Indonesia ku, Negara Penghasil Kopi, dan Surga bagi Penikmat Kopi.Tapi tidak punya Budaya Kopi. Negara Indonesia, merupakan negara agraris penghasil Kopi, sebagai daerah penghasil kopi yang lumayan besar, dan Surga-Nya pecinta Kopi. Tapi tidak memiliki Budaya kopi.
Budaya kopi mendeskripsikan atmosfer sosial atau serangkaian perilaku sosial terkait yang sangat bergantung pada kopi, sebagian besar sebagai sebuah lubrikan sosial. Istilah tersebut juga merujuk kepada difusi dan adopsi kopi sebagai stimulan yang banyak dikonsumsi oleh sebuah budaya. Pada akhir abad ke-20, pada sebagian besar dunia Barat dan pusat-pusat yang diurbanisasikan di dunia, espresso telah menjadi bentuk dominan yang meningkat.
Pembentukan budaya terkait kopi dan rumah kopi bermula pada abad ke-14 di Turki. Rumah-rumah kopi di Eropa Barat dan Mediterania Timur biasanya menjadi pusat sosial, serta pusat artistik dan intelektual. Contohnya, Les Dek Magouts di Paris, yang sekarang menjadi tempat tujuan wisatawan populer, sempat dikaitkan dengan intelektual Jean Paul Satre dan Simone de Behauvoire.
Pada akhir abad ke-17 dan ke-18, rumah-rumah kopi di London menjadi tempat pertemuan populer untuk artis-artis, penulis-penulis, dan sosialita-sosialita dan juga pusat aktivitas politik dan komersial.
Budaya Ngopi di Indonesia.
Baru Belakangan ini budaya ngopi sedang menjamur di kalangan muda perkotaan. Kedai-kedai kopi berdiri, hampir di setiap sudut kota menawarkan sensasi ngopi yang berbeda.
Di kedai-kedai kopi itu ada barista-barista yang siap memanjakan para penikmat kopi sekaligus berbagai informasi dan referensi tentang kopi. Karena itu, kopi termasuk ke dalam bagian gaya hidup masyarakat urban yang selain menawarkan kenikmatan juga jadi sumber inspirasi. Kopi bukan lagi minuman orang tua, tapi semua kalangan termasuk anak muda, Fenomena ini, memperjelas bahwa Negara Indonesia adalah Surga-Nya Pecinta Kopi.
Tapi kebanyakan sajian Kopi yang ditawarkan dalam menu setiap kedai, adalah Menu atau Racikan yang berasal dr Luar Negeri. Espresso, Wine coffee dll sebagainya.
Dikalangan Masyarakat Indonesia Kelas sosial menengah kebawah, NGOPI....lebih terbiasa menikmati sajian kopi dengan komposisi sederhana seperti (1 sendok Gula dan 1 Sendok Kopi) bisa juga dengan memakai Gula merah, sebagai pengganti Gula putih. Hal ini biasa kita temukan di Rumah rumah penduduk, Pasar, Rumah makan, dan lain lain. Masyarakat Indonesia terbiasa menikmati sajian kopi tersebut.
Harga kopi yang Murah.
Di negara Indonesia, biji kopi atau yang biasa disebut (green been) jenis Kopi asalan dihargai sekitar 18.000 s/d 23.000 IDR. Sementara di Singapura untuk jenis kopi yang sama harga nya mencapai 80.000 s/d 110.000. Selisih nya jauh sekali.
No comments:
Post a Comment