Apriyan Sucipto

Apriyan Sucipto
Rimba Raya

Saturday, June 13, 2020

BAGAIMANA “HUKUM” BEKERJA? [episode 3]

(Sebuah draf naskah sinetron. Nama, tempat, dan peristiwa hanya rekaan belaka)

Setiba di TKP, adzan maghrib terdengar mendayu dari musholla di samping minimarket. Gerimis mulai turun dengan resah, seperti tak sabar akan datangnya deras hujan. Bripka Soleh bersama Bripda Herman langsung menuju tempat wudhu lalu ikut berbaris dalam jama’ah. Usai shalat, Bripka Sholeh menuju pojok musholla: duduk diam, mata terpejam, mulut bergerak pelan, dan telapak tangan terbuka rebah di atas pahanya.

“Selamat malam mbak…,” sapa Bripda Herman kepada Sandra yang tampak sibuk menatap layar computer di meja kasir minimarket.

“Malam pak…,”

“Saya Herman mbak, petugas dari Polsek.”

Di saat Bripda Herman sedang berbincang dengan pegawai minimarket itu, Bripka Soleh berjalan dengan perlahan mengitari lemari barang dagangan. Matanya menyapu setiap sudut minimarket, lalu mengeluarkan buku kecil untuk mencatat sesuatu. Selanjutnya, dia keluar dan terdiam di depan pintu minimarket. Sambil menyalakan rokok kretek tanpa filter, Bripka Soleh memandang keadaan sekitar: temaram lampu jalan, genangan sisa hujan, kotak sampah yang muram, dan langit yang mulai terang karena rembulan. Dia mengitari halaman minimarket dan meludah di tiap sudutnya. 

Setelah cukup lama menghayati suasana TKP dan mencatat beberapa informasi tambahan, Biripka Soleh dan rekannya kembali mengitari beberapa tempat di sekitar TKP. Rintihan Ida Laila dalam lagu “sepiring berdua”, memenuhi ruang sempit dalam mobil tua itu. “Berhenti di sini Man…,” perintah Bripka Soleh kepada Herman pada sebuah perempatan jalan.

“Kita nyantai dulu di sini. Man, kamu lihat rumah itu…”

“Siap Ndan,” jawab Herman sambil matanya melihat sebuah rumah kecil semi-permanen di sisi perempatan jalan.

“Sewaktu kita berputar sore tadi, di tiang jemuran rumah itu ada sarung motif cobra.”

“Oh… bisa jadi sarung itu yang ada di CCTV Ndan…”

“Ya, bisa jadi.”

Ketika Bripka Soleh dan Bripda Herman melihat CCTV yang disita dari minimarket, memang tampak pelaku pencurian menggunakan penutup kepala seperti ninja. Penutup kepala itu adalah sarung hitam bermotif cobra berwarna putih. Di dalam rekaman CCTV, tampak pelaku membawa semacam linggis. Dia memecahkan lampu di bagian depan minimarket, mengedap ke arah rolling door, lalu masuk ke dalam minimarket. Di dalam minimarket, pelaku mengeluarkan karung kecil: memasukkan beberapa barang ke dalam karung, mengangkut karung beras, lalu pergi terburu-buru menutup rolling door.

“Kita tunggu di sini sampai pukul sebelas Man, nanti kamu sisir bagian luar rumah. Kamu temukan tempat pembuangan sampah, lalu kamu cari bungkus Chiki dan kotak susu.” Demikian arahan Bripka Soleh.

“Siap Ndan.”

Jam telah menunjukkan pukul 23:00….

--------bersambung------------

No comments:

Post a Comment

KEBIJAKAN PIMPINAN DAERAH MEMBANGUN KABUPATEN KONSERVASI

Komitmen politik pemerintah daerah untuk membangun Kabupaten Lampung Barat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi tampak pada visi dan misi ...