang saya ketahui tentangnya. Saya agak kurang percaya kalo Misno nekat membobol minimarket Indohoy.” Ujar Bu RT menutup ceritanya.

-----------bersambung---------
#Muhammad Yunus

No comments:

Post a Comment

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...